[02] Hai, Pacar

308K 31.2K 6.6K
                                    

Terimakasih antusiasme kalian di part kemarin❤

Kalo di part sebelumnya pada bilang masih familiar sama cerita yang dulu, di part 2 ini sampai seterusnya beda bangett pokoknyaa, keep enjoy ya😊

SIAP SPAM LAGIII??

Happy reading❤

"Lo kok pake turtleneck si Fik, gak gerah apa?" tanya Angel dengan mata mencuri pandang ke luar jendela kelas, dimana cuaca sedang terik-teriknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lo kok pake turtleneck si Fik, gak gerah apa?" tanya Angel dengan mata mencuri pandang ke luar jendela kelas, dimana cuaca sedang terik-teriknya.

Pertanyaan simple tersebut mampu membuat jantung Fika berdegup sangat kencang, apa jangan-jangan Angel menaruh curiga padanya. Pasalnya sejak pagi tadi, tidak ada seorang pun yang menegurnya perilah sweater yang tengah ia pakainya ini.

Ugh, semua ini salah orang asing itu. Memang sangat kurang ajar sekali, tidak mempunyai etika! Baru bertemu dua kali saja, cowok itu sudah berbuat mesum padanya.

"Iya lo Fik, aneh banget," timpal Cici yang duduk di depan mejanya.

"Ah ... ini ... gue ngerasa dingin aja," kilah Fika. Berharap kalau teman-temannya akan mengerti. Tapi sepertinya tidak, karena masing-masing dari mereka malah mengerutkan dahinya.

"Serius dingin? Kok kening lo keringetan gitu sih, Fik?" tanya Nabila sembari menunjuk dahi Fika.

Dengan spontan cewek itu langsung meraba dahinya, dan benar saja terdapat keringat disana dan dengan gerakan cepat ia langsung melapnya dengan tangan kosong.

"Eh, eh tau gak," interupsi Cici dengan suara sengaja di pelankan, kepala di condongkan, persis sekali dengan orang yang akan memulai gosip.

Lalu ketiganya langsung ikut-ikutan memajukan wajahnya, siap mendengarkan bahan gosipan yang sudah Cici rangkum hari ini.

"Kemaren gue lihat kak Dela di campakin pacarnya di jalan," ucapan Cici sontak langsung mendapatkan respon beragam dari ketiganya.

"Yang kata lo om-om itu bukan sih?" tanya Angel memastikan.

Cici sontak langsung mengangguk-anggukan kepalanya. "Gue rasa, dia udah di buang sama si Om. Udah bosen kali ya," ucap Cici.

Nabil menggebrak meja beberapa kali. "Pantesan! Semalem pas gue mau ke warung depan rumah, gue papasan sama dia. Sambil gandeng cowok, tapi beda lagi."

"Tuh kan! Ih parah banget ya, kalo gue sih amit-amit banget deh," timpal Cici sembari mengelus perutnya beberapa kali.

"Ngapain lo ngelus-ngelus lemak," celetuk Angel.

"Yeuu si anjir!"

"Btw, cara cepet kaya selain gaet om-om apa ya. Duh, gue pengen banget kaya nih," ucap Nabila dengan wajah menyedihkannya.

ARGA : BAD SENIOR [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang