Empatpuluh

8.8K 635 27
                                    





•••



Jaemin saat ini tengah gelisah, berjalan mondar-mandir di depan pintu ruang bersalin. Ya, hari ini Anya sedang melahirkan. Jaemin tidak bisa menemani karena Anya melahirkan sesar.

"Jaem, bisa diem gk. Gue pusing lihat lo muter gitu terus." peringat Jeno.

"Gue khawatir jen."

"Jaem, kalo khawatir mending duduk aja. Sambil doa'in supaya persalinan Anya lancar." ucap Herin.

Jaemin memilih menuruti ucapan sepasang kekasih itu, ia lalu duduk disamping Jeno. Tangannya ia satukan dan berdoa kepada Tuhan.

"Jaem, tante sama om udah lo kasih tau kan?" Tanya Herin.

Jaemin membuka matanya dan menoleh ke arah Herin, "Udah, otw kali. Sama bonyok gue juga kok." Herin lalu mengangguk pelan sebagai jawaban.

Oeeekkk.. Oeeekkk..

Jaemin langsung berdiri kaget, begitupun dengan Jeno dan Herin.

Ceklek!


Keluarlah dokter beserta suster yg tengah menggendong bayi laki-laki yg hanya dibalut selimut kecil. Jaemin menghampiri suster itu melihat putranya yg baru lahir tersebut.

"Selamat ya tuan Jaemin, anak anda laki-laki tampan." ucap Dokter yg bername tag 'Taeil'

Jaemin tersenyum dan melihat wajah putranya, memang tampan seperti dirinya. "Yongjun Na."

"Nama yg bagus tuan, kalau begitu saya tinggal sebentar. Biar suster membersihkan putra anda sebentar. Oh iya, Nyonya Anya masih belum siuman. Mungkin beberapa menit lagi ia akan sadar." jelas Dokter.

Jaemin mengangguk sembari tersenyum lalu segera masuk ke dalam ruangan diikuti Jeno dan Herin dibelakangnya. Ternyata tanpa diduga Anya sudah sadar, begitu melihat Jaemin ia langsung tersenyum lemah. Jaemin membalas senyum Anya, mendekat dan mengelus kepala Anya lembut.

CUP!

"Makasih, aku sayang kamu." Anya hanya mengangguk lemah mendengar ucapan Jaemin, ia masih merasakan sakit di bagian perutnya mungkin efek jahitan sesarnya.

"Anya selamat yaaa, akhirnya kamu jadi ibu." ucap Herin tiba-tiba dan langsung memeluk tubuh Anya.

"Makasih rin, udah kesini." ucap Anya pelan. Herin hanya mengangguk dan melepas pelukannya.

"Nya, selamat ya." Hanya itu yg dapat diucapkan oleh Jeno, dan Anya menganggukkan kepalanya sembari tersenyum.

"Anak kita mana?" tanya Anya pelan. Jaemin tersenyum dan mengelus kepala Anya kembali.

"Masih dibawa suster, katanya mau dimandiin sekalin dipakein baju." jawab Jaemin lembut.

"Jaem, Nya. Kita berdua balik dulu ya. Nanti malem kita kesini lagi." ucap Jeno tiba-tiba. Jaemin langsung menoleh dan memandang Jeno dan Herin bergantian.

"Kok.."

"Mau ngasih waktu kalian berduaan dulu, kan gk enak juga Anya pasti butuh istirahat." jelas Jeno sambil nyengir.

"Halah paling lo berdua mau pergi kencan kan." cibir Jaemin yg mendapat cengiran dari oknum bernama Jeno.

"Nya, gue pamit pulang dulu ya. Nanti malem gue kesini lagi." ucap Herin. Anya mengangguk dan tersenyum, rasa-rasanya ia masih sedikit lelah.

BAD | Na Jaemin (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang