Yang Tak Sempat Kupikirkan

86 3 0
                                    

Pelariannya di malam hari menuju pagi yang dingin. Bersama sang kuda dia pergi, menanti mentari yang terbit. Rumah sebagai tujuan, pelarian sebagai hiburan. Didalam perjalanan pulangnya. Tak seorang pun menemani dan bintang-bintang tak perduli.
Bulan pun bersembunyi, dibalik awan ungu yang semi. Jalanan yang lurus dan kosong yang membawa kedamaian suasana hati sang pengendara.
Penat pun hilang pikirnya melayang, membayangkan langkah kedepan untuk bisa pulang. lelah didunia yang fana seakan melengkapi drama kehidupan ini. Pergi untuk sebuah pengakuan, pulang untuk sebuah pelukan.
Berangkat sebagai pembohong pulang pun sebagai pengecut. Lelah sudah sang pengendara. Ingin membawa kedamaian namun membuat keramaian. Hati yang dingin, pikiran yang tenang serta suasana kedamaian menjadi sebuah konflik dimalam yang sunyi menjemput mentari.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pengendara Larut PagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang