Namaku Kanaya Adinanda kelas X-Ipa3, Putih abu yang kujalani saat ini memberiku banyak rasa yang membuatnya berarti.
Seseorang yang membuat putih abuku menyenangkan adalah Fahri Candra Abima kelas X-Ips1. Ceritaku dengannya berawal jauh di belakang, tepatnya di masa lalu yang membuat sekarang menjadi berarti. Kebersamaan yang terus terjadi yang membuat rasa diantara kita semakin membuatku denganya menyatu, dari SD,SMP,dan awal putih abuku dia selalu bersamaku.
Dulu Fahri bukan siapa siapa bagiku malah dulu dia rivalku di sekolah, aku dengan dia selalu bersaing untuk gelar juara di sekolah, tapi dia tak pernah bisa mengejarku."Kanaya,tidak bisakah mengalah untukku sekali saja,hah?" Tanya Fahri.
"Tidak bisa,coba saja untuk mengalahkanku,itu juga jika kau bisa,hehe!" Jawabku cekikikan.Di SMP kita kembali satu sekolah, hanya saja menjadi berbeda kelas aku di kelas A dan dia C. Jadi di smp kita tidak bersaing memperebutkan juara 1 karna memang berbeda kelas. Di sinilah awal aku mulai mengaguminya, dari SD aku memang sudah suka dengannya karna semua orang pasti terpukau dengan ketampanannya, hanya saja aku menyadari dengan kecantikan relatifku ini aku merasa tak pantas dan berakhir mengaguminya, dia selalu tersenyum bersinar kepadaku yang selalu membuat hatiku berdebar setiap kali melihatnya, tapi aku yakin dia juga tersenyum seperti itu kepada semua orang, seharusnya dia tak begitu karena cukup membuatku bingung dengan perasaanku. Dia selalu bercanda dan tertawa denganku kadang dengan yang lain juga.
Di masa putih biruku ini aku melalui banyak hal, mendapat sahabat baru, teman bahkan ada pula yang tidak menyukaiku. Panggil saja Azmi dia salah satu sahabatku yang baru, dia baik dan mudah berteman. Dia pernah mengungkapkan perasaannya kepadaku tapi aku menolaknya karena dulu aku merasa belum perlu untuk pacaran dan ingin fokus untuk belajar. jadi, Azmi berakhir menjadi sahabatku.Di akhir masa putih biruku ini aku bahagia bisa lulus dengan nilai memuaskan bersama Fahri dan juga Azmi.
Entah kenapa aku dan Fahri bisa satu sekolah di SMA, padahal sekolah itu bukan SMA favorit, aku sempat berpikir dia akan sekolah di SMA bergengsi, kalau aku tak heran masuk SMA biasa, keadaan ekonomi keluarga ku yang sederhana adalah salah satu alasannya juga alasan lainnya ibuku sudah mengenal kepala sekolah SMA itu.
Dia masa orientasi siswa sesuatu hal yang tak pernah kuduga terjadi, kejadian yang sangat mengejutkan dan ter-ngiang ngiang di pikiranku."Asiikkk....bisa satu sekolah bareng lo tanpa Azmi!" sahut Fahri yang dari lima menit yang lalu berada di sampingku.
Aku bingung dan heran yang Fahri ucapkan itu.
"Hah,maksudnya?"
"Iyah, jadi gak ada si pengganggu lagi!"
"Azmi tuh bukan pengganggu dia sahabat gue sama kaya lo!"
"Gue bukan sahabat lo, gue ingin jadi seseorang yang spesial buat lo!" katanya dengan nada yang perlahan menurun.
"Hah, special? Martabak kali special,hehe!" tanggapku dengan candaan.
Aku tak ingin ambil pusing dengan apa yang ia katakan itu, hingga dia melangkah mendekatiku."Gue serius kanaya adinanda!" ucapnya dengan tatapan meyakinkan.
Aku hanya diam, dengan banyak tanggapan di pikiranku. "Situasi macam apa ini? mungkinkah ini nyata, atau hanya mimpi, sadar kanaya!" batinku.
"Gue belum ngerti yang lo katakan barusan ri, lo kenapa Fahri candra abima?"
"Gue bener bener sadar yang gue katakan barusan ya, dan lo gak perlu jawab sekarang, gue hanya lega bisa mengatakan semuanya sekarang!" jawab Fahri sembari pergi.
Pernyataanya membuat batinku terus bertanya-tanya "lo lega mengatakannya sekarang, memangnya sejak kapan?".
Nantikan cerita selanjutnya ya!! jangan lupa VOTE & COMENT, kalian juga bisa kasih masukan, Fighting!!!!
Good bye guys....
Saranghae!!!!
by: SalsaSn
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story About Fahri
RomanceSeiring perjalanan waktu,ia menjadikan dua orang yang saling tak kenal menjadi mengenal dan bahkan menjadi dekat. Panggil saja Kanaya anak kelas X-Ipa3 yang berawal mengagumi Fahri anak kelas X-Ips1 dan berakhir mencintainya. Fahri, t...