-
Happy reading
-
-Kehidupan seorang anak yang tak
seindah seperti anak anak pada umumnya. Jika mereka selalu mendapatkan kasih sayang, perhatian lebih, dan juga tak jarang mendapatkan banyak sekali yang mereka inginkan. Tapi berbeda dengan kisah yang satu ini.Terkadang ia iri dengan kakaknya yang selalu mendapatkan atensi dari sang ibu. Sedangkan ia? Hanya diabaikan bahkan entah ibunya tau dia hidup atau tidak. Miris. Itu yang dirasakannya.
.
.
.
."Eonni, aku mau itu.." gumam seorang yang sedang menikmati waktu bersama kakaknya dihalaman belakang.
"Kau mau? Ini, ambilah punyaku. Aku akan memintanya lagi pada eomma.." jawab gadis yang usianya berbeda 2 tahun dari adiknya tadi.
"Tapii.. Bagaimana jika eomma marah? Kau mengambil banyak cemilan didalam."
"Marah? Eomma takkan marah padaku, tenang saja, hm..?" hibur kakaknya yang bernama So Hyun. Setelah mengatakan itu, So Hyun berlari masuk kedapur.
Tapi mendengar jawaban dari sang kakak, adiknya yang bernama Yeri itu malah terlihat murung. 'Eomma tak akan pernah bisa marah padamu, eonni. Eomma menyayangimu, sangat.'
Tak lama, So Hyun datang dari dalam dan membawa setoples cemilan untuk mereka makan.
"Hei Yeri~ah, apa yang kau fikirkan?"
"Ya? Eumm tak ada, eonni" ujar Yeri dengan senyumannya. "Eonni, aku mau lagi.."
"Kau sudah makan cukup banyak kali ini, Yeri~ah. Nanti bagaimana kalau kau bertambah gendut?? Kau takkan cantik lagi." ancam So Hyun.
"Benarkah?" Yeri terlihat khawatir. Bagaimana tidak, kakaknya sedang berbicara tentang berat badan. Oh ayolah, Yeri tidak mau gendut diusianya yang remaja ini.
"Heumm" So Hyun berusaha meyakinkan adiknya itu.
"Ahh baiklah, aku akan bermain saja kalau begitu." wajah Yeri terlihat sedih karena tak dapat memakan cookiesnya.
"So Hyun~ah, masuklah. Makan siang dulu." itu eomma Yu Ra, Park Yu Ra. Eomma berteriak dari pintu samping memanggil anaknya itu.
"Ahh nee, eomma. Aku kesana bersama Yeri." jawab So Hyun yang juga sedikit berteriak. "Yeri~ah, mari makan siang dulu." lanjutnya memanggil Yeri yang tengah asik bermain ayunan.
"Kau duluan saja, eonni. Aku masih mau disini." jawab Yeri tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel ditangannya.
"Kalau tak mau tak usah dipaksa. Kau masuklah dulu, sayang." sarkas eomma, dan berucap manis diakhir kalimatnya.
"Euhm.. Ya eomma ,Sebentar lagi..." mendengar jawaban dari sang putri, eomma Yu Ra pun mengangguk paham dan melangkah masuk.
So Hyun berganti menatap Yeri yang masih saja murung ditempatnya. So Hyun berdiri dan menghampiri Yeri. Menepuk bahunya perlahan dan..
"Kau kenapa?" tanya So Hyun pelan.
"Tidak" jawab Yeri singkat
"Masuk, kita makan siang bersama, eomma menunggu kita didalam, ka-"
"Eomma menunggumu, bukan aku. Jika kau kasihan pada eomma, kau masuklah dulu, tinggalkan aku sendiri disini, aku masih mau bermain..." setelah mengatakan hal tersebut, Yeri turun dari bangku ayunannya dan pergi begitu saja meninggalkan So Hyun yang masih menatapnya sedih.
Akhirnya So Hyun berbalik dan berjalan masuk kerumah dengan langkah yang berat.
.
.
."Sebenarnya aku ini apa? Kenapa eomma bersikap seperti itu padaku? Apa kehadiranku tidak diinginkan dikeluarga Park, hingga eomma sama sekali tak mau menganggapku ada. So Hyun..So Hyun..So Hyun. Selalu saja So Hyun Eonni yang dibanggakan. Aku kan juga ingin seperti itu, aku juga ingin menjadi kebanggaan mereka. Apa itu sulit." setelah meninggalkan taman rumah keluarga Park, Yeri berjalan gusar tak tentu arah sambil mengoceh sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Child (의붓 자식)
Fanfiction"Aku hanya ingin diperlakukan layaknya anak pada umumnya.." Cerita ini berdasarkan fiktif belaka, apabila ada kesamaan nama tokoh dan tempat itu adalah sebuah ketiadaksengajaan. Sekian, Dan terima Taehyung. Cerita abal abal, semoga tidak menyesal se...