| premier |

2 0 0
                                    

cahaya surya pagi mencekram pikiran untuk tetap santai dan diam menikmati sinar surya nya. pagi ini hari pertama bagi sekar untuk melajutkan sekolah di semester ii di sekolah barunya, SMA MURAYA di bandung.

sekar anak yang baik, dia baik hati, suka membantu dan menolong. seperti sepenggal sifat bidadari di berikan tuhan untuknya. namun kesempurnaan sekar terlalu berlebihan untuk ayah sekar, frendy. begitu tak layak memperlakukan sekar untuk usia yang masih tergolong remaja. bunda sekar, melinta. tinggal di ibukota. berpisah sudah.

"nanti kamu pulang di jemput pak ugup, supir baru kamu di bandung. ayah udah taro uang di tabungan kamu, kamu itu masih kecil jangan boros boros." ya, percayalah sekar sudah 17 tahun dan 4 bulan lagi dia akan meranjak berganti usia, 18 tahun.

"pulang kapan? lama?" sekar bertanya dengan nada sedikit meninggi, entahlah mungkin dia kesal.

"ga penting kamu nanya gitu, udah sana berangkat kasihan pak ugup nunggu." sekar tidak memperdulikan ucapan ayahnya lalu pergi ke pintu belakang melihat pak ugup sedang membenarkan kaca spion.

/mon amour/

sesampai di sekolah sekar melihat sekeliling sekolah baru nya, dari lapangan sepakbola hingga aula basket. sekar langsung menuju kantor sekolah untuk menanyakan jadwal pelajaran dan kelas.

sekar mendapatkan kelas MIPA-iii di sebrang lab komputer. padahal sekar berharap mendapat kelas MIPA-iv yang berdekatan dengan kantin sekolah. saat masuk ke dalam kelas baru nya seluruh kelas diam melihat kehadiran sekar, sekar sedikit risih dengan pandangan aneh itu. sekar mulai berjalan menuju bangku kosong di dekat jendela yang berseblahan dengan gadis tomboy yang terlungkup menggunakan 2 earphone di telinganya.

sekar langsung duduk lalu mengambil dan mempersiap kan peralatan nya. mendengar suara gersik dari sekar, gadis yang bertelungkup itu terbangun. memandang sekar dengan sedikit kebingunggan. "murid baru?" katanya sambil membenar kan rambut nya yang kunyal.

"iya, sekar" sekar menyodorkan tangan kanan nya untuk berkenalan, gadis itu memandang tangan sekar lalu menbalasnya. "awa, gitu aja" sekar menggunguk kecil lalu memindahkan pandangan nya kedepan karna guru sudah datang, kelas pertama sekar pelajaran IPS yang di bimbing ibu setinta.


- mon amour -

saat istirahat telah tiba. sekar pergi ke luar kelas bersama dengan awa. awa berjanji akan membawanya berjalan menyusuri sekolah barunya. "kalo ini yang di kanan ujung itu kan ada toilet kecil, itu toilet khusus ganti pembalut atau semacam nya nah kalo yang di depan baru toilet umum perempuan." ujar awa sambil menunjuk satu persatu menggunakan telunjuknya.

"udah yuk kita ke kantin aja, capek gue." awa sambil mengipas ngipaskan wajah nya menggunakan tangannya, kepanasan sepertinya. "yaudah ayok, gue juga haus." sekar juga ikut kepanasan.

seampainya di kantin, awa dan sekar mencari tempat duduk. mereka dapat di bagian belakang. sekar melihat segerombolan lelaki datang ke arah nya, sekitar 4 orang. sekar pura pura tidak perduli dan memaikan hp nya selagi menunggu awa yang meninggalkan nya karna harus memesan minum dan makanan ringan.

"murid baru ?" tanya salah satu gerembolan lelaki itu. sekar milihat wajah nya lalu kembali memerhatikan layar handphone–nya. berusaha tidak perduli.

lelaki itu kemudian duduk di sebrang sekar, melihat wajah sekar dari bawah. "kok cuek ?" tanya nya lagi.

sekar kembali tidak memerhatikan ia malah memakai earphone–nya. "gitu ya, yaudah." akhirnya lelaki itu pergi. sekar melihat kepergian lelaki itu.


awa yang dari belakang melihat sikap dingin sekar langsung menepuk kecil bahu sekar, membuat sekar meringis kecil.

"heh kok lu cuek sih ?!" awa sedikit menaikan nada suaranya.

"lah trus kalo gue cuek kenapa sih ?" sekar sedikit kesal karna tepukan kecil dari awa dan nada tinggi nya.

"wah bener bener ya lu,–" belum selesai bicara sekar meninggalkan awa yang sedang berbicara membawa minumnya.

"bacot." sekar mengeluarkan kata kata itu, membuat awa sedikit terkejut.

"SEKAR !!!!!!" -

/mon amour/

saat waktu pulang sekar langsung pulang di jemput pak ugup, sebelum pulang sekar ingin pergi ke mall di daerah bandung. ia ingin membeli sedikit peralatan sekolah nya yang masih kurang lengkap.

"pa ugup, saya ingin kita menepi sebentar, saya menggati baju saya di toilet umum di sekitar sana." sekar memberi tahu sambil menunjukan lokasi yang ia maksud. pak ugup mengganguk mengartikan ia tahu tempat itu.

setelah menggati baju sekar menemui pak ugup dan langsung pergi ke mall.

"pak, pulang aja ga papa. saya bisa pulang naik go-car kok" kata sekar. pak ugub tersenyum lalu menggunguk.

"tapi neng, kalo pulang nya agak malem saya jemput aja ya, takut apa apa." khawatir pak ugup. sekar mengigit bawah mulut nya sambil berfikir. lalu menggunguk.

"saya pergi dulu pak, hati hati." –

setelah turun dari mobil, sekar masuk ke lobby lalu naik ke lantai dua.

ia langsung naik ke atas, ketoko buku. sesampai nya di sana sekar tidak langsung mencari apa yang ia maksud. ia ingin melihat koleksi koleksi novel terbaru. namun,

brukkk

sekar langsung menoleh asal sumber suara tersebut, sekar melihat lalu membantu lelaki yang terjatuh tersebut. sekar melihat wajahnya.

"makasih, sekar." ucap lelaki itu. sekar sedikit binggung.

"iya–, siapa ?" sekar bertanya sambil membantu 'lelaki itu berdiri.

"ivvano." ucap lelaki itu seraya tersenyum lalu membuka tudung hoodie nya. sekar mengerutkan jidat nya.

"owh." sekar lalu pergi meninggalkan ivvano.

langkah sekar berhenti saat ivvano mengejarnya lalu memberikan hp nya ke sekar, "id line?" ivvano dengan santai. sekar diam, tak ingin terlalu di ganggu sekar memberikan id line nya kepada ivvano, membuat ivvano tersenyum dan sedikit tertawa. "makasih, manis." sekar mendengar itu langsung memberikan hp ivvano lalu mengalihkan pandangan nya lalu pergi.

ivvano mengikuti sekar di belakang.

"mau apa lo ?" ucap sekar sedikit ketus.

"ngikutin calon gue" katanya,

"hah?"

"calon pacar gue maksudnya nya." —











-
kalo ada typo bilang :'> gue paling rajin typo :>
lav yu ♥️.

MON AMOUR |Where stories live. Discover now