Sinar mentari pagi masuk lewat celah tirai gorden kamarnya. Namun hal itu sama sekali tak mengusik tidurnya sedikitpun.
Namja manis itu masih tidur dengan pulas. Wajah polos nya terlihat begitu menggemaskan. Membuat siapapun yang melihatnya akan menahan rasa gemas terhadapnya.
Termasuk namja lain yang baru saja memasuki kamarnya saat ini. Ia tersenyum kecil di ambang pintu masuk ketika melihat ke arah pemuda itu. Menutup pintu kamar dengan pelan agar tak mengusik tidur si pemilik kamar tersebut.
Langkah nya pelan seiring detik jam yang terdengar mengiringi. Ia duduk di tepi ranjang queen size itu dan mengangkat tangannya menuju puncuk kepala pemuda yang masih tertidur lelap tadi. Mengelus rambut pirang yang terlihat sangat lembut itu dengan perlahan.
" jisungie...ireona. Waktunya bersiap ke sekolah hm. "
Ia mencoba membangunkan jisung selembut mungkin, tidak tega membangunkan tidur pulas pemuda yang ia sebut jisungie itu.
" eungh. Lima menit lagi, hyunjinie~ "
Rengekan parau khas bangun tidur itu terdengar lucu baginya, ia tertawa pelan karena itu.
" tidak bisa. Ayo bangun, squirell. Kita bisa telat masuk kelas nanti. Kau mau dihukum oleh Kang Ssaem eoh? "
Mendengar kata 'Kang Ssaem' tadi membuat jisung beranjak duduk dengan segera. Ia tidak mau kena hukuman oleh guru killer di sekolah mereka itu, tidak lagi. Cukup dulu ia pernah dihukum karena lupa membawa tugas darinya.
Pemuda tadi, hyunjin, kembali tertawa pelan melihat reaksi jisung barusan. Ia mengacak pelan rambut berantakan jisung menjadi semakin berantakan.
" jangan pout seperti itu. Kau mau aku cium eoh? Kemari. "
Perkataan hyunjin barusan membuat jisung semakin kesal dan melayangkan sebuah pukulan memakai bantal nya lalu beranjak ke kamar mandi dengan segera.
" TIDAK. TERIMA KASIH! "
BRAKK.
Suara pintu kamar mandi yang dibanting tadi semakin membuat hyunjin tertawa begitu keras. Ia berhasil membangunkan jisung sekaligus membuatnya kesal.
Baginya melihat wajah jisung yang kesal merupakan hiburan tersendiri untuknya. Mungkin membuat jisung kesal adalah salah satu hobi nya.
" kiyowo.. "
°°°°
Setelah siap dengan semua keperluan sekolahnya, jisung keluar dari kamarnya dan menemukan hyunjin masih berada di rumahnya, lebih tepatnya di meja makan bersama keluarganya yang lain.
Ia menatap kesal pada hyunjin tanpa menyapanya. Ia masih kesal pada hyunjin karena menganggu tidur pulasnya tadi.
" Pagi eomma~ pagi Hyungie~ "
Sapaan ceria jisung dibalas hangat oleh kedua anggota keluarga nya itu. Bahkan hyung nya- Brian mengusak sedikit rambut jisung yang baru saja duduk disampingnya.
" pagi sayang.. "
" pagi squishi.. "Sudah menjadi kebiasaan jika hyung nya memanggilnya 'squishi' karena pipi jisung memang sangat mirip dengan squishi.
" kau tidak menyapaku, squirell? "
Pertanyaan tadi ditanggapi oleh dengusan jisung. Ia menatap hyunjin dengan sengit Namun tetap saja hal itu justru membuat hyunjin dan sang hyung malah tertawa gemas. Wajah kesalnya itu malah terlihat lucu.
" sudahlah.. Ayo sarapan dulu. Kalian bisa telat nanti. " lerai eomma nya menengahi situasi barusan.
°°°