the first word:OngNiel scene

603 102 22
                                    


"jisung hyung tidak pulang lagi?" tanya daniel pada minhyun yang sedang membersihkan meja makan.
"tidak dia bilang akan pulang nanti malam" jawab minhyun sambil mengangkat satu persatu piring kotor bekas sarapan pagi mereka.
Daniel menghela nafas. Daniel mendudukkan diri dikursi lalu menidurkan kepalanya dimaeja makan.
"aku kasihan pada jisung hyung, karna aku dia jadi berusaha keras membuat penawar untuk keempat anak itu" kata daniel.
"eeeiii.. Jangan begitu ini bukan salahmu, tohhh juga jisung hyung tidak merasa terbebani, dia senang senang saja dengan keempat bayi remaja itu" hibur minhyun.
Daniel menganggukkan kepalanya lalu bangkit dari duduknya.
"aku ke kamar dulu hyung"
Yang dibalas anggukkan kepala minhyun.

Daniel melewati ruang keluarga dan melihat guanlin dan woojin yang tengah bermain video game tampa terganggu dengan jinyoung dan jihoon yang duduk di pangkuan mereka.
"jika kalian ingin main game jangan memangku mereka" tegur daniel.
Woojin mengendikkan bahunya "toh mereka tidak rewel" jawab woojin.
"mana seongwoo?" tanya guanlin tampa mengalihkan pandangannya dari layar televisi sambil sesekali menepuk kepala jinyoung agar tidak rewel.
"ehhh..kukira dia bersama kalian" jawab daniel.
"tidak.. Kami dari tadi ada disini dan hanya bersama jihoon dan jinyoung" kata woojin.
"seongwoo ada di kamar"
Daniel menoleh dan menemukan daehwi yang menurunin tangga.
"dia tertidur, dia bahkan belum menghabiskan sarapannya" ujar daehwi.
Daniel menggelengkan kepalanya dan tersenyum.
"dia memang seperti itu" ucap daniel.
"hyung ingin kemana?" tanya guanlin saat melihat daehwi yang berpakaian rapi.
"keluar, aku rasa sayuran di kulkas sudah menipis jadi aku berfikir untuk berbelanja sekalian membeli beberapa keperluan" kata daehwi sambil mengecek keperluannya didalam tasnya.
"isss... Tidak perlu membeli sayuran. Aku benci sayuran" ucap gunlin sambil memasang pose muntah.
"diam kau tiang! Aku tidak belanja untukmu tapi untuk empat a sr il baruku" ucap daehwi.
"sejak kapan mereka jadi adikmu hyung?" tanya woojin.
Daehwi mengendikkan bahunya "sejak aku kenal mereka mungkin" ucapnya cuek.
"aku pergi dulu. Jaga rumah dan adik adikku yaaa~ aku pergi...anyeonggggg~"
"hati hati hyung" ucap guanlin yang dibalas ancungan jempol oleh daehwi.
"aku akan keatas" kata daniel lalu beranjak dari tempatnya berdiri menuju kamarnya.

Ceklek...

Kepala daniel menyembul ke dalam. Kamar lalu dengan perlahan masuk kedalam kamar. Dengan perlahan menutup pintu tampa mengeluarkan suara.
Daniel menatap remaja yang tertidur pulas di ranjang kamarnya.
Kelopak matanya tertutup rapat. Danie mendekati ranjangnya lalu menaiki ranjangnya dengan perlahan, pergerakkan dari Daniel membuat sang remaja tampak terusik namun matanya masih tetap terpejam seolah sang pemilik enggan untuk membukanya.
"eungggg~"
"stttt...tidurlah seongwoo.."
Daniel menepuk nepuk pelan kepala seongwoo. Tepukan daniel membuat seongwoo yang tadinya seperti hendak menangis merasa nyaman dan kembali memejamkan matanya.
"eungg~"
Daniel terkekeh
"kau selalu tidur seongwoo-ya" kata daniel pada seongwoo yang tertidur.
"aku sebenarnya ingin bermain denganmu" bisik daniel sambil memainkan rambut halus seongwoo.
"tapi kau tampaknya lebih suka hibernasi dibandingkan bermain sepanjang hari"
Daniel memandang wajah seongwoo yang tertidur. Entah bagaimana mungkin terbawa suasana daniel mendekatkan wajahnya ke wajah seongwoo..
Chup..
Dan mencium kening seongwoo.
"eunggg~"
Seongwoo membuka matanya perlahan.membiasakan cahaya yang menyilaukan matanya.
"eohhh kau bangun?" tanya daniel ketika melihat mata seongwoo yang terbuka.
"eungg"
Daniel terkekeh pelan saat melihat seongwoo yang kembali memejamkan matanya. "heyyy jangan tidur lagi"
Ucap daniel sambil mengusak rambut seongwoo.
"eeeuunggg.... Hikss"
Daniel berjengkit kaget ketika mendengar suara isakkan seongwoo. "heyy.. Heyy kenapa menangis?"
Daniel mendudukan dirinya diranjang lalu mengangkat tubuh seongwoo dan mendudukkannya di pangkuannya. Daniel memeluk tubuh seongwoo dan menepuk pelan punggungnya.
"stttt.. Jangan menangis seongwoo"
"hikss... HUEEEEEEEEEE" bukannya berhenti tangis seongwoo makin malah keras.
"astaga"
Daniel bangkit dari posisi duduknya lalu meraih tubuh seongwoo dan menggendongnya didepan seperti koala.
"stttt...jangan menangis" daniel mencoba untuk menenangkan seongwoo
"hikss..hikss.." seongwoo terisak sambil memeluk tubuh daniel erat.
"daniel ada apa?"
Daniel menoleh dan mendapati minhyun masuk kedalam kamarnya.
"tidak ada apa apa hyung" jawab daniel.
"aku mendengar suara tangisan, apa seongwoo menangis?" tanya minhyun. Daniel mengangguk.
"astaga~ rasanya aneh melihat remaja yang menangis seperti bayi ketika bangun tidur" ucap minhyun.
"yahhh...wajar saja hyung seongwoo sendiri masih sebenarnya bayi" kata daniel.
Minhyun mengangguk.
"ohh ya hyung mana jaehwan?" tanya daniel
"dikamar" jawab minhyun
"kau meninggalkan jaehwan dikamar?  Sendirian?" tanya Daniel.
"memang kenapa?dia tidak akan melakukan hal berbahaya kau tenang saja"jawab minhyun.
Daniel menganggukkan kepala.
"hyung" panggi km daniel yang di jawab deheman oleh minhyun.
"aku heran dengan seongwoo"
Minhyun menatap Daniel bingung "maksudmu?"
"entahlahhh... Aku hanya berpikir jika hanya seongwoo yang tidak seaktif ketiga saudaranya, disaat yang lain bermain dia malah tertidur,aku jadi khawatir" ucap daniel.
"emmm... Yahhh kau benar niel tapi dilihat dari usia asli seongwoo yang belum genap setahun mungkin itu wajar saja"
"yahhh..kupikir juga begit-"
"MINHYUN HYUNGGGGGGG!!!! JAEHWAN MENCORET CORET SKRIPSIMUUUUUUU"
keduanya terdiam ketika mendengar teriakan woojin
"ANDWEEEEE!!!!!"

"Hahhhhhhh...."
Daniel mendesah lelah menjaga seongwoo yang terjaga ternyata masih lelahkan,ahhhh..bukan tapi sangat sangat sangat melelahkan.
Daniel kewalahan menangani seongwoo yang sangat aktif. Dalam kurun waktu 2 jam (dihitung sejak minhyun berteriak sambil berlari keluar kamarnya) seongwoo dengan luar biasanya mampu menghancurkan isi kamarnya.
Daniel memandang miris kamarnya. Buku buku berhamburan, tong sampah yang isinya sudah berserakan, juga sprei dan bantal yang sudah tergeletak dilantai.
"astaga seongwooo"
Daniel menghampiri seongwoo yang tampak hendak memanjat rak bukunya.
"kau bisa jatuh seongwoo"
Daniel meraih tubuh seongwoo yang disusul suara rengekkan dari yang (jauh) lebih muda.
"eeeyyy jangan banyak bergerak nanti jatuhhh" kata daniel saat seongwoo menggeliat dipelukkannya.
"yakkk!yakkk! Seongwoo kau bisa ja-tuh...."
Danie terdiam ketika melihat seongwoo yang berdiri dengan kakinya.
"Se.. Seongwoo...kau..."
Brugg...
"HUEEEEEEEE"
daniel panik ketika melihat seongwoo yang menangis karna terjatuh.
"Astaga" diraihnya tubuh seongwoo,ditepuknya punggung seongwoo pelan.
"sttt jangan menangis seongwoo"
.
.
.
.
.
.
.
.

"pelan pelan, sekarang gerakkan kakimu. Tidak!bukan! Satu persatu kaki kanan lalu kiri"
Daniel mendesah lelah, mengajar berjalan ternyata tidak mudah. Huhhh apa dulu dia begini saat belajar berjalan?.
"Wooahh kau beajar dengan cepat yaa" kata daniel sambil tersenyum cerah.
"sekarang coba tanpa berpegangan"
Pelan tapi pasti. Daniel melepas pegangannya pada tangan seongwoo lalu berjalan mundur beberapa langkah dari tempat seongwoo berdiri.
"nahh sekarang cobalah"
Seongwoo memandang daniel dengan tatapan ragu.
"jangan ragu seongwoo, coba seperti tadi langkah satu persatu" kata daniel saat melihat seongwoo yang tampak ragu.Seongwoo melangkah dengan perlahan.membuat langkah kecil dengan perlahan menuju kearah daniel.langkah pertama.langkah kedua. Langkah ketiga. Langkah keempat.
Dilangkah kelima tiba tiba saja keseimbangan seongwoo hilang Tubuhnya nyaris jatuh namun dengan sigap Daniel menarik tubuh seongwoo ke pelukannya.
"jangan memaksakan dirimu seongwoo-ya" kata daniel sambil mengangkat tubuh seongwoo lalu menggendongnya lalu mengusap punggungnya dengan lembut.
"aku terlalu memaksamu ya?"
Tanya daniel pada seongwoo yang kini juga memeluknya.
"maaf ya"
"ell"
"ehh?"
Daniel menoleh pada seongwoo. Apa daniel salah dengar? Tadi seongwoo bergumam apa?
"se.. Seongwoo-ya"
"elll"
"coba katakan sekali lagi"
"elllll~"
"aigoooo"
Daniel memekik girang
"coba bilang daniel"
"ielll"
"sekali lagi, ayo coba daniel"
"niel"
Daniel tertawa renyah mendengar suara seongwoo.walau seongwoo hanya bisa berkata niel sudah membuat daniel girang.
"seongwooku sangat pintar ternyata" kata Daniel sambil mencubit pipi seongwoo gemas yang membuat seongwoo memekik kesakitan.
"upsss maaf, apa sakit" tanya daniel
"ummm"  gumam seongwoo sambil memanyunkan bibirnya.
Akkhhh daniel ingin mencubit pipi seongwoo lagi saking gemasnya.
"mana yang sakit? Ini?"
Daniel mengusap pipi kanan seongwoo yang tadi dicubitnya.
Seongwoo mengangguk.
Chup
Daniel mengecup pipi seongwoo yang tadi dicubitnya.
"seongwu-ie saranghae" ucapnya kemudian.
"sekarang katakan nado"
"na..do"
Daniel terkekeh gemas lalu mengecup kembali pipi seongwoo.










🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷








Ige mwoya~
Adakah yang nungguin?

Sekarang tiap chapter aku buat tiap couple punya scane sendiri sendiri.
Aku bikin yang ongniel dulu.

Nanti chapter selanjutnya siapa?

2park?
Minhwan?
Pandeep?

Ada yang mau kasi saran?

Ada yang mau kasi saran?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Uhhh Kalian😆😆😆😆

Being TeenagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang