Chapter 4 : Fun

11 5 0
                                    


"Sudah lama kau tidak ke sini," tanya seseorang dari belakang.

Aku menoleh, ternyata itu Hee Young. Aku memberikan senyuman padanya.

Hee Young sekarang tepat berdiri di sampingku
"Kenapa kau membolos Hyeri-ah ?"

"Muehehe, aku hanya merindukan tempat ini. Dan lagi pula aku tidak menyukai pelajaran matematika, itu bisa membuat kepalaku pecah," jawabku.

"Itu dari siapa ? Apa kau mendapat surat ?" Tanya Hee Young melihat apa yang kupegang

"Ih... ke-po,"

"Huh.. aku serius, jangan jangan kau mendapat surat cintah ?" Tanya Hee Young yang makin mengada ngada.

"Ih, makanya jangan kebanyakan nonton drama.. surat cinta apaan? Ini dari sahabatku!" Ucapku dengan nada kesal.

"Kau punya sahabat selainku ?" Ucapnya sambil mempoutkan bibir.

"Iya lah.."

"Yasudah, pergilah dengan sahabatmu itu, aku juga akan pergi," ucap Hee Houng dengan ketusnya.

"Hahaha, kau cemburu Hee Young ? Tenang saja kau masih sahabatku satu satunya, ini hanya dari teman masa kecilku,"

Hee Young menganggukkan kepalanya "Yeoja atau Namja ?"

"Namja,"

"Wih, jangan jangan dia first love yang kau pernah bilang dulu," ucapnya sambil terkagum kagum.

"Ssstt, diamlah,"

"Wae ? Disini tidak ada orang, tapi apa benar ?

Aku menghela nafas kasar, "Baiklah akan meceritakan semuanya tentang dia. Tapi.... jangan mengejekku,"

"Baiklah cepat katakan, aku sudah tidak sabar

                                                                ****
"Jadi dia menciummu ? Kau mendapat first kiss dari first love mu? Daebak"

"Mmm begitulah,"

"Lalu kau sudah bertemu dengannya lagi ?"

Aku menggelengkan kepalaku.

"Tenang saja dia pasti masih menunggumu, aku percaya kalau kalian berjodoh, pasti akan bertemu lagi," ucap Hee Young, kadang dia bijak juga.

"Muehehe, gomawo Hee Young," ucapku dengan senyum lebar.

"Kalau begitu ayo kita ke kantin, kau mau ?" Ajaknya

"Baiklah aku juga lapar."

                                                              ****
"Mm, ini enak sekali. Aku sangat lapar Hee Young," gumamku dengan mulut masih penuh.

"Aish, telan dulu makananmu Hyeri. Nanti kau tersedak."

Huh, Hee Young ini seperti bibiku saja. Mereka marah jika aku berbicara saat makan.

"Oh, aku baru ingat. Aku akan pergi lusa Hyeri-ah,"

UHUK! UHUK!

"Hyeri kau kenapa, ini minumlah ini"

"WAE ? Kau bilang kau pergi minggu depan ?"

"Eomma ku memajukan keberangkatannya, dan sudah mengurus kepindahanku," ucap Hee Young dengan nada sedih.

"Hee Young-ah, kita sudah berjanji kita tidak akan menangis lagi, ayolah jangan sedih begitu," pintaku sambil mengelus lembut rambut Hee Young.

Hee Young mengangguk, dan menghapus air mata yang sempat turun di pipinya.

"Benar, kita sudah berjanji."

"Mm, bagaimana kalau kita membolos, kita akan bersenang senang hari ini,"

"Idemu tidak buruk juga, ayo kita membolos. Cepat habiskan makananmu!" Ucap Hee Young antusias.

                                                             ****
"Hyeri , bantu aku ini sangat tinggi," teriak Hee Young.

"Ssstt, diamlah nanti ada yang dengar. Ayo cepat naik,"

Ya, sekarang kami sesang menjalankan aksi lompat pagar. Hanya ini yang dilakukan siswa yang ingin membolos.

"Hampir sampai. Ah, kemarikan tanganmu Hyeri,"

Saat sampai di ujung pagar, kami duduk sebentar sambil melihat pemandangan di depan.

"Pemandangan disini indah juga ya ?" Tanyanya membuyarkan lamunanku.

"Mm, itu kenapa aku sering memanjat pagar,"

"Aish, walaupun kau bohong aku tau kau sering terlambat. Makanya lompat pagar."

"Muehehe, iya juga ya,"

Hening. Beberapa menit ini tidak ada yang berbicara, kami sibuk menikamati sejuknya angin menerpa wajah kam.

"Hyeri ?"

"Hmm,"

"Bagaimana kita turun dari sini ? Pagar ini sangat tinggi."

"Huh, kalau pagar ini sangat tinggi kita tidak akan sampai disini,"

"Sama saja, lalu bagaimana ?"

"Lompat lah, lalu kau menunggu disini sampai pangeranmu menyelamatkanmu ?"

"Hahaha, aku harap begitu. Em, tapi kalau terjadi apa apa bagaimana ?"

"Tenanglah tidak akan terjadi apa apa. Sekarang, pejamkan matamu, kalau aku bilang lompat, kau harus melompat."

"Ne, aku mengerti. Cepatlah aku takut," ucapnya sambil memejamkan mata.

"Ok, hana, dul, set. Lompat Hee Young,"

YAK !

"Em, Hyeri apa aku sudah jatuh ?"

"Hei, buka matamu,"

"Hah, syukurlah aku selamat, kau di mana Hyeri !?" Tanyanya panik.

"Masih disini!"

BUK !

"Wah, pendaratan yang mulus Hyeri. Kau melompat dari sana seperti hanya melompat dari kursi saja,"

Aku terkekeh pelan, memanglah pendaratannya mulus. Aku melompat pagar kan hampir setiap hari.

"Baiklah, sekarang kita ke mana dulu ?"

"Bagaiman kalau kita taman dulu lalu ke mall. Di sana kita akan ke toko buku, toko sepatu, toko tas, ke tempat bermain,
Beli ice cream, nonton, setelah itu makan, selesai deh!"

Aku ternganga lebar, bagaimana tidak dia menyusun semuanya dengan cepat.

"Hei, nanti lalat akan masuk ke mulutmu."

"Kau bicara cepat sekali Hee Young."

"Hehehe.. sudahlah ayo!"

                                                             ******

TBC...

WHAT IS WRONG [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang