BAB 4

37 3 0
                                    

Semua siswa siswi telah berbaris rapi, para panitia MOS membagi kelompok siswa siswi MOS, dengan 1 kelompok 1 perwakilan panitia ditiap masing-masing kelompok tersebut.

"Oke nama gw Irgiansyah Genta adianto, gw selaku wakil ketua osis akan memberi kalian tantangan untuk meminta dan mencari tanda tangan para panitia MOS disini dan gw juga mau menyebutkan nama kelompok yang telah gw dan para panitia MOS lainnya diskusikan tdi, dan langsung aja gw sebutin untuk kelompok 1 ada nanda, alifa, alfa, rehan, dasha, Jessica, dan alzi yang akan dipandu oleh gw sendiri, untuk selanjutnya kelompok 2 ada Andrea, Kirana, Calistha, Aldan, Johan, dan Fisya yang akan dipandu oleh sang ketua osis Ardan untuk kelompok selanjutnya bla...bla...bla" ujar irgi

"Yeayyy kitak sekelompok guys" ujar lia gembira

"Wih iya nih kita mah emng satu hati bngt deh hehew" ujar ku

"Mantull lah udh kenal semua" ujar rea sambil mengangkat jempol

Kami pun segera menyebar untuk berkumpul ke masing-masing kelompok dan mulai mencari dan meminta tanda tangan para panitia MOS.

Aku sempat terkejut karna kelompok ku bakal dipandu oleh kak Ardan yang notabenya adalah orang yg sangat ku sebali.

Tpi itu hanya dipandu saja, dia tetep menjadi bagian panitia yang harus dimintai tanda tangannya apalagi dia menjabat sebagai ketua osis nya.

Aku berpencar oleh kelompok karna itu mungkin mempermudah untuk bisa saling mencari dan memberitahukan bila ada panitia di sekitar yang mereka tuju, bagaimana pun juga sekolah ini sangatlah luas kemungkinan sangat Sulit untuk mencari para panitia MOS yang bersembunyi itu apalgi aku belom mengenal mereka.

"Tataa lu sama sih ana yah gw ama lia nah trus si Aldan sama si Johan jadi kita berpencar dua-dua aja" ujar rea Sambil mentap ku

"Oke deh nnti kita tpi kumpul disini lagi yah klo waktunya udh mau habis " ujar ku kepada rea
Rea pun mengangguk

Aku pun dan ana segera mencari panitia MOS itu dengan mengelilingi sekolah ini. Waktu sebentar lagi akan habis tetapi aku hanya mendapatkan 2 tanda tangan begitu pun dengan ana, sedangkan para panitia MOS disini sangatlah banyak.

Saat aku dan ana ingin kembali ke tempat sebelum berpencar tadi, aku melihat ada dua orang cowo tampan tetapi yang satu lebih menggambarkan sikapnya yang jail dibandingkan yang satu cuek sekali bahkan aku bisa melihat ada yang meminta tanda tangan dia hanya dia saja, yaa dia cowo yang menjabat sebagai ketua osis disini, kenapa aku harus bertemu dia lagi??.

"Ta itu ada kaka panitia Ayuk kita kesana mintain tanda tangan ta" ujar ana kepadaku

"Engga ah gkda yang lain aja apa na"ujar ku

"Udh sih ta gkda waktu lagi nih daripada dapet 2 doank entar kena hukum maksimal kan 4 ta dan kebetulan distu ada 2 cowo ganteng pasti bagian panitia" ujar ana dengan girang

Duh dasar wanita liat yg ganteng dikit meleleh batinku
aku akui memang mereka tampan dan mereka juga bagian panitia itu karna cowo yang ku bilang jail itu dia memakai jas osis.

Tpi masa iya aku harus meminta ke cowo dingin itu apa bakal dikasih sedangkan dari tadi ku lihat dia tidak sama sekali mengasih tanda tangannya ke siapapun beda dengan cowo yang jail itu lebih banyak mengumbar senyuman dan suka menggoda perempuan yang lewat.

Dan ana pun Menarik tangan ku menuju kedua cowo tampan itu.
"Hai kak kami boleh minta tanda tangan kaka gk karna kami baru disini dapat 2 tanda tangan saja" ujar ana dengan senyumannya

"Hai cantikk, boleh kok boleh kalo sama bang Tsyakib mah apa sih yg engga gk tau klo sama patung pancoran berjalan ini" ujar yang ku ketahui namanya dibet nama nya Annas Tsyakib Sastranagara  sambil memunjuk orang disampingnya

Persis seperti kejadian tadi pagi dia menatap ku lagi dengan intens dan mata tajam nya itu yang menurut ku meneduhkan. Ada apa memang denganku sampai dia seperti itu.
Ah biar kan sajalah batinku.

"Yang satu mau jga gk cantik babang kasih tanda tangan jarang loh dikasih tanda tangan sama orang ganteng gini  kapan lagi" ujar nya dengan Menarik turunan alisnya

"Eh iya nih kak aku jga mau" ujar ku Sambil menyedorkan selembar kertas

"Woiii dan lu gak mau ngasih tanda tangan ke nih cewe cewe cantik Mayan lah Masa lu anggurin" ujar irgi kepada Ardan

"Gk " ujar Ardan Sambil mentap ku
Sumpah itu dia ngmng apa gimana Singkat bener dah batinku

Aku menengok kearah ana yang hanya menunduk mungkin karna melihat tatapan tajam sang ketua osis, aku pun memberikan diri mentap nya.

"Kak kami mau minta tanda tangannya tolong yah kak bantuannya biar kami gk dihukum"ujar ku kepada Ardan dengan penuh penekanan

Dia hanya menaikan sebelah alisny yang membuatnya terlihat lebih tampan, eh Apasih

Lalu dia pun melongos pergi... what the hell!!! Sumpah yah itu cowo kenapa NGESELIN banget sih rasanya aku pengen cabik cabik aja makanya gk punya rasa bilas kasihan apa yak batinku merajuk.

"Buat lo Calistha Rosalpa temuin gw di kantin klo lu engga mau dihukum" ujar nya sambil mentapku

Apa-apa an dia ini seenak  jidatnya menyuruh ku memang ny dia ini siapaku.

Aku pun pergi untuk kelapangan Masa bodo dihukum aku sudah sangat kesal karna ketos sialan itu.

Safa's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang