5 - Itu Takdir

35 4 0
                                    

Setiap orang ditakdirkan Tuhan untuk mempunyai 'perasaan'. Jadi jangan salahkan dirimu sendiri jika kamu mencintai orang lain. Itu takdir.

                                  ***

"Mau gak jadi pacar gue?"

*delete

"Aarrgghh" teriak Adam frustasi

"Masa gue langsung nembak, baru aja satu hari sekolah,mau nge chat,takut ganggu,nanti "lo siapa? Mau ngapain ngechat gue?" tengsin dong,terus gue harus gimanaaa"  frustasi Adam menarik rambutnya.

***

Pagi yang sangat cerah,udara dingin yang menyelimuti pagi, disepanjang Naya berjalan earphone terpasang ditelinganya dan musik yang di alunkan membuat pagi harinya sempurna. Yah.. Naya memang suka berjalan menikmati alam seperti ini.

Tin..tin..

Bunyi klakson memberhentikan langkah Naya

"Adam?" batin Naya

Adam pun berhenti di samping Naya

"Kenapa lo jalan sendirian?" Tanya Adam

"Gapapa, pengen aja" jawab Naya dengan senyumannya

"Lo udah sarapan?"

"Eum.. Udah" ucap Naya berbohong karena setiap pagi ia jarang sarapan. Karena jika pagi Naya sarapan, siangnya Naya selalu sakit perut.

"Dih.. Kok idung lo panjang?"

"Hah? Masa sih?" kaget Naya sambil menyentuh hidungnya.

"Lo boong ya?"

"Emangnya setiap gue boong suka ketahuan ya.." ucap Naya pada dirinya sendiri tetapi masih bisa terdengar di telinga Adam.

"Lo itu gak pantes boong,jangan harap bisa boongin gue" kata Adam dengan tatapan seperti aktor.

"Iya" jawab Naya dengan mengerlingkan matanya

"Temenin gue sarapan yuk.. Gue juga belum makan" ajak Adam. Ralat "Perut lo harus diisi biar gak sakit"

"Tapi gue gak suka makan pagi"

"Kalo makan sama gue jamin jadi enak, ayo naik"

"Jangan ngebaperin adek mulu bang, adek gak kuat,beneran" batin Naya

Di sepanjang perjalanan, mereka mencoba menetralkan detak jantungnya masing-masing dan tak ada seorangpun bersuara.
Mereka berhenti di pinggir jalan dimana terdapat sebuah gerobak bertuliskan "Lontong Sayur".

"Bu lontong sayurnya dua" pesan Adam pada penjual lontong sayur tersebut.

Setelah mereka berdua duduk, Adam mulai mencoba berbincang-bincang hingga makanan telah tiba.

"Awas kalo gak abis!" ancam Adam pada Naya

"Ish.. Tapi Dam, gue gak suka makan pagi"

"Mau gue suapin?"

"Hah?" Kaget Naya

"Enggak apa apa, awas kalo gak abis makanannya!" ancam Adam dengan memberi tatapan tajam pada Naya.

"Ish.. Iyaaa" jawab Naya dengan mengerlingkan matanya.

"Pasangan yang cocok" ujar Ibu Penjual Lontong dengan ketawa nya.

Ohok.. Ohok..

Naya dan Adam kaget dengan ucapan Ibu penjual Lontong tersebut.

"Tuh.. Kan, keselek aja barengan, kkkkk"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

COKLATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang