Wearily

P R O L O G

Saat ini sedang jam istirahat kedua. Di sinilah Zara sekarang. Duduk di bangku kantin sembari memainkan ponselnya ditemani dengan semangkuk bakso. Nesya yang sudah mulai bosan karena sahabatnya itu tidak segera menghabiskan baksonya karena sedari tadi Zara terus berceloteh tentang Kak Arion, kakak kelas most wanted di sekolah.

"Ra, buruan abisin baksonya. Lama amat." Nesya berdecak pelan sambil sesekali melirik jam tangannya.

"Bentar dong, gue baru ngepoin instagramnya Kak Arion nih." Ucap Zara dengan mulut yang penuh dengan bakso.

"Aelah lama, kenapa sih nggak langsung ketemu sama orangnya aja. Biar lo juga ada kemajuan gitu."

"Nggak mau."

Nesya melengos lalu memutar bola matanya malas. Lalu langsung pergi tanpa pamit dulu ke Zara.

"Eh Sya! Lo mau kemana?" Teriak Zara dari tempat duduknya.

"Mau nyamperin Kak Arion." Nesya sengaja menekankan kata 'Kak Arion'. Beberapa orang yang berada di kantin pun mulai berbisik- bisik. Mulai berasumsi yang tidak-tidak. Zara masih sibuk mengunyah bakso yang masih penuh di mulutnya langsung memasukkan satu bakso lagi lalu langsung pergi meninggalkan bangku kantin menyusul Nesya.

Tanpa mereka berdua sadari. Di bangku kantin paling pojok terdapat tiga orang cowok yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua.

"Kayaknya lo harus deketin tuh cewek, Ri." Reinal menepuk pelan bahu Arion.

"Males. Kayak nggak ada cewek lain aja." Ucap Arion datar. Vano yang sedari tadi menyimak pembicaraan Arion dan Vano juga ikut berkomentar.

"Dia lumayan cantik juga lho, Ri." Vano menaik turunkan alisnya sembari menatap lawan bicara.

"Bodo amat. Buat lo aja sana." Arion langsung berdiri lalu melenggang pergi. Meninggalkan kedua sahabatnya yang masih memasang muka cengo di tempat.

If you like this story.
Vote & Comment ya!

-5.2.19-