Sinar matahari menembus dari arah jendela, Dapat di lihat dengan jelas bagaimana Yoongi yang diikat diranjang dengan Tubuh yang Tak bisa digerakan akibat suntikan dari Jungkook
Sedangkan di kursi samping ranjang terlihat Jungkook sedang duduk sambil mengamati Yoongi yang terus protes minta dilepas sambil meringis kesakitan karena pergelangan kaki dan lehernya diikat kuat oleh Jungkook dengan sebuah tali
Diluar pintu kamar Jungkook sudah dijaga ketat oleh bodyguard agar memastikan Yoongi tak bisa kabur
" Lepaskan aku bajingan! Kau pembunuh sialan! Cepat lepaskan aku! " Sumpahan dari berbagai macam kata Yoongi keluarkan. Wajahnya memanas penuh kemarahan dan dendam
Dirinya berjanji ketika dia lolos dari permainan ini maka dia harus membunuh Jungkook
" Tidak akan baby. " Ucap Jungkook dengan nada santai, dia ingin mendekat kearah Yoongi namun langkanya terhenti oleh suara ponsel yang tertulis kliennya
" Sepertinya aku harus pergi dulu baby. " Namun sebelum melangkah pergi, Jungkook mengeluarkan sebuah jarum lalu menusuknya ke leher putih milik Yoongi membuat sang empu kesakitan. Darah sedikit keluar dari leher itu
" Akhh! " Ringis kesakitan dari bibir tipis milik Yoongi
Merasa puas dengan cepat Jungkook menjilat darah segar dari leher Yoongi dan menghisapnya dengan kuat
Sedangkan Yoongi meleguh kesakitan ditambah nikmat, Sial! Dirinya mulai terangsang
" Emmhh. " Erang Jungkook ditengah-tengah menghisap darah dileher Yoongi dengan Mata terpejam dan merasakan sensasi memabukkan dari darah itu
" Ahh! " Desah Jungkook setelah selesai darah di leher Yoongi, Kemudian dia melirik kearah wajah Yoongi tepat di depannya
" Darahmu enak baby, aku ingin mencobanya lagi namun sayangnya aku harus pergi, setelah aku pulang nanti kita lanjutkan lagi. " Ucapnya dengan smirk lalu mengecup sekilas leher Yoongi yang tadi dia hisap
" Kau harus mau jika Tak ingin aku membunuhmu dan memasukkan organmu dalam koleksi ku. " Tak ada hentinya Jungkook terus memamerkan senyum liciknya sampai dia keluar dari kamar
Yoongi merinding seketika, kejadian kemarin seperti mimpi buruk baginya, bolehkah dia memutar waktu kembali? Rasanya Yoongi ingin terjun ke Masa lalu dibanding Masa kini
" Bedebah! " Racaunya Tak jelas, menggambarkan amarah Yoongi yang semakin memuncak
°°°°°
Jungkook masuk kedalam lab miliknya, membuka lemari penyimpanan lalu mengambil kotak darah golongan A dengan foto sang adik
" Darahmu masih tetap sama YeonJun-ah, manis tak ternoda. " Jungkook kembali meminum darah itu, setalah dirasa cukup. Jungkook kembali menyimpan darah itu ketempatnya
" Andaisaja kau tak melawan hyung waktu itu pasti sekarang kau masih bisa melihat Dunia ini. " Ucap Jungkook tak jelas
Flashback on
Suasana Masion Jeon nampak lebih sunyi dari sebelumnya, di Ruang Tamu dengan lampu temaram terlihat Jungkook yang sedang mengarahkan katana miliknya kepada Seorang wanita yang sedang bersipuh di hadapannya
Di belakang wanita itu terlihat pemuda lain yang sedang memandang miris pemandangan di depannya, dia tak berani mendekat karena takut kakak nya akan marah dan memperkeruh suasana
" Sudah puas dengan permaiananmu Nyonya Im. " Ucap Jungkook dengan tatapan tajam seolah tatapan itu bisa melubangi kepala di depannya
" J-Jungkook maafkan Eomma sayang. " Ucap Wanita itu tanpa bergerak sedikitpun, takut-takut katana itu nenusuk lehernya
" Cih! Kau Tak pantas menyebut dirimu Seorang ibu! Meninggalkan suaminya yang sedang sekarat dan anak yang terus mencari mu dengan bersenang-senang dengan lelaki lain diluaran Sana. " Jungkook sedikit memajukan katananya membuat benda itu mengenai permukaan kulit leher sang Eomma
" Hyung. Aku mohon maafkan Eomma. Aku mohon hyung. Hanya Eomma yang Kita punya sekarang. " Mohon pemuda lain yang sejak tadi disana sambil memandang kakak nya memelas
" Diam YeonJun! " Desir Jungkook tajam lalu mengalihkan pandangannya kearah sang Adik
" Iblis ini yang sudah membuat Appa meninggal! Dia Tak pantas lagi berada di Dunia ini! " Jungkook sedikit meninggikan nada bicaranya membuat tubuh sang Adik bergetar takut
" T-tapi hyung, eomma lah yang membuat kita terlahir didunia ini. "
" AKU TAK PERDULI! " Emosi Jungkook semakin memuncak seiring wajahnya yang semakin menggelap
" J-Jungkook. Eomma janji tidak akan mengulanginya lagi. Eomma mohon maafkan Eomma. " Air Mata menetes dari kedua Mata Yoona, dia takut pada anaknya. Kenapa anaknya bisa seperti ini?
" Hyung aku mohon. " Mohon YeonJun lagi
" Keputusan ku sudah bulat, aku Akan mengantar iblis ini ke neraka sekarang. " Jungkook mengangkat katanyanya lalu dengan secepat kilat mengarah Kan katana itu kearah sang ibu
Crashh!
Tapi sepertinya Jungkook harus menerima kenyataan bahwa bukan ibunya yang mati tetapi adiknya
Tatapan Jungkook terpaku pada kepala dan tubuh adiknya yang sudah terpisah
" Sial! " Umpatnya lalu memandang nyalang sang ibu yang masih syok melihat itu
" Kau lihat anak yang tak pernah kau pedulikan malah menolong mu! Kau yang sudah membuat mereka meninggalkan ku! " Jungkook kembali mengangkat katananya lalu mengarahkan kembali mengarahkannya ke arah Wanita itu
Crashh!
Kali ini sasarannya tak meleset, Jungkook memandang jijik kepala dengan Mata Dan mulut yang terbuka milik sang ibu
Sepertinya malam ini dia telah membunuh dua nyawa sekaligus, membuat Masion Jeon penuh dengan bau anyir Dan darah yang mengalir
" Kalian! Ambil darah mereka lalu simpan di tempat penyimpanan! " Perintah Jungkook pada salah satu bodyguard nya
" Baik Tuan. "
Jungkook berjongkok di depan kepala sang adik mengecupnya sebentar lalu berlalu pergi
Flashback off
Sekilas memori waktu itu muncul kembali ke dalam kepala Jungkook, membuat sang empu menggeleng sebentar lalu berjalan pergi keluar lab
Dia harus ke tujuan utamanya yaitu menemui klien yang akan memberi Jungkook bayaran Dan kesenangan
" Darahmu adalah penyemangat bagi hyung. "
To Be Continue......
Udah KU up kak
Kritik Dan saran di terima😉
Don't forget your Voment
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Jeon
FanfictionJangan tertipu oleh wajah polos dan senyuman kelincinya karena di balik itu semua tersimpan jiwa iblis yang berbahaya Jeon Jungkook seorang killer dari sebuah kelompok mafia paling berbahaya di dunia, dia membunuh korbanya dengan cara sadis tanpa b...