Perfect

321 31 18
                                    


***

Bagi sebagian orang, mungkin mempunyai pasangan yang sempurna adalah idaman semua orang. Tentang seseorang yang mampu menjaga, seseorang yang mampu melindungi, seseorang yang mampu menyayangi kita dengan sepenuh hati.

Ya, itu yang selalu dikatakan banyak orang.

Tapi, terkadang manusia selalu melupakan hal-hal kecil yang biasa orang lain lakukan untuk kita. Sehingga, kebanyakan orang menilai seseorang dari standar sosial yang bahkan kita tidak tahu siapa yang memulai.

"Wahh, enak banget dibawain bekal. Siapa yang masak?"

"Pacar gue. Dia emang rajin banget masakin bekal buat gue, padahal gue gak pernah minta."

"Uh, enaknyaa. Pacar gue mana mau repot-repot masak buat gue."

June yang duduk disamping mereka hanya diam saja mendengarkan. Memasak ya? Kekasih June memang tidak bisa memasak. Tapi,

"June! Aku beliin ramyun buat kamu! Sama ini minumnya," Ucap Kekasihnya sambil menaruh nampan berisi semangkuk ramyun dan teh kesukaan June.

June tersenyum, "Makasih sayang."

"Hum, sama-sama."

Mungkin memang kekasihnya tidak bisa memasak. Tapi, kekasihnya tidak pernah absen untuk menanyakan kondisinya yang sudah makan atau belum ataupun hanya sekedar membelikan makanan ringan untuk June.

"Pacar gue tuh rapih banget. Kalo dateng ke apartemen gue pasti selalu beresin barang-barang gue."

"Enaknyaa kalo udah punya pacar."

"Idaman banget sih. Punya pacar telaten kayak gitu, bisa keliatan deh nanti kalo udah nikah gimana, hahaha."

Kekasih June rapih kok. Dia selalu datang setiap hari hanya untuk membereskan barang-barang June yang berantakan tanpa June minta. Padahal sudah berkali-kali June bilang kalau dia tidak usah repot-repot setiap hari datang untuk membantu June membersihkan apartemen.

Ya, walau dengan sedikit kecerobohan.

Masih banyak hal-hal yang June dengar dari sekumpulan cowok yang duduk di sebelah mejanya. Akhirnya, June memutuskan untuk pergi karena mendengar hal tersebut hanya membuat June gerah.

Apakah itu standar orang-orang dalam memiliki pasangan? Yang sempurna seperti bisa memasak, telaten, pintar.

June hanya tersenyum. Dia mencintai hal kecil yang selalu dilakukan kekasihnya untuk dirinya.

"Jinan!"

"Oh, hai Jun. Sudah selesai kelas?" Tanya Jinan sambil memberikan sekaleng kopi dingin pada June.

June mengangguk sambil tersenyum lalu menerima kaleng kopi tersebut. "Makasih."

"Sama-sama," Jawab Jinan. Lalu dengan tergesa-gesa mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. June yang melihat itu hanya mengernyitkan dahi bingung.

"Nih, buat kamu. Cobain deh," Kata Jinan sambil menyodorkan sebuah kotak makan berwarna biru.

"Apa ini? Kamu masak?" Jinan mengangguk.

"Aku denger omongan anak-anak kelas kamu tadi. Bahkan dari sebelumnya. Jadi, aku coba masak buat kamu supaya kamu bisa ceritain aku nantinya di depan temen-temen kamu," Kata Jinan lagi dengan senyum yang dipaksakan.

June menghela nafasnya, lalu menaruh kaleng kopi dan kotak makan di atas tas Jinan yang tergeletak di rerumputan hijau tempat mereka berdiri.

"I love you just the way you are, Nan. Jangan jadiin kata-kata mereka sebagai beban kamu, oke?" Ucap June sambil memeluk Jinan erat.

Love is not about how perfect they are as a person, but love can also be shown through the little things we do for the loved ones.

"Now i know i have met an angel in person and he looks perfect." - Perfect, Ed Sheeran.


***


ikut projek 300 word challenge dari JinanHoe 

ceritanya gak gini yang ada di pikiran, tapi pas diketik malah jadi gak jelas. maafkeun yah

bingung mau tag siapa so i will tag them
littlecrown_____
Junhwanlogy
Choconut93

i don't have mutuals, but mereka yang rajin tiap aku update cerita hehe sempet berbagi cerita juga di message.

maaf ceritanya jelek, gak bisa kepikiran lagi mesti gimana huhu

thanks for inviting me to this challenge!

❤️❤️❤️❤️

Story || EventTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang