Tahun demi tahun berlalu,Zaira tumbuh dengan sempurna,melewati masa kecil yang bahagia dengan keluarga yang penuh cinta.
Disiplin yang diterapkan ayah dan kelembutan hati sang ibu membuatnya besar sebagai pribadi yang kuat,peka terhadap lingkungan dan membuat Ia tertempa dengan norma dan rasa tanggung jawab.
Di sekolah Zaira aktif di kegiatan sekolah dan tiada hari dilewatkan tanpa les dan kegiatan ekstrakulikuler,dia kerap menjuarai berbagai perlombaan yang diadakan oleh panitia sekolah maupun lomba antar sekolah.
seperti biasanya sebelum berangkat sekolah ibu menyiapkan sarapan,dengan menu sederhana namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
Mencium tangan ayah,cium pipi ibu dan memeluk kakak dan adiknya menandakan bahwa Zaira sudah siap untuk menuntut ilmu.
Deru suara mobil kijang merah tua sudah menderu di depan rumah pertanda jemputan sudah datang.
"Zaaaaaaii cepat dikit dooooong" teriak Dewi dari dalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjaga Darah Dara
Non-FictionCerita Ini Mengangkat kisah perjalanan 3 orang sahabat