"[Name]-chan~"
[Name] menoleh. Mulutnya sibuk mengunyah potongan cokelat batangan yang baru saja diambilnya dari dalam lemari pendingin.
Netra sewarna [e/c] miliknya menatap Dazai Osamu—sang kekasih.
"Hm ...?"
"Mou~ Kau terus-menerus mengabaikanku sejak tadi~"
Dazai merengek dengan manja pada [Name]. Gadis itu mengangkat kedua bahunya, tidak peduli.
Dengan santai ia kembali menekuni cokelat dalam genggaman tangannya.
"Ayolah [Name]-chan~ Jangan mengabaikanku~"
Sedikit mem-poutkan bibirnya, Dazai merengek sembari memainkan pipi kekasihnya itu.
[Name] menatap Dazai sejenak sebelum kembali memakan cokelatnya dalam diam, kembali mengabaikan pemuda itu.
Kesal, Dazai memilih mengangkat tubuh langsing [Name] dan mendudukkan gadis itu dipangkuannya.
Menghasilkan pekikan kaget gadis itu.
"Huwa!! O-Osamu!"
"Hehe~ Akhirnya kau meresponku juga [Name]-chan~"
Dazai memeluk pinggang [Name] dari belakang ketika gadis itu mencoba menghilangkan rasa kagetnya. Cukup untuk membuat [Name] kembali terkejut.
Tidak sampai disitu, Dazai juga meletakkan kepalanya pada pundak kiri [Name]. Hingga napas gadis itu menahan napasnya.
"O-Osamu ... lepas...."
[Name] mulai berontak, mencoba melepaskan diri. Ia bisa merasakan pipinya memanak akibat posisi duduk mereka saat ini.
"Sebentar saja, [Name]-chan." ujar Dazai sedikit memohon sembari mengeratkan pelukannya.
Menghela napas, [Name] mengaguk. Dibiarkannya kepala kekasihnya itu bertumpu pada bahu kirinya.
Mulut kecilnya kembali mengunyah, menikmati rasa manis-pahit dari dark chocolate yang ia makan.
"[Name]-chan, kau sudah makan sebelas cokelat batangan hari ini~ Apa kau tidak mau berhenti~?"
"Haruskah?" [Name] bertanya balik.
"Tentu saja harus! Kau terus-menerus mengabaikanku hanya karena cokelatmu itu!" protes Dazai.
Ia masih kesal karena diabaikan oleh [Name] akibat sebuah cokelat batangan.
[Name] meletakkan cokelat batangan yang sedari tadi ia genggam pada meja kaca di depannya. Tangannya kemudian mulai mengelus lembut pucuk kepala Dazai.
"Itukah alasannya kau tidak mau membelikanku cokelat?"
[Name] bertanya lembut. Ia menghela napas saat merasakan kepala Dazai yang menganguk, membenarkan ucapannya.
"Kau tidak bisa menyalahkanku, Osamu. Aku yakin kau tahu bahwa sangat menyukai cokelat. Elise-sama bahkan memanggilku chocoholic."
"Tetap saja, kau mengabaikanku hanya karena sebatang cokelat."
[Name] sedikit tersenyum. Ia memutar posisi tubuhnya hingga berhadap dengan Dazai.
"Aku tidak menyangka kau akan cemburu pada sebatang cokelat, Osamu." [Name] berkata pelan sembari membalas pelukan Dazai.
Dazai tersenyum, dalam hati ia berterima kasih pada cokelat yang membuatnya bertemu dengan [Name].
-Fin-
KAMU SEDANG MEMBACA
Chocoholic | BSD
Fanfiction"Ada apa dengan cokelat?" Cokelat. Makanan gelap yang memiliki rasa manis itu tak jarang menjadi kesukaan bagi tiap orang. Tak terkecuali dirimu dan juga dirinya. Bagaimana kisahmu tentangnya yang diawali juga diakhiri dengan sebuah coklat? Art © み...