Perjanjian

53 13 9
                                    

°JFH°

Sekarang anak 12 mipa 1 sedang berada di aula bersama anak kelas 12 lainnya. Untuk persiapan ujian mendatang, para siswa kelas 12 sedang di beri pembekalan dan sedikit pencerahaan untuk menghadapi ujian.

"Ahn Cici!", panggilan lantang yang terdengar seperti bentakan seseorang dari arah pintu ngebuat semua sorot mata langsung tertuju pada sang pelaku.

Ahn Cici, seorang Bad Girl yang memiliki temperamen buruk di sekolah. Bahkan saat sudah kelas 12 kelakuannya tak bisa terbayangkan dan semakin menjadi.

Kini siswi bertubuh lumayan tinggi dengan rambut sebahu dan lengan baju yang terangkat itu menaikkan pandangannya saat berhadapan dengan guru bahasa, Pak Jacson.

"Kenapa kamu kalau di kasih tau selalu ngelawan? Kamu sudah kelas 12 harusnya jaga sikap yang baik. Ngapain kamu keluyuran sedangkan teman² kamu yang lain kumpul disini?",amarahnya Pak Jakson sudah gk bisa di tahan lagi, emosinya gk bisa dilembutin untuk seorang Cici.

"Saya bosan, saya capek, saya benci situasi kaya gini. Situasi dimana kita dikumpulin untuk persiapan ujian, dimana kalian para guru cuma ngebandingin kita sama murid² yang berpresrasi aja dan ngeremehin kita murid² yang gk punya prestasi. Ini namanya pembekalan dan pencerahan sebelum ujian? Gk guna, Pak",jelas Cici menekankan setiap perkataannya dan berlalu pergi dari hadapan Pak Jakson dan menibggalkan tatapan aneh dari para siswa dan guru yang melihat.

Ahn Cici, seorang gadis yang tak mempunyai prestasi atau kemampuan otak tertentu. Selalu di cap jelek di sekolah karna sikapnya yang buruk, berpakaian dan kelakuan layaknya anak laki².

Grep
Seseorang narik Cici ke arah belakang kelas kosong.

"Emmm, lppp-pas!",cela Cici saat mulutnya dibungkam, sesaat kemudian orang itu melepaskan tangannya dari mulut Cici.

"Lo ngapain sih?",sinis Cici saat tau siapa pelakunya.

"Mau kasih pelajaran buat lo!",balas sinis pelaku yang seorang laki-laki dan merupakan seorang ketos.

"Hh, gausah sosoan karna lo ketos disini!"

"Masa bodo, derajat gue lebih tinggi daripada lo yang notabenya cabe-cabean sekolah! "

Cici reflek melototkan matanya hingga hampir keluar, "Choi Soobin! Jaga omongan lo ya, gue emang nakal tapi gue bukan kaya cabe-cabean yang suka nempelin cowok kaya lo!!"

"Terserah, intinya kalo ada perkumpulan siswa lo harus hadir. Jangan nyusahin gue yang kudu tanggung jawab karna satu orang kaya lo gk hadir", tekan Soobin terus ninggalin Cici.

Emang iya, jadi ketos sekaligus ketua kelas di kelas 12 mipa itu punya banyak tanggung jawab. Kalau perkumpulan seluruh siswa kelas 12 kaya tadi, dia harus tanggung jawab sama teman sekelasnya kalau ada yang gk hadir dan dia yang nanggung hukuman atau teguran dari guru dan walikelas. Itu resiko karna dia satu sekolah dan satu kelas dengan Cici.

°Jfh°

Pengumuman nilai semester pertama selalu di pajang di note siswa yang terpajang lebar di depan ruang aula. Semua siswa ramai berkumpul untuk melihat nilai dan peringkat yang mereka peroleh.

"Gila, Soobin masuk peringkat pertama lagi"

"Wajar lah dari dulu juga dia rajanya peringkat 1"

"Kurang apa lagi, ketos, ketua kelas, pinter lagi. Cuma yang gue benci, dia dingin banget. Kea es dikutub utara, bahkan ngelebihin itu"

"Ekhem",deheman siswa yang berseru karna dia sadar kalo Soobin dari tadi ada di belakang mereka.

Dan seketika mereka langsung minggir dan ngasih jalan buat Soobin.

JFH - SoobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang