Happy Reading all:)
Jangan lupa Vote and Comment.
Add to your Reading's Listmu
Thanks For Read All:)
Kau telah menjadi sumber kekuatan dan dukungan bagiku. Aku senang bahwa kehadiranmu adalah bagian dari hidupku.
___
Selamat Membaca All..
Anak berambut Cokelat gelap itu mengeluh sendari tadi, pasalnya uang terakhir yang dia miliki baru saja dirampas oleh preman yang tidak sengaja dia temukan.
Secara suka rela dia memberikan uang miliknya, padahal uang itu akan dia pakai untuk menaiki Bus, Nadine Lustre, begitulah nama yang terpasang diname tag seragam miliknya. Nadine terus melangkah kan kakinya sampai akhirnya dia berhenti dipersimpangan, jalanan sepi tidak ada siapapun yang lewat.
"Oh apa aku tersesat."Ujarnya gusar, saat hendak memutar kembali tubuhnya untuk kembali kejalan sebelumnya, Nadine menghentikan langkahnya saat mendengar teriakan meminta tolong.
Mencoba mengabaikan dan sialnya Nadine malah melangkah kan kakinya kesebuah bangunan besar yang dikelilingi oleh tembok tembok kokoh yang lumayan tinggi, dengan penasaran Nadine memanjati dinding tersebut, Nadine hampir saja berteriak saat mendengar sebuah tembakan kuat dan disertai oleh teriakan teriakan. Jantung Nadine berpacu semakin cepat, dengan gemetar Nadine lebih meninggikan tubuhnya agar dia bisa mengintip apa yang terjadi disana.
Nadine melihat beberapa orang yang sedang berkumpul, beberapa orang lain nya tengah bersujud dibawah kaki seseorang lelaki yang lebih muda dari orang yng bersujud, mata Nadine melirik kearah lain dan dia hampir berteriak saat melihat seseorang yang terbaring dengan kepala yang berdarah, Nadine tidak bodoh, dia menyadari orang itu sudah mati dan dihadapan nya bukan lokasi pembuatan film.
"Aku akan membunuhmu."
Suara dingin dan tajam itu membuat Nadine semakin gemetar, Nadine masih pada posisinya saat suara tembakan dan disertai dengan teriakan, reflek membuat Nadine juga berteriak , Nadine menutup mulutnya,
"Kalian.."
Mereka semua menatap Nadine dengan tajam, siap membunuh hanya saja, saat mata hitam itu menatap Nadine, Nadine reflek melepaskan pegangan nya pada dinding, Nadine terjatuh ketanah dan dia ketakutan.
"Kejar bocah itu."
Dan Nadine sadar dia dalam bahaya, Nadine berlari sebisa dan semampu nya.
"Kumohon lindungi aku tuhan."Batin Nadine, Nadine terus berlari tanpa melihat kerah belakang. Terus berlari bahkan saat tubuhnya menabrak beberapa orang yang memenuhi trotoar, entah sejak kapan Nadine sudah berada dalam keramain seperti ini, Nadine menyembunyikan tubuhnya dibalik pohon saat dia merasakan tubuhnya sudah tidak sanggup berlari lebih jauh lagi.
Debaran jantung Nadine semakin bertambah saat mendengar langkah kaki yang mendekat..
"Kumohon, lindungi aku Tuhan."Batin Nadine ketakutan, saat ini Nadine hanya seorang bocah berusia 13 tahun yang tanpa sengaja melihat pembunuhan, Nadine merupakan saksi mata atas kejadian tesebut.
"Apa kau baik baik saja nak?"Ujar kakek kakek yang melihat Nadine, Nadine mengambil nafas lega saat tidak melihat pria-pria berjas hitam yang mengikutinya.
"Aku baik baik saja."Balas Nadine tersenyum.
Nadine keluar dari pesembunyiaan nya, tanpa tau ada sesuatu yang hilang dari tubuhnya. Name tag Nadine yang sudah ditemukan oleh orang lain.
"Nadine Lustre." Ujarnya membaca name tag yang ada ditangan kanan nya, sebuah senyum licik terlihat jelas diwajahnya.
"Tuan, kami akan mencari anak itu sampai dapat dan menghabisinya."
"Biarkan saja, dia tidak akan pernah lepas, karena dia sudah menjadi target seorang James".
--
Gimana, suka??
*Maaf Typo*
~Thanks udah baca~
Hai Readers Jangan Lupa Votenya Dan Commentnya
Mampir Juga ke Ceritaku yang lain ya:)
Tetap Baca cerita ku ya all:)
TBC....
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love With Criminals
Teen FictionKhusus 18+ Penuh adegan dewasa seperti pertengkaran, pembunuhan dan Lain-lain.. Beberapa part di unpub.. Kalo mau baca join ke NOVELME linknya https://share.novelme.id/starShare.html?novelId=30412&chapterId=663082 Pena :Rick28 Nadine Lustre mahasi...