Terrible

96 6 6
                                    

"Saat kau tidak bisa mengungkapkan isi hatimu. Maka yang kau lakukan adalah memutar fakta bahwa yang kau ungkap itu adalah isi hati orang lain."

●●●

Diatas atap dengan pemandangan indah sungai han pada sore hari, Na Jaemin menopang dagunya. Memandang perempuan lucu dan menggemaskan didepannya.

Park Hana yang sedang ditatap menatap balik Na Jaemin dengan kedipan mata bingungnya.

Jaemin tersenyum. Benar-benar menggemaskan!

"Minie... Kau mengerikan!" Ungkap Hana setelah hanya tatap-tatapan satu jam lebih dengan Jaemin.

"Mengerikan?" Tanya Jaemin heran.

"Nde!" Hana mengangguk heboh, "Kau tiba-tiba menelfonku, mengajakku bertemu dan setelah bertemu kau hanya memandangku satu jam lebih lalu tiba-tiba tersenyum! Kau benar-benar menyeramkan!"

Jaemin tertawa lepas. Hana terdiam, tawa Jaemin selalu membuatnya membeku.

Rambut coklatnya, alisnya, matanya yang masih sedikit terbuka, garis senyumnya serta gigi putihnya.

Sungguh, kenapa pangeran sempurna seperti Jaemin ini mau berpacaran dengan buntalan pucat seperti Hana?

Lamunan Hana terhenti saat Jaemin mencubit kedua pipinya gemas.

"Bisa tidak sih berhenti bersikap menggemaskan hm? Bisa-bisa aku semakin jatuh cinta kepadamu, Noona." Ucap Jaemin santai dengan suara beratnya.

Iya. Dia mengucapkannya dengan santai. Tapi hatinya sudah tidak karuan ingin menggigit pipi bulat kekasinya itu.

"Siapa yang bersikap menggemaskan huh? Aku hanya mengatakan kau mengerikan Minie!" Ucap Hana kesal. Bibirnya maju, matanya menyipit menatap Jaemin.

Cup.

Satu ciuman telah tercuri.

Jaemin tersenyum menatap Hana yang berjarak hanya beberapa senti itu. Sedangkan Hana yang sadar bahwa Jaemin tadi mengecup bibirnya bersemu merah.

"J-jae-jae..."

Cup.

Jaemin mengecup bibirnya lagi.

"Hana Noona saranghaeyo."

Cup.

Kali ini pipi kanannya.

"Jeongmal saranghae, Noona."

Cup.

Giliran pipi kirinya dikecup.

"Saranghanda."

Jaemin menggenggam tangan kanan Hana, menepelkan lagi bibirnya dipunggung tangan Hana.

Lama.

Hana kini sudah benar-benar malu.

Rasanya hatinya sudah akan meledak.

Sampai kata-kata Jaemin selanjutnya benar-benar membuat hati Hana meledak, seperti kembang api indah yang dilihatnya dengan Jaemin saat Tahun baru kemarin.

"Aku sangat mencintaimu, Noona. Jangan pernah bosan dan tinggalkan aku. Aku sungguh tidak tahu hidupku akan seperti apa nantinya jika kau meninggalkanku."

●●●

Hana menggembungkan pipinya kesal. Sudah 2 jam lebih ia menunggu Jaemin ditempat biasa ia dan Jaemin bertemu.

One Shot By PayungbiruputihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang