prolog

15 3 0
                                    

Aku menulis ini bukan untuk dibaca sebagai pengecut. Bukan sebagai egois yang telah memecut lalu meminta tempat.

Ini karna apa yang ingin kutunjukan lebih besar dari apa yang terlihat. Ini karna apa yang kurasakan lebih banyak dari apa yang kamu tahu.

Dengar, aku bukan mencintaimu.

Bukan.

Rahasiaku lebih dari itu.
-The Prince's Escape.-

🎈

"Kamu tau apa yang lebih sakit dari pada putus cinta?"

"Apa?"

"Perasaan yang tak pernah dianggap." Setetes air mata yang telah dibendung sekuat tenaga akhirnya tumpah juga. 

Lelaki berperawakan tinggi dihadapannya terlihat bingung.. dan iba. Melihat wanita yang mencintainya menangis. Dan dia adalah penyebabnya.

"Maaf.." katanya, lirih.

Sejujurnya, rasa sesak pun ada dalam hatinya, ingin memeluk, ingin menenangkan gadis itu tapi..

"Maafin aku.." hanya kata itu yang mampu terucap.

Namun wanita dihadapannya tak menggubris. Bahunya bergetar menahan isakannya.

"Maaf buat semuanya.." lanjut pria itu. Kedua tangannya dengan keberanian yang sudah ia siapkan mendarat lembut di bahu wanita itu. Ingin menenangkan.


Dengan penuh segala rasa sesak dan keberanian yang dia paksakan gadis yang memiliki rambut sebahu ini mendongak memandang lurus pria dengan mata coklat dihadapannya. Sedikit terkejut karna ternyata pria didepannya juga mendekatkan wajahnya. Memandangnya sendu.

Dengan wajah yang sudah basah karna air mata. Bibirnya bergetar pelan dan dengan lirih dia berkata, "Aku jatuh cinta sama kamu."



Dan itu tidak berakhir sampai disini.



*To Be Continue*

Retno,
28 Maret 2019.

Penulis amatir yang baru selesai olahraga biar punya perut kotak kotak.

🎈

Hai!
Aku kembali dengan cerita baru yang aku doa kan semoga tidam menggantung seperti yang lainnyaa.

Tolong beri masukan dan jangan lupa untuk support dengan kasih bintang, oke??

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang