Kolaborasi

10 0 3
                                    

Setelah selesai makan di kantin aku, Angel, dan Baby kembali ke kelas. Sesampaimya di kelas, Bani si ketua kelas bilang sama aku "Saf, lo disuruh nemuin bu Zizah tuh di kantor" perintah Bani. "Ngapain Ban?" Tanyaku pada Bani, yang ditanya hanya mengendikan bahunya.
Sesampainya di kantor aku langsung saja mencari bu Zizah, dan ku temukan beliau disudut kanan ruangan ini.
"Maaf bu, ibu panggil saya?" Sapaku
"Eh iya Safira ibu minta tolong yah kamu nanti nyanyi pas perpisahan yaa" pinta Bu Zizah
"Nyanyi apa ya bu?" Tanyaku
"Lagu perpisahan, nanti lagunya yang buat Bu Yati, jadi itu lagu kemesraan yang diubah liriknya sama Bu Yati" jelas bu Zizah
"Boleh bu, eh tapi sama siapa bu saya nyanyinya? Nggak sendirian kan bu?" Tanyaku lagi
"Mmm.. ibu pengin kamu nyanyi diiringi piano sama Sulthan ya" jawab Bu Zizah. Jedyeeer bagai gledeg yang langsung tepat menyambar hatiku, baru aja aku belajar sedikit demi sedikit buat move on. "Gimana kamu mau kan? Soalnya ibu liat kalian kalo kolaborasi itu cocok banget sih" lanjut Bu Zizah. Tiba-tiba terdengar suara berat khas lelaki yang sedang puber "kenapa ya bu, ibu panggil saya" tanya seseorang yang kuyakini sekarang tepat di belakangku.
"Eh iya Sulthan sini" ajak Bu Zizah agar ia mendekat. Oh my God Sulthan di sampingku sekarang, ngebayangin aja nggak pernah omg omg. Jantungku saat ini seperti pada memberontak ingin keluar karena saking degdegannya.
"Begini Sulthan, ibu pengin kamu ngiringin piano Safira pas nyanyi buat perpisahan besok yaa" pinta bu Zizah yang dimintai sebelum menjawab, dia melirikku. "Baik bu" jawabnya singkat. "Oke kalo gitu besok kalian bisa langsung latian nanti ibu kasih lirik sama notnya pas mau pulang sekolah ya kalian temui saya lagi, ibu mau ngambil dulu ke Bu Yati" ucap Bu Zizah. Aku dan Sulthan pun pamit untuk keluar
"Nanti gue nitip liriknya ke lo, gue mau pulang duluan soalnya" ucap Sulthan
"Oke" jawabku singkat. Tiba-tiba saja entah kenapa saat jalan aku tersandung, untung saja aku bisa mengontrol jadi aku tidak sampai jatuh. Di sepanjang jalan menuju kelas tidak ada yang berbicara itu membuat ku sangat awkward. Setelah kulihat kelasku sudah dekat aku berjalan lebih cepat dari Sulthan. Ketika sampai di kelasku terdengar suara riuh suitan dari teman kelasku beberapa ada yang berkata gagal move on, dan sepertinya dari jarak Sulthan berjalan sekarang, Sulthan sangat mendengar dengan jelas suitan dari kelasku itu. Aku merutuki kebodohanku dulu sampai semua orang tau aku suka Sulthan.
"Lo ngapain Saf dipanggil sama Bu Zizah? Dan kenapa lo baliknya sama si Sulthan?" Tanya Angel penasaran
"Gue disuruh kolaborasi sama si Sulthan buat perpisahan nanti" ucapku lesu. Memang tidak dipungkiri sebenarnya aku sangat senang dapat kesempatan itu bersama Sulthan, namun ada beberapa hal yang buatku tidak bersemangat yaitu pertama aku sedang tahap belajar move on, kedua aku pasti akan selalu salting kaya tadi contohnya pas aku jatuh, dan masih banyak hal aneh selama aku suka sama dia seperti tanganku mendadak tremor saat ada dia.

Unrequited LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang