Pagi ini theyra sedang menonton film netflix di handphonenya dengan serius seakan-akan hidupnya bergantung pada ending serial netflix tersebut.
"aduh gue pilih ending yang mana ya?" theyra menggaruk kepalanya bingung
theyra sedang menonton film netflix yang berjudul bandersnatch. theyra hendak memencet suatu pilihan namun tiba-tiba ada nomor telfon yang muncul dan membuatnya salah memencet pilihannya
"HAHHH" theyra berteriak frustasi dan mengutuk si penelfon
theyra melihat nama kontak si penelfon tersebut dan semakin meracau marah dan memutuskan untuk mengabaikan panggilan tersebut
nampaknya sang penelfon pantang menyerah dan menelfon tanpa henti. akhirnya theyra menjawab telfon tersebut sambil berdecak sebal
"berisik lo"
"maaf, they kamu emang ganti nomor telfon?"
"engga"
"tapi kok coach henry ga bisa nelfon kamu?"
theyra mengutuk dalam hati. waduh gue lupa ngebuka blockan nya lagi pikirnya
"rusak kali nomor om henry, emang kenapa?" theyra bertanya dengan sangat judes
"coach nanyain kamu, katanya kamu udah jarang main ke pelatnas terus hari ini di suruh dateng buat main"
"lo bohong ya vin?"
sang penelfon merupakan kevin sanjaya.
"engga kok kamu tanya sendiri aja ke coach"
"ok yaudah ntar sore gue dateng ke pelatnas"
theyra pun mematikan sambungan telfonnya secara sepihak
kevin meraba dadanya setelah theyra memutus telfonya secara sepihak. untung cuman di judesin bukan di teriakin pikirnya
kevin pun berjalan menuju kearah UKS untuk beristirahat. padahal sekarang masih belum jam istirahat tapi setelah bertelfon dengan theyra membuat tenaga kevin terkuras habis.
"krys! gue tidur dulu ya bilangin ke si coach kalau gue cedera kaki" tanpa menatap ke arah krystal kevin langsung berbaring di kasur
1
2
3
splash
kevin terbangun kaget dan menatap orang yang menyiramnya dengan tatapan membunuh sebelum ia mengetahui kalau orang yang menyiram itu adalah coach henry
"oh lagi cedera kaki rupanya?" coach memberi kevin tatapan dingin yang dapat membuat seluruh anggota badan kevin berhenti bergerak
"enn-ggak k-ok coach" kevin memalingkan matanya untuk menatap selimut yang ada di pahanya
"latihan"
tanpa mendengar aba-aba lagi kevin berlari sekecang mungkin menuju lapangan tanpa melihat jalan sehingga membuat dirinya tertabrak seseorang
"mata lo di mata kaki apa gimana sih?"
kevin nampak mengenali suara merdu dan indah tersebut lebay.
"bebeb theyra?"
theyra menggerang jijik dan memberikan tatapan mautnya
"mana om henry?" tanyanya to the point
kevin sempat terdiam sebelum akhirnya menjawab "katanya kamu datengnya sore"
"ga jadi nanti sore gue mau jalan bareng rio" jawabnya judes
hati kevin bagai di tembak seribu peluru. hatinya sakit tapi otaknya marah dan ingin meninju rio tepat di mukanya.
jadi gini rasanya tersakiti gumamnya dalam hati
"mana om henry?" tanyanya mendesak
kevin menunjuk kearah uks dengan muka cemberutnya dan berjalan dengan sempoyongan ke lapangan tengah
melihat kevin yang berjan sempoyongan sambil memasang muka merajuknya membuat theyra terkekeh. itu mengingatkannya pada saat kevin merajuk karna tak di perbolehkan untuk membeli tas merk gucci
"enggak kevin ga boleh"
"itu murah theyyyy" kevin bergelantungan di tangan theyra
theyra terkekeh pelan sambil mencubit pipi gembul kevin
"20 juta di bilang murah? gila lo vin"
kevin mengembungkan pipinya
"beli ini abis itu ga beli barang lainnya janji" kevin memberikan janji kelinking nya
" seorang kevin berhenti belanja? tidak mungkin" theyra tersenyum pada sales yang ada di toko gucci itu dan pergi sambil memegangi tangan kevin yang merajuk.
theyra langsung tersadar akan pikiran tentang masa lalunya bersama kevin, sebelum akhirnya ia berubah menjadi lelaki yang suka berslingkuh.
karena terlalu larut dalam masa lalunya theyra sempat tak sadar kalau om henry sedang melambaikan tangan nya dengan kesal kearah theyra
theyra langsung tersadar dan berlari ke arah om henry dan memeluknya.
selagi kevin berjalan dengan sempoyongan kevin kembali menabrak seseorang tapi bedanya kali ini ia menabrak seseorang yang sangat amat teramat LEBAY.
"tolong bawa aku ke dokter tolong! lutut ku berdarah" pria itu berguling ke kanan dan ke kiri bagai orang kesurupan
"cot dah lo" kevin menendang lutut fajar yang katanya berdarah itu
fajar mengaduh kesakitan dengan lebay "AUW kaki ku! ini sudah pasti di amputasi"
kevin menggelengkan kepalanya pusing menghadapi tingkah aneh temannya ini
tapi tiba-tiba seseorang menepuk pundak kevin
kevin menoleh ke belakang dan menemukan wajah senyum koh sinyo yang seperti matahari
"udah ketemu theyra lo"
kevin mengangguk dengan lesu
karna melihat kevin yang tidak antusias koh sinyo mulai curiga "tumben ga jingkrak-jingkrak"
kevin pun menceritakan kejadiannya ke koh sinyo. dan koh sinyo mengangguk mengerti
"oh gitu, kalo itu sih gampang" koh sinyo tersenyum sambil membisikan sesuatu ke telinga kevin
kevin tersenyum bahagia dan memeluk koh sinyo erat "love you koh!"
kevin pun berlari ke arah theyra dan hilang dari pandangan.
Maaf untuk lama ga update, dikarenakan kondisi wattpad yg ada di hp gue mengganggu jadinya gue nulis di laptop jadinya agak lama update. Dan mungkin gue juga bakal jarang update karena harus buka laptop dulu baru nulis chaper selanjutnya tapi cerita ini pasti gue tamatin kok.
Makasih yg udah bersedia nungguin gue update luv you all! ❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
nightmare [kevin sanjaya]✔
Fanfiction"You're my worst nightmare" "Are you sure? Cause you're the best dream i've ever had."