Min Yoongi duduk dengan malas di depan televisi seraya terus mengunyah sereal yang memilik rasa yang tawar layaknya air keran yang berada di dapur apartementnya. Ia mematikan televisinya saat pada akhirnya menelan kunyahan yang terakhir di dalam mulutnya. Yoongi berjalan kembali ke kamarnya dan menyeret tas punggungnya sebelum meninggalkan apartemetnya dalam ke adaan terkunci. Ia menguap dengan malas lalu masuk ke dalam bus dan duduk dengan malas.
Ia hanya bingung mengapa orang – orang yang berada di dalam berita tadi heboh dengan beberapa nama dari orang penting yang di sebutkan lantang – lantang dengan mulut menganga pongah dan suara ribut sebagai latar belakang berita tersebut. Yoongi menyunggingkan senyum geli saat memikirkan sesuatu. Orang yang hilang saja hanya pengusaha sukses sedunia. Bagaimana jika yang hilang adalah ratu Ellizabeth atau presiden? Akan seberapa heboh lagi pembawa acara dan suara latar belakang berita itu? Yoongi tidak bisa membayangkan televisinya akan meledak karena suara televisi yang terlalu ribut. Ia turun dengan merapikan surai gummy miliknya lalu masuk ke dalam gerbang dimana terdapat banyak sekali gedung tinggi dengan tulisan 'fakultas' yang mengawali kata – kata.
Ia menggelengkan kepalanya saat mengingat apa yang ia tonton tadi pagi. Moodnya berubah drastis layaknya seorang perempuan yang sedang mengandung, ia bergidik. Melupakan segala hal yang berkecamuk ribut di dalam otaknya yang sudah penuh dan siap untuk memuntahkan isinya kedalam sebuah lubang yang dalam. Yoongi baru saja diam dan tidak akan memikirkan hal – hal yang membuatnya muak sebelum ia merasakan bahunya memberat tanda ada benda lain yang menggelayuti tubuhnya selain tas yang ia sampirkan di bahu kanannya. Ia mendongak dan mendapatkan wajah rupawan dari laki – laki dengan surai coklat mudanya yang terbang kecil tertiup angin. "apa? "tanyanya sambil tersenyum ke Yoongi yang menatapnya dengan tatapan datar tanpa ekspresi yang bisa di tebak.
"aku hanya berpikir bisa kah kau mengenyahkan tangan mu itu dari bahu ku? Aku membawa laptop di tas ku dan itu berat, bodoh! "ucap Yoongi datar membuat yang di katai menyengir kuda lalu menurunkan tangannya. Pemuda itu menatapnya dengan mulut terbuka membuat Yoongi menatapnya dengan satu alis yang ia naikkan, bingung. "ada apa? Ada yang menggangu kepala mu itu? "tanya Yoongi membuat pemuda itu menjentikkan jarinya heboh. Yoongi masih saja menatapnya bingung tanpa ekspresi yang memastikan.
"kau tau berita tadi malam dan tadi pagi? Pengusaha kaya itu masih hilang dan itu masih menjadi misteri bukan!? Aku hampir membayangkan jika itu adalah kasus seperti yang ada di dalam Detektif Conan dan pelaku utamanya adalah seorang pemuda yang berada di sekeliling kita! Ugh.... menarik bukan? "ucapnya membuat Yoongi menaikkan kedua alisnya. Ekspresinya masih saja sama, tak dapat di tebak dengan pasti. "itu saja? "tanyanya membuat pemuda yang lebih tinggi darinya itu menganguk antusias.
"ternyata kata – kata dari Lee Taeyong itu benar adanya... jika... Kim Seokjin itu... gila?! "jawabnya membuat pemuda yang di sebuat 'Kim Seokjin' itu merengut kesal dan memukul bahu Yoongi pelan. "hei... apa – apan dengan jawaban mu itu!? Tidak seru dan kejam! "rajuk Seokjin lalu beralih menatap kedepan untuk membuka dua pintu besar dengan kedua tangannya lalu masuk bersama dengan Yoongi ke dalam lorong dengan cahaya temaram dan sinar matahari yang menerobos layaknya pengecut lewat jendela besar di samping mereka.
"aku kan hanya bercanda! Kenapa kau menganggapnya serius, sih? Kendati pun seperti itu... pengusaha kaya itu pasti di temukan dalam keadaan sekarat atau pun tanpa bernyawa jika berhasil! Ayolah... orang seperti dia kan pastilah diincar banyak orang dan sombong, bukan begitu? "lanjut Yoongi membuat Seokjin menatapnya dengan satu alis yang di naikkan dan bibir yang di kulum. "memangnya kau tau darimana jika itu pasti? "Yoongi menggidikkan dua bahunya seraya menggelengkan kepalanya pelan.
"hanya menebak tak salahkan? "
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Into The Wrath | Doyoung ft. Yoongi (suga)
Fanfiction°Summary° •bermula dari pembunuhan bermotif acak sampai kenyataan pahit yang mau tak mau di terima oleh Doyoung dan Yoongi, dimana mereka harus terseret dengan naas ke dalam masalah tersebut• WARNING!!! Thriller moment sadis. sebenarnya bukan FF yao...