10

23.4K 294 1
                                    

VOTE DULU YA SEBELUM BACA :v







Malam pun datang. Razita dan Harry berada dikamar begitu juga dengan Marcella yang berada di kamarnya. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.

Tok..tok..tok...

Ketika Razita ingin mengambil minum di dapur,Razita mendengar ketukan pintu tersebut lalu menghampiri pintu untuk membukakan pintu. Dan ternyata pak satpam.

"Maaf nona kalau mengganggu"
"Ya tak apa pak,ada apa ya pak?"
"Itu ada tamu mencari nona Razita"
"Siapa?"
"Kalau tidak salah dia pernah kesini dan namanya Ciarra Maxton"
"Owh...suruh dia masuk"
"Baiklah"
Tak lama Ciarra pun menghampiri Razita namun ia membawa koper dan   matanya berkaca-kaca.

Lalu Ciarra berlari ke arah Razita dan memeluk Razita.
"Eh..kau ke-kenapa?"
"Hiks..hiks..hiks.."
"Kau kenapa?"
"A-aku..huaaa"
"Aduh kok makin kejer sih,tenangin dulu diri kamu"
"A-aku diusir sa-sama Dariel gara-gara"
"Gara-gara apa?"
"Ingat kan yang daddy mu bilang waktu kita kerja kelompok disini"
"Ya aku ingat"
"Aku menyampaikan pesan daddy mu kepada Dariel"
"Lalu? Dia mengusir mu?"
"Iya"
"Lalu bagaimana?"
"Aku tidak tau,tapi parahnya lagi bibi ku tidak mau membela ku"
"Ya ampun"
"Aku bingung harus tinggal dimana? Aku belum punya uang yang cukup untuk menyewa kos-kosan,untuk biaya kuliah saja belum lunas"
"Ayo masuk dulu"
Lalu Razita dan Ciarra duduk di ruang tamu.

"Kamu mau minum apa?"
"Air mineral saja"
"Baiklah,tunggu sebentar"
"Ya"
Lalu Razita mengambilkan segelas air mineral untuk Ciarra. Setelah itu Razita kembali lagi ke ruang tamu.

"Ini minumnya"
"Terima kasih"
"Tenang kan dirimu dulu dan aku akan bicara pada daddy ku dulu"
"Baiklah"
Razita pun naik ke lantai atas untuk ke kamar menemui Harry.

Razita pun memasuk ke kamar dan melihat Harry yang sedang menonton tv. Razita pun menghampiri Harry yang ada di kasur.

"Daddy"
"Ya baby?"
"Emm...begini jadi"
"Ada apa?"
"Kau tau kan yang waktu itu kerja kelompok di sini"
"Iya"
"Dia kan saudaranya Dariel,lalu waktu itu daddy menitip pesan untuk Dariel"
"Ya"
"Dan Ciarra menyampaikannya dan kau tau daddy"
"Apa?"
"Ciarra diusir gara-gara menyampaikan pesan daddy"
"Oh.."
"Ih...apa daddy tidak peduli?"
"Untuk apa?"
"Ish..."
"Lalu aku harus berbuat apa?"
"Ciarra boleh ya tinggal disini? Dia itu tidak punya kedua orang tua"
"Lalu?"
"Ya boleh tidak"
"Tidak"
"Kenapa?"
"Rumah ini bukan panti asuhan sayang"
"Bukan begitu daddy"
"Aku bilang tidak ya tidak"
"Hmm..baiklah"
Lalu Razita ingin keluar kamar dengan raut muka yang kecewa. Lalu ketika ingin keluar kamar tiba-tiba...
"Aku perbolehkan tapi ada syaratnya"
Sontak Razita langsung kembali menghampiri Harry.
"Apa syaratnya?"
"Dia harus jadi pembantu dirumah ini dan tenang saja dia akan digaji"
"Astaga daddy,aku tidak enak dia itu kan teman ku"
"Ya sudah tidak usah tinggal disini"
"Hmm...baiklah aku akan bilang dia dulu"
Lalu Razita meninggalkan kamar dan menuju ruang tamu untuk menghampiri Ciarra.

"Maaf menunggu lama"
"Ya tak apa"
"Emm...kau boleh tinggal disini"
"Benarkah? Terimakasih"
"Tapi"
"Tapi apa?"
"Tapi kau harus jadi pembantu disini,tapi tenang kau akan tetap digaji"
"Ya tak apa aku mau"
"Baiklah akan ku antar kau ke kamar mu"
"Ya"
Lalu Razita menghantar Ciarra ke kamar nya.
"Ini kamar mu"
"Ya terimakasih atas tumpangannya dan maaf merepotkan mu"
"Ya tak apa,ngomong-ngomong kau tau kan tugas mu?"
"Ya tentu"
"Baguslah tapi nanti kalau sarapan biar aku saja yang masak untuk ku dan daddy ku"
"Owh...baiklah"
"Ya sudah aku kembali ke kamar dulu ya"
"Iya"
"Kamu jangan keluar kamar ya sampai besok soalnya ada mama daddy ku"
"Baiklah"
Lalu Razita meninggalkan Ciarra di kamarnya dan menuju kamar.

