The Genesis of Critical Theory

1 0 0
                                    

REVIEW BAB 2

oleh Syelanita 00000026448

Masih terkait dengan bab sebelumnya yang telah dibahas, bab ini masih memiliki kaitan erat dengan teori Marxist. Pada bab "The Genesis of Critical Theory" membahas mengenai lahirnya teori kritis yang merupakan sub-aliran filsafat kontemporer yang sangat penting. Tokoh yang berperan penting dalam teori ini yaitu Max Horkheimer dan juga Theodor Adorno. Berdasarkan apa yang telah saya baca, teori kritis merupakan anakan atau bisa disebut sebagai cabang dari teori Marx, yang membedakannya adalah teori ini tidak sepenuhnya sependapat dengan teori-teori yang dianut oleh Marxist. Contohnya seperti pemahaman teori kelas, menurut teori kritis, penindasan manusia tidak semata-mata hanyalah kaum borjuisyang menindas kaum proletar, melainkan semua kelas merasakan penindasan akibat teknologi yang menguasai dunia dan mengambil alih pekerjaan manusia sehingga teori kelas kehilangan dasarnya. Selanjutnya, teori kritis tidak lagi menganut keyakinan utama teori Marx yaitu revolusi. Menurut teori kritis, revolusi hanya memutarbalikan peranan subjek itu sendiri, yang dahulunya menindas beralih menjadi seorang yang tertindas, dan sebaliknya. Saya setuju dengan perubahan pola pikir yang dianut oleh teori kritis, karena bagi saya pribadi, revolusi hanya akan mengembalikan situasi ke keadaan semula dan bukan sebuah solusi untuk menegakkan emansipasi kelas.

Berbicara mengenai emansipasi, teori kritis mengkritisi teori emansipatoris yang dianut oleh teori Marx, dimana sifat emansipatoris itu tidak bertahan dan memudar dikarenakan Marx yang terpaku pada determinisme ekonomis. Teori kritis juga menganggap bahwa skema basis bangunan sudah tidak relevan, dimana basis menentukan bangunan yang berada diatasnya, atau yang disebut sebagai suprastruktur. Menurut teori kritis, manusia memiliki kesadaran atas realitas yang ada. Saya disini sependapat dengan pandangan teori kritis bahwa manusia itu sendiri memiliki kesadaran akan realitas yang ada, tidak serta merta eknomi menjadi basis dan menentukan suprastruktur, namun mirisnya, manusia terjebak pada realitas yang ada sehingga manusia tidak bisa melakukan tindakan yang benar untuk mengubah basis maupun suprastruktur yang ada. Jika dibandingkan dengan teori Marx, teori kritis memiliki fungsi praksis, dimana teori ini tidak hanya menjelaskan, menata, merefleksikan, melainkan menginginkan perubahan. Teori kritis memiliki keselarasan dengan tujuan dasar Marx yaitu membebaskan manusia dari segala belenggu penindasan antar kelas. Namun pada akhirnya, setiap teori bisa memperkuat keadaan namun di sisi lain teori itu pula yang mengkritik keadaan tersebut.

Jika dibandingkan dengan buku sebelumnya, saya lebih menyukai gaya penulisan pada buku sebelumnya, karena saya pribadi sulit untuk memahami buku ini yang disebabkan oleh gaya bahasa yang sulit untuk dicerna dan tidak tersusun secara baik, sehingga bahasan yang ada menjadi campur aduk dan ambigu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 18, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

#7Where stories live. Discover now