Pada satu sudut dunia, tempat dimana semua pemahaman dan normalitas tidak berlaku, sebuah gunting sedang mengamuk. Tatapan matanya yang tajam dan nampak berapi-api diarahkannya pada sesuatu di depan. Kepada sosok yang selalu menjadi momok dalam kehidupannya.
"Apa kau tahu apa yang kau lakukan ini, Gunting?"
"Aku tahu, Batu. Aku tahu! Tapi aku tidak tahan lagi! Akan aku akhiri semuanya sampai di sini, selamat tinggal penghantar mautku!"
Gunting maju menggapai batu. Dalam sekali gerak dia membalik dan melempar lawannya teramat jauh melewati batas dunia. Tiga puluh sembilan tahun perjalanan di ruang vakum, si batu akhirnya mendarat di antara batang-batang bambu. Sayangnya pendaratan itu bukanlah pendaratan yang mulus. Batu itu jatuh di atas rebung. Ujungnya yang tajam menghujam ke atas dan demi "hompimpa" dari dimensi lain, tamat sudah riwayatnya pada hari itu juga. Si gunting menang, tapi dia tidak tersenyum. Puas, tapi bertabur cemas. Karma akan datang padanya. Dia tahu itu dan tiba-tiba ada suara yang mengusik.
"Baca kalimat pertama," bisikku sambil cekikikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Dunia Kecilku Itu (Inside That Little World of Mine)
Random"Dalam dunia kecilku itu semua hal dapat terjadi. Semua dapat bermula dari hal besar, kecil, aneh, nyata, aku, atau mungkin kamu. Jika dapat bermula, tentulah dapat berakhir. Semua mungkin akan berakhir. Mungkin." Ialah kumpulan fiksi mini, sebuah k...