PROLOG

29 9 8
                                    

Waktu tak pernah salah. Kita lah yang tak pernah searah. Kamu inginnya siang, sedangkan aku inginnya petang. Tentu kita tak akan jumpai temu bukan? Mungkin semesta tak berniat mengizinkan. Tapi, siapa tahu usaha bisa menyelamatkan? Semoga perpisahan, adalah sebaik-baiknya jalan. Agar aku dan kamu, tak lagi saling merindukan. Atau bahkan saling menikam. Kamu sayang aku, begitupun aku sebaliknya. Namun, kita tak pernah saling mengerti. Kamu dan aku terlalu menyakiti.

01 Juni 2018

Katanya,

"Gundahmu akan ku tenggelamkan. Tak usah khawatir, aku juga akan ikut tenggelam agar kau bisa melihat temaram yang sengaja aku tanam. Hal indah akan segera datang. Percayalah"

Dio melangkah pergi dengan meninggalkan satu kalimat yang menusuk.

Tersisa Faye, seorang gadis yang tengah tersungkur ditepi dermaga sambil terisak. Sesak rasanya. Ia tak berhenti menangis menahan sedu dihatinya.

Rambut sebahu yang sudah ditata rapi kini harus rela terombang-ambing angin karena sang pemilik tak peduli untuk merapikannya lagi.

Make up yang ia poles sudah luntur tersapu air mata.

Sesekali ia melihat perginya sang pria tadi.

Benar saja, ia tenggelam bersamaan dengan tenggelamnya si oranye diujung dermaga.

"Kau menyakitkan!"

Teriak Faye berharap pria itu dengar.

Faye pun kembali terisak.

Ia seka secara berkala air mata di pipinya itu. Tak peduli langit sudah berubah menjadi gelap sekalipun.

Ia masih tetap terisak diujung dermaga.

"Aku juga."

Tambahnya lagi disela-sela tangisnya.

~~

*Sementara Dio

Senyum kecut terukir diujung kalimat yang baru saja ia lontarkan.

Wajah tampan itu seketika terlihat sedikit menyeramkan.

Ia lihat dengan seksama gadis yang ada didepannya itu. Matanya memerah dan mulai mengeluarkan bulir-bulir air mata yang sebentar lagi meluber.

Segera ia balikkan badannya dan mulai melangkah menjauhi Faye. Bukan apa-apa, ia tak tega melihat gadis yang sangat ia sayangi itu menangis.

Dan bukan juga tanpa alasan Dio bersikap demikian.

Dio hanya berniat menyudahi drama yang sudah berkepanjangan ini.

Semakin jauh ia melangkah. Itu artinya ia sudah semakin jauh dari jarak Faye.

Terdengar dari kejauhan "Kamu menyakitkan!"

Dio senyum. "Hey. Aku dengar!"

Wajahnya tertunduk sambil berjalan. Senyum yang terukir tiba-tiba berubah jadi muram. Air matanya mulai berjatuhan.

"Maaf. Waktu kita tak pernah searah." Jawab Dio dengan volume yang sangat kecil.

Langit mulai berubah menjadi gelap. Senja kesukaan mereka sudah berakhir. Sama hal nya dengan hubungan mereka. Berakhir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SUDUT DERMAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang