2

3 0 0
                                    

"Jaemin?!" pekik gue

Gak nyangka, cowok yang selama ini gue Cari tiba tiba muncul dihadapan gue—apa tadi? Sebagai perwakilan sekolahnya?

"J-jes.. Itu beneran jaemin? Si nana kan?" kata gue yang lemes, sambil menahan air mata yang udah mau keluar. Jessy tau banyak soal gue, karna dia sahabat gue dari masa embrio. Otomatis dia juga tau tentang Na Jaemin.

"Ra.. Lo tenang dulu ya, jangan panik gini. Nanti kita cari tau semuanya." jessy yang mulai nenangin gue.

"Halo! Selamat pagi semua! Saya Na Jaemin, yang telah di undang oleh kepala sekolah SMA Venice, untuk memberi sambutan disini."

Gue gak fokus sama sekali, terlalu banyak pertanyaan.

Dan sambutannya selesai
"Baiklah, itu saja, saya pamit undur diri. Terima kasih!" kata jaemin dengan senyumnya— senyum yang gak pernah gue lupain.

Jaemin mulai turun ke bawah panggung dan hendak pergi namun langsung gue kejar.

"Tunggu!" teriak gue sambil megang lengannya.

"Siapa ya?" ucap jaemin. Gue kaget, dia lupa sama gue? Gue yang udah gak bisa nahan tangis, langsung nangis dihadapaan dia.

"Lho—hei? Kamu kenapa nangis?" jaemin hampir panik, dan membawa gue untuk duduk di koridor.

"Na.. Nana." lirih gue sambil menahan tangis.

Jaemin sempat kaget di panggil itu, dia hanya bungkam.

"Ka-kamu lupa sama aku? Aku Sera, aku kenal kamu. Ke-kenapa kamu—"

"Tunggu sebentar, maksud kamu apa? Kamu kenal saya? Tapi saya baru lihat kamu pertama kali disini. Kamu gak salah orang?" kata jaemin kebingungan.

Sera hanya terdiam, kenapa jaemin lupa sama dia? Bahkan kaya gak ngenalin sera.

Gue hanya menghela napas pasrah, mungkin gue yang harus nyari tau semua ini.

"Kayaknya aku salah orang, aku kira kamu orang yang kukenal. Soalnya kamu mirip dengan orang yang spesial dalam hidupku. Bahkan namamu hampir sama. Aku kira kamu itu dia yang hilang." kata gue sambil nunduk.

Jaemin masih diam dan natap gue
"Saya gak tau apa apa, lebih baik kamu nenangin diri dulu, kamu pasti akan bertemu dengan orang yang katamu mirip denganku."

Jessy datang dan dia terlihat terkejut gitu melihat kita berdua

"Astaga ra, gue cariin lo kemana mana ternyata disini," jessy yang terlihat panik dan kaget "LO--?!"

"Ini mah mirip banget anjir.." gumam jessy yang masih kedengeran sama gue dan jaemin.

"Ra, ini.." jessy menunjuk jaemin dengan menutup mulutnya tidak percaya.

"Oh? Kamu temannya Sera? Yaudah kalo gitu saya pergi dulu." jaemin yang ingin pergi ditahan oleh jessy.

"Wait! Kamu Na Jaemin kan? Kamu gak inget sama kita? Gue pengen ngobrol sama lo bisa?" kata jessy

"Maaf, tapi saya harus pergi." ucap jaemin

"EH-- TUNGGU! GUE PENGEN NANYA! WOII! KENAPA SIKAP LO ANEH? LO AMNESIA APA GIMANA? LO PASTI NA JAEMIN KAN? NANA NYA SI SERA? IYAKAN?!!" teriak jessy, namun sayangnya jaemin sudah jauh dan tidak merespon.

"Jes udah," gue langsung nahan jessy "dia aneh.. Dia seperti orang asing jes. Gue tau pasti dia Jaemin yang gue kenal." kata gue sambil nangis lagi.

"Ra.." jessy langsung meluk gue "lebih baik kita pulang dulu, nanti kita bakal cari tau tentang jaemin, kakak lo udah nunggu di luar tadi, ayo." ucap jessy yang menggandeng tangan gue

.
.

"Kak jaehyun!" teriak jessy dan kak jaehyun langsung menghampiri kita.

"Dek kamu gak apa apa?" tanya jaehyun khawatir yang ngeliat gue dengan mata sembab. Gue hanya nunduk, "yaudah kita pulang ya. Jes kita pulang dulu ya, makasih." ucap kakak gue.

"Iya kak, Ra hati hati! Inget ra jangan sedih terus! Semangat! Nana nya bakal kembali kok." teriak jessy sambil melambai lambaikan tangan saat mobil kita menjauh.

Gue hanya tersenyum.

Selama perjalanan pulang kita hanya terdiam. Gak ada yang ngomong sama sekali.

Dan akhirnya sampai dirumah.

"Dek, apapun yang terjadi kamu harus cerita ke kakak ya." kata jaehyun.

Gue hanya senyum dan ngangguk lalu keluar dari mobil.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, dek udah pulang? Lho kamu kenapa lemes gini?" kata bunda gue

"Gak apa apa bun, sera keatas dulu ya."

~~~

"Assalamualaikum bun." kata kak jaehyun. Dia masuknya agak lama daripada sera, dia ingin memastikan sesuatu.

"Eh si kakak, kok baru masuk?"

"Iya, tadi jaehyun ada sesuatu yang penting hehe."

Tiba tiba ayah dateng.

"Adeknya kenapa bang? Lesu gitu kayak rohnya abis keluar."

"Hush ayah!" kata bunda yang mencubit lengan ayah pelan.

"Panjang ceritanya yah," kak jaehyun sempet ragu dalam omongannya "jaehyun keatas dulu deh bun, yah." jaehyun langsung menuju kamarnya.

Ayah dan bunda gue hanya kebingungan.

.
.

Tok tok tok..

Pintu kamar gue di ketuk, pasti itu kak jaehyun. Pasti.

"Dek, kakak boleh masuk?" kata kak jaehyun dari sebrang sana.

Gue hanya menghela napas lesu. "Masuk aja."

Kakak gue masuk sambil membawa susu coklat hangat kesukaan gue, sama cheese cake yang entah kapan dia beli.

"Buat kamu. Langsung dimakan, keburu gaenak." dia meletakkan makanan dan minuman tadi di meja gue.

Gue hanya diam.

"Dek, jangan karena dia kamu kayak gini," jaehyun menghela napas dan mendekati gue "kakak bakal cari tau tentang Na Jaemin yang disekolah kamu tadi."

Gue yang lagi mengerjakan pr, terdiam dan langsung menoleh ke kak jaehyun. "Kakak tau soal itu? Kakak ketemu dia?"

Jaehyun menggeleng. "Kakak cuma liat dia sekilas, dan selebihnya Jessy yang cerita, kakak sempet kaget. Kakak bakal cari tau. Kamu gak boleh lemes gini terus, oke?"

"Iya kak." kata gua sambil tersenyum.


***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

In Our Memories -Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang