"E...ma-makasih"
"Hemm..? "
Bu-buat yang tadi, makasih"
"Hn"
'Ternyata dia orangnya baik, hanya penampilannya saja seperti brandalan ' monolog Rizal dalam hati."A-aku permisi dulu kak--emm..? "
"Rian, gue Rian"jawabnya, seakan bisa membaca pikiran Rizal.
"Iyah, kalo gitu aku permisi dulu, makasih udah nolongin tadi kak"
"Hn"
.
.
.
Setelah percakapan tadi, Rizal pergi kekelasnya dengan muka yang menunduk. Sesampainya di kelas ternyata sudah ada Rizki dan beberapa siswa lainnya, Rizal berjalan kearah tempat duduknya."Lu kenapa zal? "Tanya Rizki yang berjalan ke arah Rizal.
"Enggak"
"Enggak gimana?, muka kusut gitu di bilang gak kenapa .cerita aja kali. "
"Hah... Tadi gua ketemu anak berandalan yang biasanya nongkrong di gudang tu"
"Terus, lu gak kenapa-napa? "
"Enggak sih, cuma di omongin doang sama mereka".
"Terus? "'Nih anak banyak nanya banget sih'minolog Rizal dalam hati
"Yah gitu, tadi ada kak Rian yang nolongin gua. Padahal kak Rian gak sampe main fisik udah main kabur aja tuh anak anak".
"WHAT!!! -"
"Apaan sih ki!, Masih pagi juga udah teriak teriak! "
"Heheheh... Sorry.emm... Ngomong ngomong Lu tau gak siapa kak Rian itu? "
"Enggak sih, yang gua tau kak Rian itu kakak kelas doang""Ohhh..., Gini, Dia itu dulu kata anak anak sih orangnya bermasalah, suka tawuran lah, keluar masuk BK-lah. Tapi pas tahun ini dia sedikit berubah sih, gak tau kenapa"
"Ohh.. Tapi tadi dia baik kok, yah walaupun penampilannya kayak anak berandalan juga, intinya menurut gua di baik"
"Terserah lah menurut lu apa, yang penting gua udah ngasih tau aja"
"Yaudah sana gua mau tidur, nenangin pikiran"
"Yey.. Orang mau bantuin juga malah di usir".Skipp....
Kring...
Bel berbunyi menandakan istirahat, guru yang ada di kelaspun muali meninggalkan kelas.Rizal pov
Biasanya kalau istirahat aku akan ke perpus hanya sekedar baca buku atau ke rooftop untuk makan siang sekaligus bersantai. Tapi kali ini aku akan ke rooftop karena mood ku sedang tidak Bagus untuk membaca buku sekarang. Setelah menaiki tangga akhirnya aku berada di sini, di rooftop yang sepi dan sunyi. Yah setidaknya ini lebih baik untukku sekarang.
Di sini(rooftop) terdapat sebuah matras yang sering aku gunakan untuk duduk makan siang disini, setelah itu aku duduk di matras mencari posisi yang nyaman untuk menyantap makananku. Aku masih memegang kotak makananku, entah perasaanku saja atau apa inj kotak makan kok berat banget?. Akhirnya karena cacing diperut udah ngedugem aku langsung buka kotak makanku, pantas saja ini kotak makan terasa berat isinya juga sampe penuh gini. Jika kalian pikir ini penuh karena nasi maka kalian salah besar, aku sejak kecil memang kurang suka yang namanya nasi entahlah mamah aku ngidam apa sampe aku gk suka nasi.
Isi kotak bekalku hanya makanan ringan (menurutku). Ada udang goreng tepung, telur gulung nori, squid head, onion ring, dan kentang rebus. Kenapa kentang rebus?? . Karena aku suka kentang sekaligus pengganti nasi. Kemudian aku menyantap makananku dengan tenang, tapi tiba tiba...
"Ngapain?? "Seketika aku berhenti dari acara makan siangku mencari sumber suara tadi, pas aku nengok kebelakang aku melihat kak Rian sedang melihat ku juga.
"Oh kak Rian, gak ngapa-ngapain kok cuma makan siang aja"kataku sambil nunjukin kotak makan siangku.
"Kenapa gak makan dikantin atau di kelas aja?"tanyanya.
"Gak suka tempat rame aja kak, di taman suka diliatin orang lain, di perpua gak boleh bawa makanan, jadi ya disini aja. Lagi pula disini tempatnya enak adem gitu banyak angin lagi. "Kataku panjang lebar.
"Ouh, kenapa gak suka tempat yang rame? Makan sendiri gak enak tau,gak ada temen ngobrol ."
"Gak papa,cuma aku ngerasa lebih aman sendirian aja dari pada dengan banyak orang yang menatapku seolah aku ini menjijikan. Lagian kak Rian juga suka sendirian kan dimanapun juga. "
"Kamu ngusir kakak gitu!?, pengen sendirian aja!? Hem..!?. "
"Eng--enggak kak, a-aku gk bermaksud gitu kok. ". Jawabku takut takut sambil menunduk kepala.
"Pftt.. Hahahah, gak usah takut gitu juga kali.. Hahahah. "Kata kak Rian sambil tertawa.
"S-siapa juga yang takut!. "Jawabku sok berani padahal emang takut.
Kruuukkk kruukk (anggep suara perut laper)
Aku denger suara perut kak Rian berbunyi, pasti kak Rian belom makan siang. Lagian sebelum aku ada dia kan udah ada disini.
"Emm.. Kak ini makan, pasti kakak laper belum makan siang. "Kataku serasa mengarahkan kotak makanku.
"Gak papa, kakak gak laper kok. "
Kruuukkk.. KruuukkItu suara perut kak Rian lagi.
"Ternyata perut kak Rian lebih jujur dari pada mulut kakak, Hihihi.... Nih kak makan ada banyak kok nanti kak Rian sakit lagi gak makan. "
"Makasih.. "
"Hemm.. "Aku hanya menjawab dengan gumanan.Akhirnya kami makan bersama sampai makananku habis, bel masuk masih lama lagian mau ngapain juga di kelas.
"Gak kekelas??."ini kak Rian yang nanya.
"Gak ah, bel juga masih lama. Kakak sendiri kenapa gak kekelas?? "
"Nanti aja"jawabnya singkat.
Keheningan pun datang kami(aku dan kak Rian) sibuk dengan kegiatan masing-masing, sampai bel masuk pun berbunyi.
"Ayo kak kekelas udah masuk tuh. "
"Kamu pelajaran bu Sri kan.? "Ye nih orang malah nanya.
"Kok kakak bisa tau.? "Iya sih heran juga kenapa kak Rian bisa tau kalo aku pelajaran bu Sri.
"Disini aja deh zal, bu Sri-nya juga gak masuk kok paling di kasih tugas. ".
Bener juga sih, tapi kan masa baru masuk udah bolos aja.
"Yaudah deh kali kali. "Akhirnya, untuk pertama kalinya dalam sejarah aku membolos pelajaran hahah....
.
.
.
.
.
No comment
KAMU SEDANG MEMBACA
FEELING IS TRUE
RandomKehidupan yang bahagia belum tentu bisa dirasakan oleh semua orang, termasuk di antara orang itu adalah saya sendiri. Kehidupan memang terlihat manis dan bahagia tapi itu hanya dilihat tidak benar benar di rasakan.Terkadang ada saja masalah kehidup...