For The First Time

5.5K 789 288
                                    

Markhyuck! Markchan!

Incest, mature, implisit smut.

1 - For The First Time

Happy Reading❤

       Di dalam rumah dengan nuansa klasik itu terlihat sepi dan hening. Suara air conditioner dan lalu lalang maid yang terlihat sibuk mengerjakan sesuatu di dalam sana. Sampai terdengar erangan memilukan terdengar disebuah kamar berwarna dengan dominan pastel itu.

"Aku bilang hubungi Mama! Aku kesulitan belajar, suruh Mama pulang!" Ujar seorang mungil dengan nada menyalak tajam. Walau jatuhnya terdengar seperti rengekan bayi.

"Untuk apa menghubungi Mama? Meskipun ada, beliau tidak bisa membantu Haechan."

Sosok yang dipanggil Haechan itu melengos, menutup pintu kayu coklat  itu kasar. Setelah pintu tertutup ia merosotkan tubuhnya dibalik pintu. Ia seolah pasrah dengan gunungan tugas di atas meja itu.

"Apa aku besok membolos saja?" Gumamnya seorang diri.

Kemudian, Haechan mengerang dengan keras memikirkan akibat jika ia membolos. Tidak hanya PS4 miliknya yang akan disita, album-album boygrup miliknya juga akan dibuang oleh Mama yang maha kuasa. Hanya memikirkan akibatnya Haechan merinding hebat. Membolos adalah tindakan penuh dosa dan haram dilakukan olehnya.

Haechan terdiam, memikirkan jalan untuk keluar dari tugas laknat miliknya. Salahkan saja guru privatnya yang tiba-tiba tidak bisa datang dan salahkan guru perut besar itu yang menimbunnya dengan tumpukan tugas. Yang paling salah adalah sikap malasnya selama ini yang mendarah daging.

Dasar Haechan.

Dengungan motor sport di luar membuat Haechan tersadar. Kenyataan kalau ia memiliki saudara kandung yang tergolong cerdas. Kenapa tidak terfikirkan dari tadi? Batin Haechan.

Haechan tersenyum, berdiri dengan senyum merekah menuju meja belajar yang tercecer buku-buku paket tugasnya. Setelah selesai memungut buku-buku tugasnya beserta alat tulis miliknya, ia beranjak keluar. Menuju kamar kakak laki-lakinya yang berada diseberang kamarnya.

Kepercayaan diri yang ia pupuk di dalam kamarnya tadi sirna. Digantikan dengan rasa gugup dan takut. Haechan memukul kepalanya pelan, di dalam kamar itu hanyalah Mark Lee. Kenapa ia segugup ini?

Haechan menghela nafas, apa yang menjadi prolog ketika berbicara dengan hyungnya?

"Sedang apa kau berdiri disitu?" Sosok tampan dengan rambut basah juga kaos putih tipis tiba-tiba lewat di depan kamar Haechan yang membuat empunya terkejut setengah mati.

Haechan terkejut dengan kedatangan hyungnya yang tiba-tiba. Tanpa sengaja ia menjatuhkan buku-buku tebal  miliknya, kakinya menjadi korban jatuhnya buku miliknya yang membuatnya memekik sakit.

"Aww!!" Pekiknya sakit karena jumlah buku lebih dari satu.

Sosok dingin yang sedari tadi menatap aneh Haechan dibuat heran. Mark mendecih, menyeruput kopi di dalam cangkir yang dibuatnya beberapa waktu yang lalu. "Dasar bodoh." Oloknya.

Haechan mendelik tajam, mulut tajam Mark memang tidak bisa disepelekan. Hampir saja Haechan mengumpat di depan wajahnya kalau saja pintunya tidak tertutup meninggalkannya seorang diri dilorong kamar mereka. "Sialan." Umpat Haechan pelan.

Bagaimanapun juga Haechan membutuhkan hyungnya sekarang. Tugas-tugasnya tidak bisa menunggu atau besok ia akan kembali dihukum oleh guru tambun itu. Haechan memungut buku-bukunya dengan cepat, sebelum masuk kedalam kamar Mark ia menghela nafas. Menetralkan detak jantung yang berdentum dengan keras.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Relatio VetitumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang