#2

59 9 5
                                    

Aku menurunkan tangganku dari telinganya karena kulihat dia sudah tidak gemetar lagi.
"gimana udah gakpapa?" tanyaku memastikan keadaannya.

"iya gue udah baikan thx ya... " jawabnya dengan lega.
"oke kalo gitu gue lanjut jalan ya bye see you... " belum sempat ku berdiri tegak dia menarik tangganku. Aku langsung terjatuh, kepalaku terbentur bidang dadanya.

"aduh sakit tau' ada apasih kok narik narik? "
Tak sengaja mata kami saling bertemu, aku memincingkan mataku. Jelas saja aku bingung, ya gimana nggak binggung kalau tiba tiba tangganku di tarik sampai jatuh gini.

"siapa jugak yang udah ngeizinin lo buat pergi, gue belum selesai bicara sama lo masih banyak yang ingin gue bicarain" Jawabnya dengan nada menyebarkan.

"apaan sih. Oke lo mau bicara apa sekarang?" aku bertanya kepadanya sambil membenahi posisi dudukku agar nyaman

"thx udah nolongin gue, kenalin nama gue Raffi Emanuel Vernando panggil aja Raffi gue ketua basket, gue juga termasuk 7cowok tertampan di sekolah" sambil bicara dia menaikan salah satu alisnya sambil tersenyum kepadaku.

Aku memincingkan mataku karena heran melihat tingkat kepedaannya. "aku juga harus memperkenalkan diri juga nih?" sambil tersenyum heran aku bertanya kepadanya

Dia mengangguk mengiyakan dengan senyuman miring yang seperti mau memangsaku.

"oke kenalin juga nama gue Nabilla Amanda Kristin panggil aja Nabilla. Gue ketua UKS di sekolahan. Jadi kalo lo habis main basket trus sakit gua nanti yang bakal ngobatin lo" jawabku dengan bangga.

"wah..wah.. Kalau gitu gue sering sering sakit aja deh biar diobatin terus sama lu" dia menggodaku sambil tersenyum.

Tak terasa kami mengobrol cukup lama sampai jam sudah menunjukkan pukul 6:15, untung saja aku dari rumah berangkat pukul 5:55 jadi nggak kesiangan.

Kami menghentikan obrolan kami yang dari sudah tadi asik untuk berangkat ke sekolah kami masing masing, ya dia Ternyat bersekolah di SMA yang dekat dengan SMAku. Aku pamit untuk pergi berangkat mendahuluinya.

"gue berangkat dulu ya... Lu hati hati di jalan bye see you... " aku melambaikan tangan padanya sambil tersenyum.

Langsung ku tancap gas ku untuk berangkat meninggalkan Raffi yang saat itu dia juga bersiap untuk berangkat.

Sesampainya disekolah aku memarkir mobilku ,setelahnya ku tutupi luka lebamku yang berada di bagian kaki yang ku dapat ketika Raffi menarikku.

Aku menuju ke kelas, aku menemui para sahabatku yang sedang bersenda gurau di bangku tempat duduk.
"pagi guys" sapaku ketika datang
"eh lu bill, pagi juga" jawab temanku

Aku menaruh tas ku di bangku ku
"loh bill mana si Putri? Kok kagak bareng sama lo? "tanya salah satu sahabat ku bernama Aqila dengan heran karena aku tidak membawa putri bersamaku
"lah iya gue lupa jemput anak satu itu, aduhhh...  Lupa gue" aku menjawab dengan kaget
Dan ada seseorang memasuki kelas entah siapa itu tiba tiba ia menepok bahuku.
"hoy... Bocah gue udah nunggu lama dari jaman majapahit juga kagak di jemput jemput yauda gue jalan aja tadi huh... "

Ya aku memang tak sengaja melupakan dia karena aku bertemu dengan Raffi tadi pagi.

"ya maap. Gue tadi di jalan kecelakaan di perempatan sono tadi pagi" jawabku menjelaskan kepada semua.

Mereka semua kaget ketika mendengar bahwa aku kecelakaan. Mereka langsung menggoyang goyang kan tubuh ku dan itu membuat aku pusing.
"hah?!  Gimana cerita nya lo bisa kecelakaan? Cobak gua liat wajah lu" tanya Amel sahabatku yang sangat khawatir padaku.
"lah kok bisa? Kecelakaan gitu lu ngapain? " tanya Wiga sahabat ku menanyakan kejadian yang terjadi padaku
"mana bil yang sakit?tanggan?kaki?kepala mungkin? Makannya kan udah gue bilang hati hati kalo lagi nyetir itu jangan ngelamun pasti lu ngelamunkan?! " tanya Manda yang paling khawatir tapi sambil memarahiku.
"mana orang yang udah buat lu kecelakaan mana sini bawa sini gua tampol ntu orang berani banget dia?!hah siapa nama nya gue cariin sini?!" tanya Zahwa yang ribet mencari orang yang udah membuat gue kecelakaan.
"lah mana luka nya, kok masih utuh gini gak tergores lagi?kok masih ada sih? " tanya Fafa yang ngeselin lucu.

Pertanyaan dari Fafa membuat semua diam dan menatap nya dan langsung semua memarahinya dengan berbagai model dan gaya.

Aku tertawa karena tingkah mereka yang lucu semua menatapku dan mereka pun juga ikut tertawa bersama denganku. Mereka semua memang sahabatku yang selalu dan paling menyayangiku, merka juga yang selalu ada untukku.

Setelah kami selesai tertawa kujelaskan yang kualami tadi pagi sampai bertemu dengan Raffi.

"pura-pura baik lagi? " tanya putri yang mimik wajah nya berubah menjadi kesal.

Aku menjawab sambil tersenyum kecil.
"apa salahnya mencoba lagi? "

*Sahabat jagalah selalu kebahagiaan tak inginku melihat perlisahan dan pertengkaran aku nyaman begini, ya seperti ini saja aku sudah nyaman*

-------------------------------

Cerita ke -3
Seru gak sih ceritanya? Kasih Votte dan Comment ya....
Maaf telat... Karena masih sibuk nih.
Nantikan yang selanjutnya ya
Thx see you next time (づ ̄ ³ ̄)づ

Bloodylla:v


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Menjaga MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang