Menghilangkan pusing paling tepat untuk Yoongi adalah pergi clubbing, minum berbagai macam alkohol tidak lupa bermain-main dengan jalang disana.
Hoseok adalah sahabatnya; pemilik club malam Havana yang merupakan langganan Yoongi untuk disinggahi sangat tau kriteria mainan yang ia inginkan. Harus fresh. Yoongi paling anti bermain dengan bekas orang. Yoongi main dengan bersih karena sebajingan apapun ia, kesehatan adalah hal utama untuk tetap menjaga kejayaannya sebagai ketua mafia yang menguasai Korea Selatan; sebelum sampai saat ini.
"Hi, bro! Ada apa gerangan tuan Agust D mengunjungi gubukku ini?"
Hoseok menghentikan kegiatannya melayani para tamu demi menyambut Yoongi, menyuruh bartender yang ia pekerjakan menggantikannya. Lalu duduk dihadapan Yoongi yang sibuk mengusap wajah kusutnya.
"Berikan aku wine."
"Yang terbaik boss?" tanya Hoseok sambil menunjukan gigi-giginya.
Manik Yoongi menajam tak suka dengan Hoseok yang masih bertanya. Hoseok hanya terkekeh melihat Yoongi yang marah; walau ia hanya diam menatap dengan dinginnya.
Sepertinya kali ini masalah yang sahabatnya hadapi cukup pelik. Sudah hatam betul Hoseok apa yang akan terjadi setelahnya, memesan minuman dengan kadar alkohol rendah bukan sekali Yoongi dalam keadaan waras.
"Apa ada yang baru?"
Tanya Yoongi kepada Hoseok yang baru saja datang membawa sebotol wine dan dua gelas di tangannya. Berniat untuk ikut minum menemani Yoongi.
"Tak ada. Pakai saja yang kemarin."
Hoseok menuangkan minumannya pada masing-masing gelas yang langsung disambut Yoongi. Setelahnya mereka hanya diam, Yoongi jatuh dalam pikirannya sendiri sedangkan Hoseok sibuk memerhatikan Yoongi.
Pada akhirnya Hoseok menemukan sebuah ide, tangannya merogoh saku mengambil ponsel lalu dengan pergerakan lincah jari-jarinya mendial sebuah nomer di ponsel. Terlihat nama kitten disana. Setelah berbicara pada orang itu ia menaruhnya ke tempat semula.
"Aku ada, Yoong!" ucap Hoseok dengan sumringah.
"Cepat berikan."
"Sabar, sahabatku. Tunggu lima belas menit dia akan datang. Aku yakin kau akan menyukainya."
.
.
.
.
.
Satu botol wine telah habis tak berpengaruh apapun pada Yoongi. Sudah lewat dari waktu yang Hoseok janjikan, entah berapa lama ia harus menunggu. Sedangkan Hoseok tak tahu pergi kemana setelah mengatakan kalau ia mempunyai tempat pelampiasan Yoongi untuk saat ini.Selagi menunggu Yoongi mendapatkan sebuah pesan, lagi-lagi laporan yang disampaikan oleh anak buahnya tentang kegagalan misi yang mereka laksanakan. Kemarin salah satu markas yang ia gunakan untuk menyimpan senjata untuk diselundupkan dijajah habis oleh musuhnya. Habis tak tersisa begitu juga anak buah yang ditugaskan disana. Dan sekarang penyelundupan obat-obatan terlarang juga tidak berhasil.
Kerugian yang Yoongi rasakan bukan main banyaknya.
"Sialan!" maki Yoongi sambil melempar botol wine ke tembok hingga menimbulkan bunyi yang sangat nyaring.
Musuhnya kali ini tidak dapat dianggap remeh. Bergerak dengan sangat rapi dan tak terduga. Dan rupanya juga tidak dapat diketahui, karena anak buahnya tidak dapat dimintai keterangan. Mereka seperti dipastikan terbunuh dulu oleh musuhnya lalu ia pergi meninggalkan mayat-mayat tersebut. Tak ada sidik jari atau apapun yang bisa diselidiki lebih lanjut. Hanya saja ada satu yang mereka tinggalkan, satu stiker kucing dengan warna pink yang sangat lucu.
"Calm down, Yoongi hyung." Hoseok yang entah datang dari mana kini berada disampingnya setelah menyuruh salah satu pegawainya membersihkan pecahan botol.