Ketika masuk ke kamar.
"Bagaimana dia mau?"
"Ya mau"
"Bagus,tapi ingat ketika ia membereskan rumah kau tidak boleh membantunya sedikit pun"
"Tapi-"
"Tidak ada tapi-tapi an,kalau kau membantunya akan ku pecat dan ku usir dia"
"Ya baiklah"
"Jangan mencoba untuk berbohong ya karena ada banyak cctv di rumah ini"
"Baik daddy"
"Ya sudah mari tidur disampingku"
Lalu Razita tidur di samping Harry.

[Skip malam]

Pagi pun tiba dan Razita bangun lebih dulu dari pada Harry. Razita pun ke kamar mandi untuk sikat gigi dan cuci muka setelah itu dia ke dapur untuk memasak sarapan.

Ketika turun ke bawah disana masih sepi.

"Ku kira Ciarra sudah beres-beres rumah" gumam Razita.

Lalu Razita membuat sarapan untuknya,Harry dan Marcella. Setelah selesai membuat sarapan,Razita menatanya di meja makan dan tak lama Harry turun dengan pakaian yang sudah rapih.

"Kenapa kau yang masak?"
"Kalau sarapan memang aku yang masak"
"Lain kalu tidak usah,nanti kau kelelahan"
"Tidak apa daddy"
Lalu Harry duduk dan menyantap sarapan yang Razita buat. Setelah itu Marcella juga ikut bergabung.

Ketika semuanya sedang asik-asik makan Ciarra datang dengan muka yang baru saja bangun tidur.
"Selamat pagi,ma-maaf aku kesiangan" ucap Ciarra.
"Ya tid-"ucap Razita yang terpotong dengan Harry.
"Kau ini mau bermalas-malasan hah? Kau ini pembantu disini dan ingat kau itu hanya numpang disini jadi bersikaplah lebih baik" ujar Harry.
"Kalau kau seperti ini lagi kau akan ku pecat sebelum gaji pertama mu kau dapatkan"lanjut Harry.
"Dia siapa? Pembantu baru?" tanya Marcella.
"Iya" jawab Harry singkat sambil memakan sarapan nya.
"Ya sudah saya permisi mau membereskan rumah dulu" ucap Ciarra dan Harry hanya mengangguk.

Razita hanya bisa diam menyaksikan nya. Padahal dia tidak tega dengan Ciarra.
"Maafkan aku Ciarra" gumam Razita.

Setelah sarapan Harry menunggu Razita yang sedang bersiap ke kampus. Sedangkan Marcella memperhatikan Ciarra yang sedang berkerja.

"Mm-maaf nyonya ada yang bisa saya bantu?" ujar Ciarra.
"Tidak,tapi tunggu kau harus punya baju khusus pembantu" ujar Marcella.

Lalu Marcella menghampiri Harry dan bertanya
"apakah kau masih punya seragam pembantu Harry?"
"Ya tentu,ada digudang"
"Baiklah"
Lalu Marcella kembali menghampiri Ciarra dengan membawa kunci gudang.

"Hey ini"
"Ini kunci apa nyonya?"
"Ini kunci gudang dan cepat kau ke sana lalu ambil seragam pembantu dan jangan lupa untuk memakai nya"
"Ba-baiklah nyonya"
Lalu Ciarra mengambil kunci gudang dari tangan Marcella. Dan Ciarra pun ke gudang.

Cklek...cklek...

Pintu pun terbuka,Ciarra pun segera masuk ke gudang itu.

"Astaga banyak sekali barang dan lihat gudang ini sangat besar bahkan lebih besar gudang dari pada kamar ku" gumam Ciarra.

Marcella pun tiba-tiba datang.
"Hey cepat ambil"
"I-iya nyonya"
Lalu Ciarra mencari seragam pembantu tersebut.

Setelah cukup lama,seragam tersebut tidak ketemu.
"Aduh...dimana ya?"gumam Ciarra.

"Hey lama sekali,apa kau betah disana?" ujar Marcella.
"Maaf nyonya tapi saya tidak temukan seragam itu" jawab Ciarra.
"Coba sini saya yang cari,tapi kalau saya temukan kamu akan mendapat hukuman nya" ujar Marcella dan langsung mencari seragam tersebut.

Tidak butuh waktu lama,Marcella sudah menemukan seragam tersebut. Seragam tersebut berada di kardus dan jelas-jelas kardus itu tertulis seragam pembantu.

"Makanya cari pakai mata"ujar Marcella sinis dan dia langsung melempar saja seragam tersebut ke muka Ciarra dan pergi mrninggalkan nya.

"Astaga benar-benar orang ini menguji kesabaran ku"gumam Ciarra.

Belum keluar gudang tiba-tiba Marcella kembali lagi.
"Ett...tunggu,jangan lupa kunci gudang ini dan setelah itu bawakan aku teh dan biskuit ke kamar ku" ujar Marcella dan langsung pergi meninggalkan Ciarra.

"Benar-benar orang ini,astaga sabarlah kau Ciarra"gumam Ciarra yang mencoba menenangkan diri sendiri.

Jangan lupa vote & komen!!
Makasih!!

Maaf baru update,soalnya banyak tugas.

Baby Girl[18++]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang