©Terdapat beberapa adegan kekerasan.
Noted : harap bijak dalam memilih bacaan.•••
Lelaki tua berjanggut putih dengan kemeja hitam serta hiasan dasi di lehernya. Membuatnya terlihat lebih rapih dan menawan itu tengah membuat anak-anak kecil bahkan semua orang yang ada di wilayah itu bergidik takut dan gemetar.
"Seperti biasa!" Suaranya memberat.
Semua orang dengan cepat mengeluarkan uang, bahkan ada yang masih merogoh saku celana dengan gemetar.
"Steven kembali, Steven kembali"
Suara bergemuruh dari anak-anak kecil membuat seisi jalanan dipenuhi dengan teriakan-teriakan.
Semua orang mengalihkan pandangan ke arah seorang lelaki dengan bandana hitam di ikatkan di kepalanya menuju ke arah keramaian.
Seorang anak kecil perempuan berlari dengan tertatih - tatih.
"Abang Stipen, abang Stipen,"
Anak kecil itu hampir terjatuh menghantam jalan raya, namun sudah ditangkap oleh lelaki itu.
"Hati-hati, kalau kau berlari seperti itu, kau bisa jatuh dan wajahmu bisa luka jika menghantam keras permukaan jalan" suaranya berat, namun yang diutarakan nya lembut terhadap anak kecil dihadapannya. Mata hazelnya menatap penuh lekat
"Siapa kau"
Lelaki tua itu menghampirinya, di kanan dan kirinya sudah terdapat anak buah yang mengikuti nya dengan memegang sebuah shotgun.Lelaki tua itu memberikan isyarat agar anak buah nya berhenti membondonginya.
"Aku siapa?" Ia tak sedikitpun memasang ekspresi takut.
"Kau sudah menjadi pahlawan rupanya"
Suaranya memberikan gertakan."Pahlawan? Kau salah untuk melawan! Yang kau lawan seharusnya bukan rakyat seperti ini" Steven juga memberikan gertakan kepada lelaki tua itu.
"Tidak usah ikut campur, jika kau tidak ingin berurusan denganku!"
Ancaman lelaki tua itu tak membuat nya bergidik takut sedikitpun."Ini akan menjadi urusanku!"
Jawabnya dengan lantang.Semua saksi mata menjadi diam membisu, dan anak anak kecil pun diam. antara senang maupun takut.
"Kau tidak tau apa-apa!" Ucap lelaki tua itu dengan santai.
"Siapa kau!"
Rahang nya mengeras lagi-lagi Steven tidak sedikitpun takut karena dia belum tau dengan siapa dia berurusan.Seorang wanita tua memperingatinya bahwa jangan mengusik gerombolan pria berjas hitam itu. Tapi Steven tidak menggubrisnya.
Dengan cepat lelaki berjas hitam mengeluarkan dessert eagle nya dan menembakan satu peluru tepat di lengan kanan Steven.
Steven merasakan suatu aliran panas yang keluar, ia menoleh ke lengan nya, peluru tumpul sudah masuk kedalam dagingnya. Matanya sayup dan pertahanan nya tumbang.
"Aku hanya membiusnya. bawa dia ke base." Ucap lelaki tua itu dengan memperingati anak buahnya.
"Jangan membunuhnya, rupanya aku tengah salut terhadap keberaniannya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Steven Brayde. (✔️)
Adventure© SUDAH DITERBITKAN. Note : Tersedia juga PDF nya. 《 21+ 》Banyak mengandung unsur kekerasan serta adegan panas. Harap bijak dalam memilih bacaan. ⚠️ (Plagiator dilarang membuka !!!) ●●● Steven, lelaki bermata hazel, bertubuh gagah dengan bandana hit...