two

3 0 0
                                    

Ketika Lina berpura pura baik kepadaku.
"Hai...Azka kamu cantik sekali hari ini. Ucap Lina.
"Iya....kamu sangat cantik, betapa manisnya kamu hari ini." Ucap Nisa melanjutkan pembicaraan Lina.
" Ohh... Iya... Terima kasih, kalian berdua juga sangat cantik hari ini." Ucapku sembari memuji balik.
Setelah mereka bercakap cakap Rey tiba tiba ingin pergi ke toilet.
"Azka aku mau ke toilet dulu ya... sebentar." Ucap Rey
"Iya...Rey." Ucapku sambil tersenyum.

Setelah beberapa detik Rey meninggalkan Azka. Lina dan Nisa membentaki Azka dan berkata
"Heh... Azka lho jangan coba coba deketin Rey, Rey itu nggk suka sama lho lagian lho itu siapanya Rey?." Ucap Lina
"Iya...lho itu seharusnya jangan deketin Rey, karena Rey itu akan menjadi milik Lina." Ucap Nisa yang selalu menambah nambahkan pembicaraan Lina
"I...I...iya..iya.. A..a..aku cuma sekedar sahabat kok nggk lebih." Ucapku gugup
"Alahh..jangan suka pura pura lah.. bilang aja lho juga suka kan sama Rey?." Ucap Lina

Tiba tiba Rey datang dari toilet dan berkata
"Ada apa ini?." Ucap Rey kebingungan
Suasana pun langsung hening ketika Rey bertanya begitu. Dan semua orang yang ada disana pada kebingungan untuk menjawab pertanyaan dari Rey.

Bell Masuk Berbunyi
Teng Teng Teng...

Semua orang yang ada di kantin pun masuk ke dalam kelas mereka masing masing, dan pertanyaan yang diberikan tadi oleh Rey akhirnya tidak terjawab. Pada saat dikelas bersama,, Rey terus saja memikirkan apa yang telah mereka bicarakan tadi istirahat, sampai sampai Rey tidak memerhatikan pelajaran yang telah disampaikan oleh Ibu/Bapak Guru dikelas.

Sahabat Jadi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang