CHAPTER 6

1.6K 191 11
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

     
"Apakah benar ini rumah mu Hoseok-ah?"

"Ahh benar ini rumah ku hyung"

"Kau tinggal sendiri?"

"Tidak hyung aku tinggal bersama kakak sepupuku Namjoon hyung"

"Wah rumah yang terlalu besar jika  hanya ditinggali oleh 2 orang"

"Ah tidak juga hyung, apakah kalian tidak ingin mampir dulu?"

"Tidak usah" itu Jungkook yang menjawab.

"Jungkook-ah" Seokjin menyenggol pinggal Jungkook, membuat sang empu meringis kesakitan.

"Baiklah Hosiki kita pulang ya"

"Nee hyung terimakasih telah mengantarku pulang, sampai jumpa dan hati hati hyung"

"Nee"

Hoseok melambaikan tangan kearah mobil Seokjin yang telah berlalu, dan setelah itu dia langsung pergi menuju kedalam rumahnya.

"Tadi itu siapa?"

"Nam-namjoon hyung?, tumben kau sudah pulang"

"Dekatilah orang itu dan berikan aku nomornya".

"Yang mana?"

"Yang memakai kotak kota merah itu, aku mendengar kau memanggil dengan sebutan hyung"

"Apakah kau menyukainya?"

"Tidak hanya saja kemarin aku bertemu dengannya dibandara"

"Cih- aku tak akan memberikan nomor hyung manis itu kepada namja mesum seperti mu!" Ucap Hoseok dengan senyum miringnya,  dan dia langsung pergi kedalam kamar.

"Awas saja kau Jung Hoseok!"

*****
Hoseok merebahkan dirinya ke kasur single empuknyan, dia benar benar lelah hari ini. Baru saja matanya ingin terpejam tiba tiba handphonenya bergetar.

Taetae is calling.....

Hoseok menghembuskan napas panjangnya.

Klik

"Nee Taehyung?"

"....."

"Sudah aku sudah ada dikamar"

"....."

"Baiklah Taehyung, besok aku akan berangkat dengan Namjoon hyung saja"

"....."

"Nee kaupun hati hati ya"

***
Hoseok prov.

Hari ini Taehyung tidak bisa mengantarku seperti biasanya, karena harus mengantar ibunya chek up. Jadi aku berangkat dengan Namjoon hyung.

"Hyung bisakah kau cepat sedikit, aku akan terlambat jika kau mengemudi sesantai ini"

"Bisakah kau diam anak manis, aku sedang pusing sekarang"

"Waeyo kau sakit? Hyung gwaencanha?"

"Gwaencanha Hoseok-ah"

Akhirnya Namjoon hyung menginjak gasnya agar aku cepat sampai ke sekolah.

"Cah! Sudah sampai tuan putri"

"Yak! Namjoon hyung aku ini namja, seharusnya kau sebut aku pangeran"

"Bagaimana seseorang seperti mu bisa disebut namja! Bahkan diusia mu yang sudah 17 tahun ini saja jika jatuh kau akan menangis. Sudahlah jadilah uke yang baik dan jadilah kekasih ku"

Aku tidak terima akan perkataan Namjoon hyung, aku memukul Namjoon hyung sampai suara klakson mobil menghentikan kami.

"Yak! Hyung majukan mobil mu, mungkin mobil mu menghalangi jalan"

"Baiklah baiklah"

Akhirnya Namjoon hyung memajukan mobilnya, dan kami semua turun. Saat kami turun terlihat jelas siapa yang berparkir disebelah kami, itu Seokjin hyung dan Jungkook.

"Oh Hoseoki" sapa Seokjin hyung kepada ku.

"Annyeonghaseyo Seokjin hyung and Jungkookie" balas ku.

Aku melihat Seokjin hyung melirik kearah Jungkook, dan setelah itu dia juga melirik kearah ku dan Namjoon hyung.

"Hoseok pagi ini kau berangkat sendiri?" Tanyanya. Padahal dia tau aku keluar dari mobil bersama Namjoon hyung, ku lirik Namjoon hyung yang menampakan muka tidak sukanya.

"Apakah kau tak melihat ku keluar bersama kekasih ku ini?" Jawab Namjoon hyung dengan merangkul bahu ku. Oh Tuhan tolong bantu aku,  kenapa Namjoon hyung jadi menyebalkan sekali hari ini.

"Hoseokie dia kekasih mu?" Seokjin hyung kaget.

"Ah aniyo Seokjin hyung, dia hanya sepupuku" jawab ku dengan melepaskan tangan Namjoon hyung.

"Hah syukurlah"

"Kenapa memang!" Jawab Namjoon hyung ketus.

"Yak! Kau tidak cocok dengan Hoseokie, kau terlihat seperti om om mesum!" Jawab Seokjin hyung lebih ketus.

"Apa kau bilang!"

"Ekhem" kulihat Jungkook berdeham untuk mererai mereka berdua.
"Sudahlah hyung lebih baik kau  pulang" suruh Jungkook.

"Baiklah, kau hati hati ya sekolahnya" Seokjin mengelus halus surai adiknya itu, lalu masuk kedalam mobil.
"Hoseokie hyung pulang"

"Nee hyung hati hati, dan kau Namjoon hyung apakah kau akan menungguku sampai pulang?"

"Aniyo aku juga akan pulang, sampai nanti Hoseokie" ucap Namjoon hyung seraya mencium pipi ku, oh kalau saja membunuh orang tidak dosa maka aku akan membunuh Namjoon hyung.

******

Jungkook Prov

Akupun melangkahkan kaki untuk segera masuk kedalam kelasku, oh shit! Hari ini mood ku benar benar hancur bagaimana tidak? Seorang yang tadi disebut namanya Namjoon hyung itu mencium pipi Hoseok?. Mungkin memang benar mereka adalah saudara   sepupu tapi tidak bisakah mereka menghargai perasaan ku? Ah aku lupa bahwa tidak ada yang tau jika aku menyukai Hoseok kecuali Seokjin hyung.

Flasback on!!

"Jelaskan pada hyung, kau menyukai Hoseok kan?"

"Apa maksud mu hyung?"

"Jangan berbohong hyung bisa melihat kebohongan dari mata mu"

"Yak! Hyung!"

"Cerita atau nanti uang jajan mu hyung potong!"

"Baiklah! Jawabannya iya! Puas kau sekarang?"

"Hahah sudahku duga,  puas sekali dong. Bagaimana kau bisa mencintainya?"

"Ceritanya panjang! Dan kau hyung jangan ceritakan ini pada siapapun karna aku tidak ingin image ku jatuh"

"Hahah baiklah.... baiklah"

Flasback off!!!

Aku melihat Jung Hoseok yang sedang berjalan mendekati ku, ah-' maksudnya dia ingin menghampiri kursi yang ada disebelahku, karna kita duduk bersebelahan.

"Pagi Jeon Jungkook" sapanya.

DEG-'

Dia menyapaku?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
사랑해요😙


FALL IN LOVE [KOOKHOPE] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang