02

36 2 2
                                    

"Apa?! Maksud abang, papi bangkrut?" tanya Selena dengan terkejutnya.

.
.
.
.
.

"Hmm, lebih tepatnya papi hampir bangkrut. Tapi ada satu orang yang mau bantu papi, namanya om arsenio" Selena masih setia mendengarkan kakak laki-lakinya itu bercerita di hadapannya.

"Om arsen bakal bantu apapun supaya papi gak jadi bangkrut, tapi itu semua ada syaratnya. Syaratnya, anak perempuan papi harus mau dinikahin sama anak semata wayangnya om arsen." lanjut Dirga.

"Jadi..." belum sempat Selena melanjutkan perkataanya, namun ia langsung berlari keluar dari kamarnya meninggalkan Dirga yang masih duduk manis di sofa kamarnya untuk menuju kamar orangtuanya.

Setelah sampai di depan pintu kamar kedua orangtuanya Selena pun mengetuk pintu itu pelan.
Tok tok tok
"Mami... Papi... Selena boleh masuk?" tanya Selena yang masih berdiri di depan pintu berwarna putih itu.

"Masuk saja nak, pintunya gak mami kunci kok" jawab Almira dari dalam kamar. Mendengar jawaban itu,  Selena pun segera membuka pintu yang sedari tadi menjadi penghalang antara ia dan kedua orangtuanya itu.

"Ada apa nak?" tanya mami Selena dengan senyuman manisnya.

Terlihat jelas di mata Selena bahwa Aryandra, orang yang selalu ia panggil dengan sebutan papi itu, sedang memikirkan sesuatu yang sangat penting. Namun, setelah kedatangan Selena, mereka semua bersandiwara seakan-akan hal buruk tidak pernah terjadi pada mereka. Rasa bersalah pun muncul di relung hati Selena, ia menyesali perbuatannya yang telah berprasangka buruk terhadap kedua orangtuanya itu. Tanpa berlama-lama Selena pun berlari menghampiri keduanya dan memeluknya erat.

"Selena mau kok dijodohin sama anak dari temennya papi itu" kata Selena sambil melepaskan pelukannya. Almira dan Aryandra sontak menatap satu sama lain, seakan tidak percaya apa yang telah diucapkan oleh anak bungsunya itu.

"Kamu yakin sayang?" tanya Almira memastikan. "Yakin kok mi." jawab Selena dengan tegas, walaupun dalam hatinya, ia merasa tidak setuju dengan apa yang telah ia katakan. Namun, semua ia lakukan demi keluarganya. "Jangan ngelakuin ini kalo kamu ngerasa dipaksa, papi gamau kamu hidup menderita cuma gara-gara ini. Apapun yang dilakukan karna paksaan gaakan pernah berakhir baik nak" kata Aryandra memberi penjelasan.

"Oke, mami tanya sekali lagi, apa kamu yakin mau nerima perjodohan ini?" Almira kembali memberikan pertanyaan yang sama untuk memastikan. Selena menjadi agak bimbang setelah mendengar semua penjelasan dari papinya. Namun, "Iya mi, pi, selena siap, selena mau nerima perjodohan ini."dan lagi-lagi Selena meng iya kan pertanyaan itu walaupun hati dan mulutnya tidak satu jalan saat ini.

Aryandra menglus pelan pucuk kepala Selena. "Maafin papi ya nak, papi seakan menjual kamu demi mempertahankan perusahaan papi. Papi janji, papi bakalan jagain kamu, kalo sampe suami kamu nanti sakitin kamu, aduin aja ke papi. Dulu, papi selalu jaga kamu, papi gak pernah buat kamu nangis, dan papi gak akan rela siapapun buat anak papi sedih."
Aryandra memeluk Selena seakan tidak mau kehilangan anak perempuan satu-satunya itu. "Iya pi, selena bisa jaga diri kok" kata Selena sambil membalas pelukan Aryandra.

"Yaudah, papi akan hubungi keluarga arsenio dan bilang kalo kamu bersedia dinikahkan dengan anaknya."

.
.
.
.
.

Terimakasih buat kalian yang udah mau mampir di cerita aku ❤

Jangan lupa vote & comment yaa

Tunggu part selanjutnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang