01

52 7 3
                                    

Rasa bosanku padamu memang ada tetapi aku selalu bertahan. Bukankah bosan itu merupakan hal yang wajar?

Sudah dua jam lebih aku duduk sendiri disini, huh rasanya bosan menunggu laki-laki itu, tapi jika bertemu dia rasa bosanku secara tiba-tiba menghilang. Aneh, harus berapa lama lagi aku menunggunya, baiklah akan kutunggu lima belas menit lagi jika laki-laki menyebalkan itu tidak datang aku akan pulang. Tiba-tiba pintu caffe terbuka dan menampilkan sosok yang daritadi aku tunggu.

"Cia! Sudah lama nungguin?"

"Yaiyalah make nanya lagi, basa-basi bosen"

"Iya maaf tadi harus nemuin kepala sekolah dulu buat ngurusin data-data anak kelas. Maklum orang ganteng sibuk"

"Iyadah serah kamu, aku udah nungguin lama kamu malah gak ada rasa bersalah sama sekali"

"Iya maaf ya ya, mesen makan gih ntar kita langsung ke toko bukunya"

Akhirnya setelah perdebatan antara aku dan laki-laki itu kami memesan makanan, sambil berbincang dengan topik ringan. Ya jika bersama Jeno hanya membicarakan seputar sekolah, kehidupan sehari-hariku, keluarga ku ataupun keluarga Jeno. Jika aku boleh jujur setiap bersama Jeno aku kadang merasa bosan karena dia tidak seperti laki-laki biasanya, dia hanya diam dan mendengarkanku. Tapi aku sangat takut kehilangannya, aku sangat mencintainya. Sudahlah. Setelah makan kita pergi ke toko buku, satu hal yang aku suka dari jeno adalah dia rajin dan sangat pandai dalam bidang akademik dan non-akademik. Tidak seperti tokoh utama dalam film yang pemain laki-lakinya selalu bad.  Jeno tentu berbeda.

"Cia habis dari toko buku kita langsung pulang ya soalnya mendung, takutnya hujan aku tau kamu alergi dingin nanti kalo kena hujan kamu sakit besok gak bisa sekolah. Terus aku rindu"

Ada-ada saja lelaki ini. Pada awal aku menyesal telah memberitahu kalian bahwa Jeno pendiam padahal dia sedikit cerewet, ketika bersamaku Jeno berisik tentunya.

"Iya Jen, udah mangkannya cepetan lama si kayak cewek aja"

"Dih jadi cewek enak ya lama-laman gapapa giliran cowok diomelin terus dikatain kayak cewek, kalo misal sekarang aku jomblo aku kepingin jadi cewek aja biar selalu benar, tapi untungnya si aku gak jomblo hehehe"

Berbicara panjang lebar dan tersenyum lebar pula. Senyumnya kenapa dia yang senyum hatiku yang berdebar, padahal aku sudah biasa melihatnya tersenyum.

"Terserah apa katamu aja Jen, kalo kelamaan aku tinggal nih, katanya takut keburu hujan"

"Iya ini udah tinggal bayar kok, kamu ngambil barang yang dititipin dulu aja pake sekalian jaketnya"

"Iya"

Lalu sesuai perkataan atau bisa disebut perintah dari Jeno aku mengambil barang yang kami titipkan tadi.

"Udah Jen?"

"Udah nih, ayo udah mendung banget hawanya juga gak bagus"

Berjalan bersama Jeno menuju parkiran berbicara hal random, seperti

"Eh Cia gunting dirumah kamu bau bumbu mie gak sih?"

Pertanyaan yang tidak perlu dijawab.

"Cia diem aja kenapa sih naber ya? Atau mau aku peluk biar ngomong atau jangan-jangan kamu kecepirit ya?"

"Sembarangan aja kamu, ngomong seenaknya lagi males ngomong pengennya cepet sampai rumah terus tidur. Capek"

"Iya maaf udah ngoceh terus dari tadi, naik gih pegangan yang erat biar kamu gak nyusruk"

"Iya"

Sepanjang perjalanan kami hanya diam, mungkin Jeno sudah tau bahwa aku sangat lelah jadi dia hanya diam saja, sambil sesekali melirikku dari kaca spion motornya.

Setelah perjalanan pulang yang sangat biasa sekali aku sampai rumah dan Jeno hanya bepamitan kepada kak Jaehyun dia langsung pulang mungkin dia juga lelah.

"Dek makan sono gua masakin tadi,dimeja tuh mumpung masih anget"

"Males kak udah kenyang tadi udah diajakin makan sama Jeno"

"Yaudah, cepet mandi terus tidur"

Kak Jaehyun orang yang sangat mengerti diriku, walaupun dia agak menyebalkan tetapi dia selalu melindungiku dalam keadaan apapun, ketika raut mukaku sudah datar kak Jaehyun sudah mengerti dan hanya meng-iyakan semu yang aku katakan, seperti tadi.

Aku segera mandi dan tidur, lalu aku merebahkan diriku diatas kasur, ketika aku ingin memejamkan mata notif hp-ku bergetar. Sial.

TELEGRAM
You have 1 message from Jeno🌟

Jeno🌟
Cepet tidur ya jangan lupa cuci kaki lalu baca doa dulu, aku selalu mencintaimu. Mimpi indah💘😃

Alicia
Iya, selamat tidur juga sampai bertemu besok.

Setelah membalas pesan dari Jeno aku langsung memutuskan sambungan wifi dan segera memejamkan mata dan meuju alam mimpi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Night Star; Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang