Pertama

8 3 1
                                    

Rendy berjalan menyusuri lorong kelas 1. Lelaki yang terkenal akan kenakalannya ini sangat dikagumi oleh kaum wanita di sekolah nya. Siapa yang tidak kenal Rendy Pangestia, lelaki tampan, berkulit putih, manis, dan tubuh yang sangat atletis.
Matanya hitam, jika menatap seseorang seperti bersiap akan menerkam. Walaupun kurang dalam bidang akademik, bakat Rendy dalam bidang olahraga sangat di akui oleh pihak sekolah. Futsal, basket dan Volly seperti sudah menjadi permainannya sejak dia kecil.

Rendy lahir dalam keluarga yang berkecukupan. Dia memiliki 2 ayah, ayah kandung dan ayah tiri.
Ayah kandungnya memiliki sebuah perusahaan yang sangat berkembang di tengah kota. Sedangkan ayah tirinya memiliki sebuah sorum mobil yang cukup berlebih untuk membiayai hidupnya dan ibunya.

Rendy anak pertama ibunya dengan ayah kandungnya, sedangkan dengan ayah tirinya ibunya melahirkan 2 adik kecil yang imut untuk Rendy. Walau pun memiliki 2 ayah, Rendy dekat dengan ke-2 Ayahnya.

Saat melewati kelas IPA-1 dari luar kelas Rendy melihat seorang gadis cantik sedang menutup mata sambil mendengar lagu

"Cantik" batin Rendy

Jangan heran di SMP Delight sejak SMP sudah di adakan pemilihan jurusan. Aneh bukan. Tapi begitulah Sekolah yang banyak menjuarai penghargaan bergengsi itu menghasilkan murid - muridnya.

Setelah lama memandangi wajah gadis itu Rendy merasa harus segera kembali ke kelasnya. Kelas gadis itu sudah ramai dan dia tidak mau membuat kagaduhan karna adik - adik kelas yang meneriaki namanya.

Setelah sampai di kelas Rendy menyapa dan menghampiri Putra ke bangkunya. Iya Putra dan Rendy memang bersahabat sejak kelas 1.

"Put tadi gue liat cewe anak IPA 1 manis banget" Ucap Rendy kegirangan sambil mengingat wajah Rora saat menutup mata menghayati lagu yang di dengarnya tadi.

"Siapa sih" Putra merasa penasaran dan takut kalau perempuan yang di maksud adalah Aurora.

"Kalau gue tadi tau gananya elu elah" Rendy kesal karna Putra bertanya hal yang tidak di ketahuinya.

"Elu jatuh cinta? Wah sahabat gue ternyata normal juga" Putra menoyor kepala Rendy dari belakang.

"Kurang ajar lu nagatain gue ganormal. Gue selama ini gak mau pacaran cuma karna tuh cewe-cewe liat penampilan gue"

Rendy memang tampan. Tapi dia sedikit pendiam dan sulit tersenyum. Berbeda dengan Putra.

"Nanti habis kelas temani gue jumpain dia ya" ucap Rendy lalu berjalan mundur ke kursinya

Putra membalikkan badannya. Sedikir berteriak di berkata.
"Iya sekalian gue mau jemput adek kecil gue. Mungkin sekarang mereka berteman

🍓🍓🍓

Aurora Pov

Aku asik dengerin lagu. Ini emang kebiasaan aku dari dulu, kalau udah jumpa earphone dan lagu kesukaan aku bisa gak sadar tempat nutup mata dan menghayatinya dalam diam. Orang mungkin kalo liat aku mikir kalo aku ini sedikit aneh.

Ini lagu ke 3 yang ku putar. Judulnya "Dear God" dibawain band yang paling ku suka. Avanged Seven Vold.
Tiba - tiba rasanya ada yang menggoyang bahuku. Ku buka mata, jeng jeng ada upin ipin ada di depan ku hehe. Becanda deng.
Di depan ku sekarang berdiri berdiri seorang gadis cantik. Rambutnya coklat, matanya mirip dengan ku. Dia memandangi ku lalu mulutnya seperti bergerak mengatakan sesuatu. Tapi aneh aku tidak mendengarnya.
Ohh iya aku sedang memakai earphoen. Dasar.

"Kamu tadi ngomong apa?" Ucapku setelah meletakkan earphone ku keatas meja.

"Eh kamu udah ada teman sebangku belum?" Ucapnya ragu.

Same MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang