breadcrumbs for the family

12 12 0
                                    

Pagi ini pihak sekolah Sinta menetapkan adanya pemeriksaan mendadak bagi seluruh siswa.
Dimna yang telah ditegaskan oleh slah seorang pegawai sekolah bahwa tentunya pemeriksaan itu bertujuan merazia barang-barang yang dilarang dibawa kedalam sekolah. Lantas pihak sekolah pun melakukam sweeping kesetiap kelas,mereka masuk keluar kelas. Sementara tas para siswi terbuka dihadapan mereka. Tas-tas tersebut tidak berisi apapun hanya pensil,punpen,buku dan perlengkapan belajar lainya. Semua kelas telah diperiksa,hanya terdapat satu kelas yang belum dimasuki petugas,yakni kelas Sinta. Lalu petugas pun masuk kekelas Sinta,dan meminta izin untuk membuka tas para siswi.

Pemeriksaan pun dimulai......

Disudut kelas terdapat seorang siswi yang dikenal sangat tertutup dan pemalu. Dia dikenal juga sebagai siswi yang sopan dan santun. Ia tidak berbaur dengan siswi lainya,ia suka menyendiri,padahal ia sangat pintar dan menonjol dalam belajar. Ya itulah Sinta.
Sinta memandang petugas dwngan wajah penuh ketakutan. Semakin dekat giliranya diperiksa semakin tampak raut takut pada wajahnya. Apakah yang disembunyikan didalam tasnya. Tidak lama kemudian tibalah giliranya untuk diperiksa. Sinta memandangi tasnya dengan kuat,seolaj mengatakan demi allah kalian tidak boleh membukanya.

Kini giliran sinta diperiksa,dan disinilah dimulai kisahnya.....

Petugas:"Buka tasmu nak!"
               Sinta memandangi pemeriksa dengan wajah sedih,sekarang ia memeluk erat tasnya.
Petugas:"Berikan tasmu!"
              Sinta menoleh dan menjerit

Sinta:"Tidak...tidak....tidak..."

Perdebatan pun terjadi

Petugas:"Berikan tasmu naaak"
Sinta:"Tidak"
Petugas:"Berikan"
Sinta:" Tidak"

Apakah sebenarnya isi tas tersebut???

Tas Sinta belum berhasil diramapas. Lalu tak lama Sinta tersebut menangis sejadi-jadinya. Siswi yang berada disekitanya pun terkejut dan melotot. Guru yang mengenal Sinta sebagai siswi yang pendiaam terkejut melihat kejadian itu.

Tempat itu pun berubah menjadi  hening. Ada apakah? Atau mungkin Sinta?????

Setelah betdiskusi petugas pun sepakat untuk membawa Sinta ke kepala sekolah.merka pun membawa  sinta dengan penjagaan yang ketat. Sesampainya diruang kepala sekolah,sementara air mata Sinta mengalir seperti hujan. Sinta menatap orang disekitarnya dengan penuh kebencia,karena petugas akan mempermalukanyaa didepan umum. Kepala sekolah berusaha menenangkan Sinta,kemudian bertanya,"Apa yang kamu sembunyikan nak?" Sinta pun bersimpati kepada kepala sekolah akhitnya ia membuka tasnya!!!

Detik-detik menegangkan.....

Ternyata didalam tasnya terdapat pulpen,buku,& Remah roti yang kotr. Yah itulah yang ada dalam tasnya!
Kepala sekolah pun bertanya mengenai sisa roti yang kotor itu.
Sinta pun berkata

Sinta:"Sisa roti ini adalah sisa dari para siswi yang dibuang ketanh,lalu aku kumpulkan kemudian kumakan dan sisa yang ku makan aku bawa pulang untuk diirumah.ibu dan saudara saudari dirumah tidak memiliki sesuatu untuk mereka santap disiang dan malam hari bila aku tidak membawa kan sisa sisa roti ini. Kami adalah keluarga yang tak punya,kami tidak mempunyai kerabat dan tidak ada yang pedulipeduli kepada kami. Inilah yang membuat aku menolak untuk membuka tas,agar aku tidak dipermalukan mungkin akan mencelakakan diriku disekolah. Sehingga kemungkinan itu akan membuat aku tudak dapat menerusruskan pendidikan lagi karena rasa malu. Maka saya memohon maaf sekali kepada anda senua atas prilaku saya yanh tidak sopan."

Sontak saja semua yang ada bersama sinta ditempat menangis sedih atas apa yang Sinta lakukan untuk keluarganya. Setelah  kejadian itu teman dan guru-guru sinta memberikan bantuan kepada sinta dan keluarganya.

Dari cerita ini banyak pesan moral yang bisa kita tangkap. Saya tidak akan menuliskanya,karena seseorang yang mempunyai rasa  persaudaraan pasti mengerti.

breadcrumbs for the familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang