Pagi. Pagi ini aku bangun tepat jam 09.00 pagi.
Aku memandang foto ibu di ujung kamar ku, dekat lemari lama. Walaupun fotonya sudah ditimbun debu, tapi kenangannya tidak akan tertimbun. Ayah ku adalah TNI angkatandarat. Aku dilatih supaya mandiri, dan displin. Ayahku tidak membolehkan ku pacaran, tapi jika sudah terlanjur, tidak apa-apa. Aku sekolah di sekolah yang cukup ternama di Bandung. Namanya, The Light school. Aku termasuk siswa baru, yang baru pindah 3 hari yang lalu. Aku pindahan dari Surabaya, semenjak ibuku meninggal, akhirnya aku dan ayah ku memutuskan untuk pindah ke Bandung. Entah, aku gak tau kenapa ibu bisa meninggal. Tidak ada yang menceritakan ku bagaimana ibuku bisa meninggal. Aku sungguh rindu dipeluk, dicium, digendong, sama ibuku.
Bahkan, saking rindunya aku dengan ibu, aku berfikir untuk bunuh diri, agar di alam sana aku bisa melihat ibu lagi. Tapi, aku juga tidak bisa meninggalkan ayah.••mungkin, belum saatnya, tunggu. Sabar••
Pagi itu aku tidak masuk sekolah, karna libur. Dirumah aku hanya menghabiskan waktuKu untuk menonton You-tube. Aku sangat bosan, aku belum punya teman diSekolah baruku. Aku tidak rindu Surabaya. Kenapa? Disana aku hanya mempunyai kenangan busuk. Yang tidak ada artinya, dan harus dibuang. Aku beharap, diBandung, tidak ada masalah seperti di Surabaya.
•• Tuhan, jauhkan lah aku dari segala masalah yang bisa membuatku hancur. Tolong••
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis yang menanti kematianNya.
Non-Fiction"Cerita ini di ambil dari kisah kehidupan seseorang, yang entah Ia tinggal dimana dan siapa"