3. Play Games

184 10 1
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Appa, nala yeyah. Nala antuk" ucap nara pada Appa suga

"Ayo, kita pulang baby naraku, eemm berat sekali" Ucap suga dengan menggendong putri cantiknya

"Ahn, ayo kita pulang. Adikmu sudah lelah" ajak suzy meraih jemari putranya

"Ahn nda mau puyang. Ahn nda suka ada paman itu" kata ahn yang dimaksud paman ialah Seunggi

"Eoh.. Memangnya kenapa ahn nda suka?" Tanya Suga berjongkok. "Paman itu pegang-pegang tangan eomma teyus. Kan genit ya appa" jawab Ahn dengan mempautkan bibirnya

"Iya dia memang genit. Tapi eomma bagaimana menerimanya saja? Eomma genit juga tidak dengan paman itu" tanya suga yang dibalas anggukan anaknya

"Wah.. Sepertinya malam ini kau harus kena hukumanku" ucap suga dengan senyum jailnya, suzy melotot mendengar ucapan suaminya itu. Hukuman? Ya, baginya jika suaminya sudah berkata seperti itu, bisa-bisa suzy tak dibiarkan untuk tidur.

"Aiishh... Sudah cepat ayo pulang ahn. Paman itu sudah pulang, lihat adikmu kasihan dia!" bujuk suzy pada ahn

"Beneyan?" tanya ahn, yang dibalas anggukan suzy

Dalam perjalanan pulang, suga benar-benar merasa ingin menyelesaikan semuanya. Suga merasa ini semua salah, mengapa suzy yang harus ikut-ikutan dalam permainan ini.

@@@@@@@

Chaewon senang setidaknya suaminya, Seunggi. Sedikit memberikan perhatiannya semenjak perut chaewon sakit. Ia terus mengusapkan salep pereda sakit di bagian perut chaewon.

"Apa masih sakit?" Tanya seunggi yang hanya dibalas anggukan oleh chaewon. Chaewon ingin sekali berbicara banyak dengan suaminya, tapi ia sangat lemah.

Semalaman ia merintih kesakitan, entah mengapa keram diperutnya enggan sekali reda. Apakah bayi dalam perutnya tau, bahwa bayinya ingin sekali diusap oleh ayahnya.

Seunggi sedang mengirimi pesan ke seseorang yang dia anggap istri sirihnya.

"maaf, aku tidak bisa mengajak kalian jalan-jalan"

"Iya, tak apa"

"mungkin lain kali jika aku ada waktu datang kesana lagi"

"Iya"

"Kau marah?"

"Tidak"

"Benarkah?"

Chaewon melihat gerak gerik suaminya sangat aneh, ketika ponselnya tak kembali bergetar. Seperti sedang menunggu pesan penting. Lalu ia menelpon tapi sepertinya tak diangkat oleh yang ditelpon.

"Oppa, kamu kenapa? Resah sekali" kata chaewon

"Tidak apa-apa" jawabnya singkat yang masih memegangi ponsel

"Apa pesan dari kantor atau klienmu?" Tanyanya lagi karena penasaran

"Istirahatlah" ucapnya bangkit dari bangku kemudian ia keluar

"Ya tuhan, sampai kapan ia seperti ini. Aku merasa dia berubah. Bahkan, apa yang aku jelaskan tak ada gunanya. Mengapa ia selalu menganggap ini bukan anaknya. Dan menatap diriku saja ia enggan sekali" gumamnya chaewon sampai tak sadar tetesan air matanya jatuh

-----

Hari telah berganti pagi, chaewon melihat suaminya telah tidur di sofa. Entah jam berapa ia datang yang pastinya terlihat ia habis pulang, sebab terlihat dari pakaiannya telah berganti.

"eeemm... Kau sudah bangun?" tanya seunggi sambil merenggangkan otot-ototnya

"sudah, kamu tidak pergi ke kantor?" tanya chaewon pada suaminya namun tak dijawab olehnya, ia sedang sibuk memainkan ponselnya. Entah sedang apa tapi terlihat serius sekali dengan ponselnya

"kenapa kau tak membalas pesanku?"

"Apa kau marah?"

Tak ada balasan dari pesannya, kemudian ia mencoba menelponnya. Namun lagi-lagi tak diangkat.

"Oppa" panggil chaewon saat melihat seunggi yang sedang mencoba menelpon seseorang yang ia sendiri tak tahu. Mendapat sambutan panggilan dari yang ditelpon ia segera keluar ruangan, namun sebelumnya ia sempat melirik istrinya yang sejak tadi memanggil namanya.

"Yoeboseo..

----

Sepasang suami istri sedang melakukan aktifitas olahraga pagi diatas kasurnya, ya bagi mereka olahraga malam masih kurang cukup. Apalagi sempat 2 hari ia tak bertemu dengan istrinya ini yang harus berpisah karena kedatangan tamu yang sebenarnya sang suami sudah merasa muak dengan permainan ini.

"Aaahh.. Oppa, eungh"

"Aaahh.. Ahhh.."

Begitulah erangan suzy terdengar saat suaminya melakukan sentuhan didaerah sensitif milik suzy dibagian bawahnya.

Terdengar suara telepon berdering sedari tadi, ternyata Seunggi yang memanggilnya. Tanpa persetujuan dari suaminya yang masih sibuk dengan permainannya.

"ya yoeboseo seunggi oppa"

Suzy dapat melihat tatapan mematikan dari suaminya yang sesaat berhenti, ia tahu suga pasti akan marah jika disaat seperti ini ia diganggu apalagi dengan orang yang menelponnya itu.

"Aaahh.. Aahh" teriakan suzy saat suga mencoba memasukkan miliknya kedalam punya istrinya.

"kau kenapa?" tanya dari sebrang telepon yang dijawab

"Tidak apa-apa oppa.. Eeumm eeungh" suzy tak bisa menahan desahannya karena suga langsung menghentakan gerakannya

"Kau sedang apa suzy-ah?" tanya seunggi lewat telepon karena terdengar aneh

"Aku sedang olahraga oppa biar kurus, eeumm eungh"

Suga langsung mematikan panggilan hp suzy dan melemparnya hingga jatuh.

"Yak! Mengapa kau lempar hp nya" kata suzy jengkel. Suga hanya menatap tajam balik suzy dan tetap melanjutkan gerakannya diatas tubuh suzy. Ia pun juga memberikan servise yang benar-benar diluar dugaan suzy. Mungkin dikira ia kan bermain kasar namun nyatanya suga tetap memberikan kelembutan disetiap aktifitasnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Maaf ya, ada sedikit 18+.

The EyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang