At the time

35 0 0
                                    

Kenalin Namaku Amanda Mutia kali ini aku akan memperkenalkan sahabatku,namanya Amelika Intan Permata. Cewek blasteran Bali Palembang yang hitam manis dan pendiam. Kita bertemu saat awal masuk tahun ajaran baru di SD, ya SD swasta yang terkenal didaerah dekat rumah kami saat itu kita masih kelas 1 SD dan masih malu malu. Seiring berjalannya waktu satu persatu teman ku kenali, dan berkenalan dengan Amelika. Sejak saat itu kami akrab saling berbagi cerita dan berbagai kisah kita lalui bersama. Bisa dibilang sahabat, semua aktifitas disekolah kita lakuin barengan apapun itu mulai dari tugas kelompok, makan, sholat hingga ke toilet bareng.

Melka memang terkenal sedikit lebih pintar dari aku, ya sebelas duabelas lah. Ketika ada materi yang tidak kupahami aku selalu menanyakan kepadanya ya diantara teman temanku yang dekat denganku, dia yang terbaik diantara yang lain. Aku memiliki 5 orang sahabat yang dekat denganku, yaitu Alya Farasta, Fiana Nadila, dan Naura Anindita. Melka memiliki postur tubuh yang sedikit berisi dibandingkan aku hidungnya pun bisa dikatakan lebih sempurna dariku. Namun perbedaan diantara kita tidak jauh.

Lama kelamaan sampai gurupun mengakatan bahwa aku dan Melka kembar karena sekilas memang kita hampir sama. Melewati masa SD selama 6 tahun kita bersama aku berfikir bahwa aku dan Melka akan berpisah karena saat itu zonasi dan KK menentukan tempat sekolah, dan aku setauku Melka memiliki zonasi yang berbeda denganku yaitu Melka memiliki KK yang berbeda daerah denganku. Meskipun saat menjelang UN kami berjuang bersama dan saat hasil keluar UN keluar kita memiliki hasil nem yang tidak berbeda jauh. Namun kenyataannya berbeda dari yang kami inginkan saat itu.

Saat mencari sekolah saat yang bercampur aduk antara senang dan sedih. Ketika itu kami tidak saling berkomunikasi dengan dekat seperti biasanya karena memang aku dan Melka jarang berkomunikasi menggunakan sosmed selain itu juga sibuk mencari sekolah. Yang aku tau sepertinya aku dan Melka tidak memiliki tujuan pada sekolah yang sama karena kendala KK yang berbeda daerahnya. Pada saat itu waktu mencari sekolah sangat singkat dan saat aku melihat daftar siswa sekolah yang aku inginkan disana tidak ada yang bernama Amelika Intan Permata.

Sejak saat itu kita berpisah hanya berkomunikasi sesaat ketika rindu telah tak tertahankan. Dasarnya emang Melka tidak suka bermain hp dengan waktu yang lama, jadi ketika membicarakan sesuatu hanya sesaat dan berkata yang penting saja.
Seiring berjalannya waktu kita semakin jauh dan seakan-akan tidak peduli dengan apa yang aku maupun Melka jalani. Berpisah dengan orang yang begitu berarti dihidupku bagiku sangat berat. Ketika yang dekat menjadi jauh,yang kenal menjadi asing dan yang awalnya bersama harus rela kehilangan dan berpisah.

Kelas 9 sudah hampir berakhir beberapa waktu lagi. UN pun menanti, berbagai latihan ujian dilalui demi mendapat suatu hasil yang memuaskan dan berharap dapat kembali bertemu dengan Melka sahabatku. Detik demi detik berlalu hingga pada saatnya telah tiba sebuah layar yang menyala dengan begitu terangnya menyinari sebagian kecil diruangan itu. Berbagai doa dipanjatkan dengan berbagai cara, semua murid tegang disaat itu seakan akan penentuan hidupnya akan berada dititik itu, yaitu ujian Nasional. Satu persatu soal aku kerjakan dengan begitu rumitnya aku lalui, berada didepan pengawas ujian itu selalu saja aku karena namaku ntah mengapa selalu absen satu saat disekolah.

Berbagai ekspresi guru berbeda beda saat melakukan pengawasan mulai dari ada yang mengantuk, bermain hp, tidur ya begitulah, terkadang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Terkadangpun suasana ujian tidak selalu sepi dan tenang karena berbagai macam manusia ada disitu, ada yang usil, ada juga yang suka membuat suasana tidak hening. Tapi yang aku rasakan saat mengerjakan ya biasa aja, tidak terlalu sulit rasanya dan tidak terlalu mudah pula, mungkin hampir sama dengan apa yang mereka rasakan. Setelah selesai melalui, penantian panjang pun aku rasakan

Hingga pada saatnya hasil UN pun keluar, semua siswa dan siswi seangkatan pun merasakan rasa yang sama antara deg-degan, senang bercampur dengan rasa takut. Ketika guru kelas memanggil namaku seketika rasa yang aku rasakan hilang, semua pikiranku hilang ntah kemana, saat itu yang aku pikirkan hanyalah berapakan hasil perjuanganku selama ini. Setelah menerima surat hasil, akupun keluar dan melihatnya, terkejut sekaligus bahagia hasil yang telah ku raih cukup memuaskan 380,00 ya nem yang cukup baik untuk mendapatkan sekolah yang layak di Kota. Liburan pun tiba alias waktunya untuk mencari sekolah, rasa bosan kembali datang.

Amanda AmelikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang