Misterius.

19 1 0
                                    

●●●

Adissa mengetukkan jemarinya sambil matanya terus menatap lurus ke deretan kalimat-kalimat yang berhasil mengalihkan dunianya.

Tanpa Dissa sadari sepasang mata hazel milik seseorang sedang memperhatikannya, senyuman tergambar jelas dari tatapan itu.

Dissa memang dekat, bahkan kini berada tepat di hadapannya, namun kenapa rasanya sangat sulit untuk dijangkau.

Seperti ada dinding pembatas antara ia dan gadis yang kini masih sibuk dengan dunianya itu.

Setelah membereskan pernak pernik yang ada di mejanya, Key menepuk pundak Dissa pelan, "Kantin yuk." Yang diajak hanya menggelengkan kepala, Dissa enggan melangkahkan kakinya barang selangkahpun karena saat ini Dissa sedang berada dalam bab yang berisi konflik panas antara kedua tokoh di novel kesayangannya. Dissa bahkan rela menahan lapar demi rasa penasarannya. Ini novel ketiga yang Dissa baca selama hampir sepekan.

Key mendengus melihat respon Dissa. Gadis itu kemudian mengamit lengan Della dan beranjak dari kelas.

●●●

Lima menit yang lalu bel tanda istirahat selesai berbunyi, Key kini sudah duduk di samping Dissa yang masih tak mengalihkan pandangannya.

"Dis, lo tau gak tadi di kantin ada kejadian apa?" Key bertanya sambil mengatur nafasnya, pasalnya dari kantin Key berlari karena takut telat masuk kelas yang akan diisi oleh guru killer.

Dan semua itu ternyata hanya sia-sia, guru Kimia yang terkenal killer sejagat raya itu tidak hadir dikarenakan sakit. Entahlah bagaimana perasaan Key saat ini.

Dissa hanya menggeleng, tak tertarik sedikitpun.

"Heboh Dis, ketos barusan nolak mentah-mentah cwe famous nan sexy semacam Clara!" Dissa masih tak bergeming,

"Lo bayangin ya, Dis, Clara udah rela nurunin harga dirinya seturun-turunnya, tapi tetep aja si ketos nolak njir. Dan lo tau gak? Jawaban si ketos kayak gimana?"

Masih dengan kehisterisannya Key terus bercerita meskipun yang diajak bicara tak peduli sama sekali.

Lagi, hanya gelengan kepala yang Dissa berikan.

"Dia cuma bilang 'gak', abis itu dia pergi gitu aja. Gue gak bisa bayangin gimana rasanya jadi Clara, gue yakin dia pasti malu banget tuh, nyesek parah."

Sambil menerawang Key seakan membayangkan bagaimana jika dirinya yang mengalami hal tersebut. Dipermalukan di depan banyak orang.

Dissa masih tak bergeming sedikitpun, hal tersebut sontak membuat Key geram.

"Ihh Dissa mah ya, lo gak dengerin gue ya?" Key menarik novel yang sedari tadi Dissa pegang, dengan sigap Dissa mencoba merebut kembali novel kesayangannya tersebut.

"Ishh, apaan sih Key, iya gue dengerin kok. Balikkin gak!"

"Gak! Lo tuh ya bisa gak sih sehari aja gak baca novel, gimana mau punya pacar coba kalo kerjaan lo begini terus." Dan tanpa disengaja novel yang tadi sempat digenggam Key, kini terlempar ke belakang kelas.

"Tuh kan, lo sih Key! Lagian apa hubungannya coba gue baca novel sama gue yang gak punya pacar?"

Key hanya terdiam, memikirkan jawaban yang harus diberikan kepada Dissa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stay Beside MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang