september bulan pertama

215 1 0
                                    

HARI BESAR

     Ada suatu hari dimana perayaan hari kemenangan begitu membahagiakan , saat semua anggota keluarga besarmu berkumpul dari luaran daerah dan kamu merasa "wah kok ternyata dia cantik juga ya" sayangnya masih kerabat keluarga,


     aku merasakan keanehan ini pada sesosok gadis belia bernama nisa, cucu dari nenek yang kebetulan kakak beradik dengan neneku, Iya, kita saudara jauh, aku dan nisa dipertemukan hanya saat liburan sekolah ataupun ada hari hari besar tertentu.

    kesadaranku baru berasa ketika si gadis kecil yang mulai beranjak dewasa ini mulai masuk di sekolah menengah atas di daerahnya, aku mendalaminya lewat fesbuk waktu itu, semua foto di linimasanya aku buka satu persatu, dan ternyata memang cantik sekali.


     Aku dan dia mulai intens bertemu setelah perayaan lebaran tahun 2015, di satu hari setelah hari lebaran kita date, jalan jalan kemanapun tak ada tujuan karena waktu itu Cuma berasa

"aku nyaman bersama dia"

karena tanpa ada penolakan dan dia yang mengajak, aku pikir kita punya rasa yang sama , keberanian dia mendatangi rumahku dan masuk kamar untuk membangunkan tidurku rasanya cukup mencuri hatiku sekali lagi waktu itu, dia bergegas masuk rumah dan membuka pintu kamarku, dia menampar nampar manja pipiku dan aku terbangun didepan wajahnya, rasanya aku ingin segera memlikinya, aku ingin wajah itu selalu ada ketika aku terbangun dari tidur, menjadi yang pertama kulihat setelah bangun, dan menjadi yng terahir kulihat sebelum tidur.

DIMENSI SETELAH ADA DIA

Terasa hidupku lebih teratur apalagi pada semua perkataanya, dia bilang "kalo pergi pergi itu pake masker biar kotoran diudara tidak langsung kena muka" , sejak saat itu aku beli 1bok masker berisi 100pcs, untuk persediaanku tatkala aku bepergian, aku seperti anak penurut yang tunduk sama perintah ibunya, aku seperti prajurit yang sendikodawuh sama perintah rajanya, iya aku jatuh cinta tidak da saudara , tidak ada teman dari kecil, tidak ada kerabat jauh ataupun dekat, jatuh cinta tidak mengenal hubungan seperti itu, dia tetap mengendap endap menulusuri aliran darah di setiap detak jantungmu, dia terus menyebar bagaikan kangker ganas yang siap membinasakanmu,

HARI BESAR KEDUA

   Aku sedang mendambakan fotografi, karena menurutku semua yang ada dihidupku sebaiknya diabadikan , seni fotografi sendiri aku dapat dari teman ku yang mengajaku mencoba kamera barunya, belajar angel foto, belajar mengatur frame yang tepat, mempelajari kecerahan iso, shutterspeed, yang aku rasa ini sangat menarik, dan beberapa hsil jepretanku membuatku merasa punya bakat dibidang ini, sangat kebetulan juga tetanggaku ada acara pernikahan , aku yang masih suka sok tahu waktu itu langsung mengajukan proposal untuk menjadi dokumenternya, dengan skil seadanya dan peralatan yang hampir semua aku menyewa, aku berangkat bermodalkan hobi dan kesenangan tersendiri di dunia fotografi ini,

Sebelum hari H aku mempelajari hal hal yang diperlukan untuk projek ini, seperti seperangkat kamera level pro, flash yang mempuni, kain background, dan tentunya mengasah skill dari internet, aku menjalaninya dengan senang dan keseruan, dan ahirnya selesai, fotografi yang kukira semudah itu ternyata butuh ketelitian dan keahlian yang sangat tidak mudah dipelajari ,

Tetapi diproses yang tidak mudah itu ada satu sumbu semangat yang hadir, iya dia nisa saudara jauh sekaligus gadis yang paling kucintai kala itu, ternyata dia hadir di acara pesta pernikahan tetanggaku, selain mencuri curi pandang, aku juga mencuri curi foto dia, aku bahkan lebih terfokus pada dia ketimbang acaranya, dia cantik sekali, dengan bergaun batik, rok muslimah yang memperlihatkan sedikit bentuk tubuhnya, hijab yang lucu, membuatku merasa "aku mau disinggasana itu bersama dia, sekarang saja bila perlu", hatiku ebgitu terburu buru,

Pemotretan selesai dan aku mulai berkutat dengan photoshop dikomputer pentium 4 andalanku, satu demi satu foto di percantik seemikian rupa, dan tak lupa aku memisahkan foto foto nisa untuk menjadi koleksi pribadiku,

Bebrapa hari setelah bertemu diacara pesta pernikahan itu, aku dan nisa intens di wasap, kita jadi saling care, saling membagi pengalaman, menceritakan keresahan, dan poin pentingnya dia menceritakan kaluau ternyata dia sudah memiliki pasangan, tantangan diterima, dalam benaku

Disela sela obrolanku bersam dia , aku selalu menyelipkan perhatian yang kuharap perhatian kecil itu tidak dia dapat dari pacarnya, aku selalu mencoba membuktikan kalau aku lebih layak mendapaktan dia,

Amunisiku dari beberapa buku yang kudapat dari gramedia, seperti bukunya fiersa besari, briankrisna , zarry handrik, dan aku menjadikanya gadis paling istimewa di sajak sajak contekanku, dia menjadi sasaran empuk omong kosong berupa gombalan gombalan upaya memikat itu,

Dan saat itu nisa memberikan reaksi positif usaha pendekatanku, dia care balik sama aku , aku mulai merasa banyak hal tentang dia aku mulai suka, aku suka senyumnya, senyumnya manis yang membuatku rela diabetes selamanya,

Tatapanya tajam , dimana dadaku rela ditusuk tanpa perlu diobati,

Aku suka senyumnya, aku suka tatapanya, aku suka cara berpakaianya, aku suka cara dia berbicara , aku suka tingkah laku dia dan hampir semua hal aku suka tentang dia tapi Cuma satu hal yang aku tidak suka dari dia, ya cowoknya,

Si laki laki beruntung yang mungkin telah berjasa menyelamatkan alam semesta sehingga dia mampu membuat nisa mau menyerahkan hatinya, laki laki biasa ini ternyata berasal dari sekolah yang sama disekolah nisa, dia yang hobi main gitar ngga jelas, yang suka merayu wanitanya dengan lagu lagu yang membuat muak, tentangnya nora dimataku,

Harusnya nisa membuka lagi matanya , harusnya dia sadar kalo akulah yang lebih bisa membuat dia bahagia, sedangkan dia Cuma cinta monyet yang membiayai pacaran dari duit orang tua, yang mengkorupsi pembayaran lks demi bisa ngajak nisa nonton bioskop, yang memakai dahulu uang pembayaran spp buat mentraktir makan,

Sedangkan aku, aku pekerja dengan gaji umr dengan setatus lajang seharusnya lebih bisa meyakinkan nisa, tapi ternyata tidak, cinta monyet menutup pemikiran jernihnya,

HARI BESAR KETIGA

to be continue ---> 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 10, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

CAKEP BANGET SIH, sayangnya masih saudaraWhere stories live. Discover now