"Bangun tidur ku terus mandi, tidak lupa menggosok gigi, habis mandi ku minta Ndawi, membersihkan tempat tidurku"
Suara serak khas bangun tidur menggema di dalam rumah keluarga Vihokratana. Tay Tawan, si putra sulung keluarga bernyanyi dengan mata tertutup sambil berjalan ke arah kamar mandi. Bunda Wira cuma geleng-geleng kepala melihat anak sulungnya itu. Sedangkan Nanon-adik Tay misuh-misuh di depan kulkas. "Berisik, anjing." Nanon ngelirik ke arah Bunda, takut kalau denger pagi-pagi gini dia ngomong kasar ke mas nya. Tawan berhenti, liatin adiknya yang lagi minum air dingin. Dia gak masalah adiknya ngatain dia begitu, yang dari tadi Tawan bingung kenapa adiknya ini belum berangkat ke sekolah.
"Ndawiiii, kok Nanon belum berangkat sekolah?" Tanyanya bingung. Bunda Wira yang lagi potong-potong kentang nengok sambil ngerutin alis, bingung. Nanon yang abis minum liatin mas nya, ikut bingung. Semuanya bingung, kecuali Ayahnya yang masih tidur di kamar atas.
"Mas ada kelas pagi emang?" Tanya Bunda yang udah gak kuat liat anaknya aneh pagi-pagi.
"Gak pagi banget sih, jam sepuluh Nda."
"Oh. Tumben jam segini udah bangun? Kirain mas masuk jam tujuh, lho." Bunda Wira bawa sayurannya ke westafel, buat di cuci. Tawan diem, matanya langsung buru-buru liat jam yang tergantung di ruang tamu.
05.13
"Jan..." Umpatannya tertahan. Bahaya kalau bunda denger, bisa di cubit perutnya. Sumpah, Bunda kalau nyubit itu kecil, pedes banget rasanya di perut.
"Cuk." Malah di lanjutin sama adiknya, tepat di depan telinga. Berakhir Tawan melotot dan dibalas cengiran polos dari Nanon. Nanon buru-buru pergi dari sana, takut mas nya ngamuk. Serem soalnya.
"Ya sudah mas mandi, terus tidur lagi. Nanti Ndawi bangunin jam delapan."
"Iya, masaknya yang cepet ya Nda. Berdebar ini, laper." Nyengir sambil elus perutnya dari luar baju. Bunda Wira cuma ketawa aja nanggepin si putra sulung.
;
Mandi udah, makan udah, jailin Nanon juga udah.
Abis itu ngapain ya? Tidur?
"Gak bisa merem lagi ini mata, duh." Berakhir Tawan ambil hp nya. Cek WA, gak ada chat. Line juga sama, cuma ada grup doang yang tiap hari rame. Numpuk notif doang, jarang di buka. Males katanya. Kecuali satu grup yang tiap hari Tawan buka, buka doang jarang di bales tapi. Nama grupnya WARPAT'sq alias Warung Patkai. Tapi boong lur, Warung bu Patimah artinya. Walaupun warung, tapi jangan salah makanannya enak terus murah, yang terpenting boleh ngutang sama bu Pat karena kita sudah langganan. Kenapa grup di kasih nama WARPAT'sq karena setiap hari Tawan sama temen-temennya nongki mulu di sana. Posisinya yang tepat di depan Polsub, bikin mereka gak berani berbuat macem-macem. Serem, sering di pantau polisi.
Persetan dengan Warpat. Sekarang Tawan gak jelas mau ngapain. Tiduran sambil scroll ig, nge like foto-foto random. Keluar ig, beralih scroll timeline twitter. Retweet, like, comment, dan subscribe. gak. scroll lagi terus ketawa-ketawa sendiri ngakak bacain tweet followersnya. "Ngehibur juga ini twitter", batinnya.
Saat udah bosen main twitter, bengong lagi dia. Ngapain ya? Cek jam yang ada di atas nakas "Dari tadi masih jam enam?" Tawan berdecak, bingung harus ngapain lagi dia menunggu jam delapan. Berakhir Tawan buat tweet, iseng.