Digra yang sedang berjalan menuju kelas nya itu terlihat kesal. Pasalnya, gadis itu selalu saja membuatnya kesal setiap saat.
Siapa lagi kalo bukan,
Chintya yang notabenya musuh Bebuyutan digra dari Sekolah menengah pertama. meski Digra adalah pria tertampan, bahkan tidak ada siapapun wanita yang akan menolaknya, berbanding terbalik dengan Chintya yang benar-benar membenci pria itu.*Kantin*
Hufftt'
"Kenapa Lo?
Berantem lagi sama tu anak?"
Tanya Dinda, sahabat Chintya dari kelas 10."Seperti biasa"
"Hmm, emang Lo gacapek ngebenci si Digra? Jodoh ntr! "Chintya yang sedang meminum es teh tak sengaja tersedak mendengar perkataan sahabatnya itu.
"Perkataan Lo gaada yang waras sedikit apa?"
"Lah, kan siapa tauu, noh orang nya Dateng tuh!"
Ucap Dinda menunjuk kearah lima orang , siapa lagi kalo bukan Digra dkk.Chintya yang benar-benar bosan dengan sikap sahabatnya ini hanya diam sambil bermain dengan pipet es tehnya.
|byurrrr'~
Air jus Mangga tumpah diatas kepalanya, yang membuat Chintya mengepalkan tangannya dan mukanya yang bisa dibilang memerah."Ini pantes buat orang sejelek Lo! " Ucap Digra, yang membuat Chintya makin memanas.
'bughhh~
satu pukulan berhasil mendarat di wajah tampan Digra."Ini pantes buat orang sejelek dan sebodoh lo" ucap Chintya lalu pergi meninggalkan kantin menuju ke kamar mandi.
**
Setelah membilas mukanya dan membersihkan kepalanya, Chintya pun keluar kamar mandi yang mendapati Dgenk sedang menunggunya diluar.Siapalagi kalo bukan fans fanatik Digra, mungkin hanya Chintya musuh bebuyutan Dgenk, karna berhasil membuat Digra kesal setiap saat.
"Apalagi sih kalian? Mau belain si monyet itu?" Ucap Chintya pergi tapi tangannya sudah di pegang erat oleh Vanessa, Ketua Dgenk.
'plakkk~
satu tamparan keras di pipi Chintya yang menyisakan darah di sudut bibirnya.
"sekali lagi Lo bikin doi gue kaya tadi, gue ga segan-segan buat bikin Lo menderita! " ucap Vanessa tegas.Chintya tak ambil pusing, ia segera pergi ke kelas karna sehabis ini pelajaran pak Yoga, yang terkenal galak apalagi Kalo murid yang terlambat masuk ke dalam kelas.
Chintya pun mendaratkan bokongnya di kursi paling belakang sambil mengusap sudut bibirnya yang berdarah.
"Eh Chin! Bibir Lo kenapa tu berdarah? Si Digra kasar sama lo ? " Tanya Dinda.
"Dgenk"
"Wah buset si Tante Vanessa galak amat, udah ditolak Digra juga masih belain tu doi"
kesal Dinda, ya walaupun Dinda adalah fans fanatik Digra tapi ia tak seperti Dgenk yang selalu ambil jalur kekerasan.**
"Hoaaaamm~' akhirnya pelajaran IPS selesai juga, Chintya sangat pusing dengan pelajaran yang selalu membahas sejarah,sejarah,dan sejarah.
Sekarang sudah menunjukkan pukul 3 sore, yang sudah menandakan untuk murid-muridnya pulang kerumahnya masing-masing.
"Din, gue duluan ya, udah ditunggu sopir nih" ucap Chintya yang langsung berlari menuju mobilnya.
"Dahhh Chintyaaaa" balas Dinda.**
Setelah sampai, Chintya langsung merebahkan badannya di kasur king size nya itu, sambil melihat beberapa postingan Instagram.'"Alex, gue kangen lo, pake banget! Lo bisa balik lagi ga? Disekolah gue ga enak, digangguin terus-terusan sama orang-orang" gumam Chintya, yang menyisakan setetes Air mata.
Alex, notabenya sahabat kecil Chintya dari kecil, yang harus pergi ke Jerman karna Operasi Akibat kecelakaan 'itu', dan membuat Alex harus pergi meninggalkan Chintya.
Chintya masih ingat, kala orang-orang bilang Alex di Oprasi wajahnya, karna kecelakaan itu, dan juga membuat Alex kehilangan ingatannya.
Masih seperti biasa, kenangan itu membuat Chintya benar-benar kembali meneteskan Air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIYA
Teen Fictionterlalu rumit, bahkan lelah untuk dimengerti. pertemuan dan berakhir dengan perpisahan? aku rasa tidak.