1

200 25 5
                                    

Di sinilah Suzy duduk di sebuah ruangan asing yang dikelilingi oleh beberapa bodyguard. Ia duduk dean gelisah. Bukan karena di culik, tapi resah memikirkan pekerjaannya besok. Ini sudah malam. Dia butuh tidur. Ditambah lagi tubuhnya begitu kotor dan menjijikan dengan banyaknya noda saus karena ia baru selesai bekerja paruh waktu di resto daging panggang.

Bagaimana jika dipecat? Bagaimana dengan kelangsungan hidupnya? Perlu kalian tahu, bagi seorang pelajar seperti Suzy mendapatkan pekerjaan itu sangat susah meskipun hanya pekerjaan paruh waktu. Pemerintah terlalu mengawasi. Ibu dirinya yang super kejam mana sudi membantunya.

Di sisi lain sedikit lega Karena pekerjaan paruh waktu menjaga minimarket untuk malam ini libur. Sehingga tidak akan kehilangan pekerjaan malamnya.

Oke, apapun caranya Suzy harus keluar dari tempat asing ini. Tapi bagaimana?

Ya Tuhan, kasihanilah anak yang malang ini.

Berpura-pura ingin ke toilet?

"Aduhh.... Aduh.. Perutku sakit. Sepertinya aku membutuhkan toilet."

Suzy mulai meremas perutnya, tidak lupa dengan wajah yang dibuat seolah kesakitan.

"Taktik lama tidak akan mempan." Ucap salah satu bodyguard yang bernama Kim Namjoon.

Oke tidak berhasil.

Coba yang lain.

Suzy menghentikan sandiwara nya. Menyerucut masam. Sedikit kesal dengan tatapan dan perkataan bodyguard itu.

"Ajjushi! Lihat di sana ada tokek!" Teriak Suzy tiba-tiba, sembari menunjuk salah satu sudut ruangan.

"Jangan mencoba mengelabuhi kami. Ruangan ber ac mana ada tokek. Lagipula kami tidak akan membebaskan mu sampai Tuan Lee yang memerintahkan kami."

Dia menyentuh pundak Suzy, memberi penekanan.

"Selama itu, jadilah gadis yang baik dan menurut. Ne?"

Suzy mendengus sebal. Apa-apaan ini? Ia benar-benar tidak mengerti dalam situasi apa dia sekarang? Dan siapa itu Tuan Lee? Terlalu asing bagi pendengaran nya.

Tidak ada cara lain selain jurus terakhir.

Suzy mulai mencoba rileks dengan kondisinya sekarang. Menurut adalah cara yang terbaik disamping pasrah. Ia masih sayang nyawa ngomong-ngomong.

-

"Tuan Lee sedang menuju ke sini." Ucap bodyguard yang baru masuk.

Suzy menghela nafas lega. Bukankah itu artinya dia akan cepat pulang dari tempat asing ini. Sesak juga berlama-lama di sini meskipun tempatnya terbilang cukup elit dan nyaman. Jangan lupakan sofa super empuk yang didudukinya.

Tidak. Mana ada yang merasa nyaman jika itu penculikan.

Orang yang bernama Namjoon itu menatap Suzy teduh berbeda dengan sebelumnya.
Sedangkan Suzy sudah mulai larut dengan alam pikirnya dengan semua tanda tanya seputar Tuan Lee itu. Bagaimana sosok Tuan Lee itu?

"Apa anda menunggu terlalu lama?"

Suara itu mengejut kan Suzy. Membuat rumusan-rumusan masalah yang ada di dalam otaknya berhamburan. Manik nya menatap seseorang yang berdiri dihadapannya.

Dia .... Tuan Lee? Batin Suzy penasaran.

Suzy menelisik orang yang berada di hadapannya. Seorang laki-laki tua dengan stelan jas limited edition tersenyum hangat di depannya. Meskipun begitu masih ada sisa-sisa aura intimidasi yang cukup ketara dalam dirinya selain karisma yang belum memudar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lee's BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang