16 ㅡ Jealousy

529 104 11
                                    

Suasana ruangan ini penuh haru, aku melepas sepatu ku untuk masuk ke dalam berniat memberikan penghormatan terakhir.

Lelaki yang sangat ku kenali terduduk memeluk perempuan yang sejak tadi menangis. Aku menatapnya kosong, mereka tak melihatku sama sekali.

Sebelum meninggalkan ruangan ini, aku melirik nya berharap ia membalasku. Lelaki di samping ku yang sejak tadi menemaniku menggeleng, lalu mengajak ku keluar.

Aku membuang nafasku kasar, bersandar di sebuah tembok besar.

"Jungkook sedang berduka juga, kau tidak perlu mengkhawatirkan dia"

"Eum.. Pikiran ku berkata lain"

"Apa kau takut jika ia kembali pada mantan nya?"

Aku melirik dia polos, dia menggeleng lagi.

"Tidak akan Jieun-ah.. Dia hanya menemani Myongji, kau tau sendiri kan Myongji tidak punya siapa-siapa lagi" Oh ya perempuan itu bernama Kim Myongji.

"Tapi Tae.. "

Taehyung dengan cepat memotong pembicaraan ku "Percayalah pada Jungkook!"

Aku mengangguk lalu Taehyung memberhentikan taksi.

.


Aku berjalan gontai memasuki halaman rumah Bibi Jung, tapi ku urungkan niatku untuk masuk rumah. Aku memilih untuk duduk di ayunan depan rumah Jungkook.

Jujur saja aku merindukan dia sekarang.


Flashback on

Mataku bergetar kala melihat pemandangan haru di depan. Aku memilih diam dan bersandar tanpa mendekat pada mereka.

Mereka terbangun saat beberapa dokter memindahkan Ibu Myongji entah kemana. Jungkook berjalan lambat sambil memapah Myongji yang masih menangis tidak berhenti sejak tadi.

"Kook-.. " Panggilku terpotong, Jungkook benar tak menyadari kalau aku mengikuti nya sampai sini.

Untuk pertama kalinya aku melihat Jungkook seperti itu. Wajahnya ikut kacau, yang berarti hati nya juga hancur karena melihat perempuan di samping nya.

Flashback off

Aku tidak melihat nya pulang sejak kemarin. Apa dia tidak tidur juga?

"Jieun-ah!! Apa kau ingin kue beras buatanku?" Teriak Halmeoni yang baru saja keluar dari rumahnya. "Kemarilah, aku titip juga untuk Soojung"

Aku menyuap kue beras nya, Halmeoni tersenyum menatapku sambil menyodorkan teh hangat yang baru saja ia buat.

"Kau cantik seperti Ibu mu"

Aku tersenyum lebar "Tapi Eomma lebih cantik"

"Kau pun Jieun-ah, pantas saja cucu ku menyukaimu"

My BubblegumWhere stories live. Discover now