A CHANCE ( HHJ, YJI )

62 4 0
                                    

Jeongin menatap kearah lapangan itu dengan senyuman. Senyum yang menyiaratkan kesenangan sekaligus kesedihan. Senang karena bisa melihat hyunjinnya tertawa bahagia, sedih karena tertawa hyunjin bukan karenanya.

Dia sangat ingin sekali bertemu dengan hyunjinnya. Mengatakan ia sudah kembali, lalu berkeliling sekolahnya—yang juga sekolah hyunjin.

Tapi sayangnya itu hanya khayalannya. Karena demi apapun itu, jeongin tidak ingin merusak kebahagiaan hyunjin disana, lalu membuat ia menjadi sedih. Tidak, tidak lagi.

❯────────────────────────❮

                   A CHANCE — HYUNJEONG

❯────────────────────────❮

Sudah sekitar sebulan jeongin bersekolah disini. Dan hyunjin tidak tahu, sedikitpun. Jeongin benar benar bersembunyi dari hyunjin.

Saat hyunjin dikantin, dia memilih ke taman belakang. Saat hyunjin berjalan dikoridor tak jauh didepannya, ia memutar arah. Saat hyunjin melewati kelasnya, ia bersembunyi dikolong meja.

Ya, seniat itu.

"jeongin, engga capek?" kata lino sambil meminum colanya.

"aku gapapa kok kak, hehe" jawab jeongin. Lino tersenyum miris, merasa kasihan kepada sesosok manusia yang telah ia anggap adik ini.

Lalu ia mengusapkan rambut jeongin gemas. Mencoba menyemangatinya.

"WOI BAMBANG, APA APAAN LUH" tiba tiba terdengar sebuah teriakan tak jauh dari sana. Jeongin dan lino menoleh.

Lino terkekeh, menunggu jisung—yang berteriak tadi kesini.

"Siapa kak?" tanya jeongin saat jisung sudah sampai disana.

"ngaku luh, selingkuhannya si kunyuk satu ini kan? Kenalin, gua pacar pertamanya dia. Lo pacar keberapa ha? Kedua? Ketiga? Atau jangan jangan kesatu juga? Tuhkan, lo mah. Udah gua duga lo pasti punya selingkuhan. Mentang mentang ganteng. Mana selingkuhannya manis lagi. Gila lo ho, gua sakit hati sih. Tapi ini liat dah mukanya, lucu amat. Gua mah emang cuma butiran debu kalo dibandingin ama dia. Lo pinter banget si nyari yang baru. Alah, sakit cok! Anjing. Capek gua ngebacot."

Jeongin dan lino hanya melongo. Sementara jisung langsung mengambil cola lino yang ada dibangku. Lalu meminumnya.

Lino yang tadinya melongo, tiba tiba berubah menjadi tertawa terbahak bahak.

Jeongin mengabaikan tawaan lino lalu berdehem sedikit.

"kakak kak jisung ya?" tanya jeongin pelan.

Jisung mengangguk, "iya, pacar kesatu lino. Kenapa gasuka ha?"

"sung, itu si jeongin goblok" kata lino yang sudah berhenti tertawa, membungkam jeongin yang ingin bicara.

Jisung memuncratkan cola dalam mulutnya. Untung tidak ada yang kena.

"JEONGIN? YANG JEONGIN? BUSET" kata jisung histeris.

"Adek, maafin kakak ya? Kakak kira kamu selingkuhan si kuyang satu ini. Maaf ya ngebentak kamu?" lanjut jisung mendekatkan diri kepada jeongin lalu mencubiti pipinya.

"huhu lucu banget (╥﹏╥)"

lino mengendus, jisung jadi lembut gini.

"kok lo gak pernah lembut gitu sih ke gua? haaa?" kata lino.

"ya modelan lo mah emang harus dikasarin sih" jawab jisung enteng sambil menguyel uyel pipi jeongin.

"dih. Tapi btw sung. Gua seneng liat lo cemburu kayak tadi" lino tersenyum sambil menatap tepat kearah mata jisung. Lalu dibalas oleh Jisung juga dengan tangan terhenti menguyeli jeongin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LIKE A STORY.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang