Keputusanku menyebalkan

6 0 0
                                    

Srluuuppppp.... aku menyeruput sup hangat yang tergenang di sendok,benar kata bibi,sup nya enak sekali! Aku hanya bisa memujinya dalam hati,karena jika secara langsung kulakukan,pasti akan dikira "memuji untuk meminta sesuatu" huh!

Bibi : "masih memilih teras untuk tidur?"

Felis : "tentu saja bibi,aku ingin melihat senja itu lagi"

Bibi : "dasar Felis bodoh"

Felis : "maksud bibi menyebutku seperti itu alasannya?"

Bibi : "kau bodoh Felis,senja hanya muncul saat sore saja. Itu berarti kau bisa melihatnya lagi besok"

Felis : "benarkah hal itu?"

Bibi : "iya Felis,ternyata kau benar benar pertama kali melihat senja ya"

Felis : "iya bi,bibi selalu mengurungku digudang  bukan?"

Bibi : "kamar!"

Felis : "terserah bibi saja,aku akan tetap memanggilnya gudang"

Bibi : "jadi? Tetap teras?"

Felis : "iya,sudah bulat keputusanku"

Bibi : "baiklah,bibi akan membereskan ini semua,dan sementara kau menyiapkan barang barangmu untuk tidur di teras"

Felis : "iya bi"

Aku tau ini gila,tidur di teras bersama bantal bantal kapuk serta selimut tebalku. Ohh aku akan terlihat seperti gelandangan,tapi ya mau bagaimana lagi. Aku sudah mengatakan pada bibi jika keputusanku sudah bulat lat lat. Dan jika nanti aku akan kembali masuk ke dalam dan mengatakan jika "aku tak tahan tidur diteras karena...bla...bla." Pasti keesokan harinya,lusa,minggu depan,atau seterusnya aku akan dipaksa untuk tidur digudang itu lagi,dan tidak diizinkan untuk tidur dimanapun selain di gudang itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"Cerita kami dimulai saat senja"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang